4.2.3. Uji Aktivitas Antioksidan Kulit Jeruk Telur Buaya
Uji aktivitas antioksidan kulit jeruk telur buaya dapat dilakukan dengan metode DPPH dengan menggunakan alat spektrofotometri UV Visible. Senyawa-senyawa
polifenol mengandung gugus hidroksil yang dapat bertindak sebagai donor hidrogen terhadap radikal bebas dan dapat dilihat pada gambar 4.8 Silalahi, 2006.
N
N
NO
2
O
2
N
NO
2
+ R-O-H
Turunan Fenol
DPPH N
NH NO
2
O
2
N
NO
2
R- O +
Radikal turunan fenol
Gambar 4.8 Reaksi DPPH dengan turunan fenol Pada tabel 4.4 menunjukkan telah terjadi peredaman radikal bebas DPPH yang
ditandai dengan menurunnya absorbansi radikal bebas DPPH setelah penambahan minyak atsiri kulit jeruk telur buaya dengan persamaan Least Square diperoleh nilai
IC
50
873,39mgL. Menurut Armala,2009, tingkat antioksidan senyawa uji menggunakan metode DPPH dapat digolongkan menurut IC
50
. Pada uji DPPH, peredaman radikal DPPH diikuti dengan pemantauan penurunan
absorbansi pada panjang gelombang maksimum yang terjadi karena pengurangan radikal oleh antioksidan atau reaksi dengan spesi radikal R
.
yang ditandai dengan berubahnya warna ungu pada larutan menjadi warna kuning pucat, data yang sering
dilaporkan sebagai IC
50
merupakan konsentrasi antioksidan yang dibutuhkan untuk 50 peredaman radikal DPPH pada periode waktu tertentu 15
– 30 menit Pokorny et al
, 2001. DPPH merupakan suatu molekul radikal bebas yang distabilkan oleh bentuk resonansi seperti ditunjukkan pada gambar 4.9
Universitas Sumatera Utara
N N
NO
2
O
2
N
NO
2
N N
NO
2
O
2
N
NO
2
N N
NO
2
O
2
N
NO
2
N N
NO
2
O
2
N
NO
2
1 2
3 4
Gambar 4.9 Kestabilan radikal bebas DPPH Tingkat kekuatan senyawa antioksidan menggunakan metode DPPH dapat dilihat pada
tabel 4.6 Tabel 4.5. Tingkat Kekuatan Antioksidan Dengan Metode DPPH
Intensitas Nilai IC
50
Sangat kuat 50 mgL
Kuat 50-100 mgL
Sedang 101-150 mgL
Lemah 150 mgL
Ionita,2005
Universitas Sumatera Utara
Dari literatur dapat diketahui bahwa jika nilai IC
50
yang dihasilkan lebih dari dari 150, maka senyawa tersebut dapat dikatakan memiliki aktivitas antioksidan yang
dalam kategori lemah. Oleh karena itu berdasarkan perhitungan yang diperoleh yaitu nilai IC
50
minyak atsiri kulit jeruk telur buaya 873,39mgL dan dapat dikatakan bahwa sampel kulit jeruk telur buaya memiliki aktivitas antioksidan yang lemah.
Berdasarkan hasil GC-MS menunjukkan bahwa senyawa yang terkandung di dalam minyak atsiri jeruk telur buaya yang diduga berpotensi sebagai antioksidan adalah 1-
limonen.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Analisa GC-MS minyak atsiri dari kulit jeruk telur buaya menghasilkan 14 senyawa, dimana komponen utamanya adalah 1-limonen 70,46.
2. Aktivitas antioksidan dari minyak atsiri kulit jeruk telur buaya dengan uji DPPH diperoleh IC
50
yaitu 873,39mgL.
5.2. Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadapat antioksidan dari komponen utama minyak atsiri yang dihasilkan dari hasil GC-MS.
Universitas Sumatera Utara