Kesimpulan Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Nasabah Bank Setelah Adanya Otoritas Jasa Keuangan Dalam Perbankan (Studi Ojk Kantor Regional V Sumatera, Medan)

81 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian-uraian pembahasan pada bab-bab terdahulu, penulis berkesimpulan bahwa: 1. Peran Otoritas Jasa Keuangan dalam Perlindungan Nasabah Bank adalah dengan cara pemberian edukasi dan perlindungan konsumen. Dalam pelaksanaannya, konsep pemberian edukasi dan perlindungan konsumen sektor jasa keuangan nasabah bank di OJK dikelompokkan menjadi dua, bersifat Preventive actions yakni tindakan yang dilakukan dalam bentuk pengaturan dan pelaksanaan di bidang edukasi dan perlindungan konsumen. Yang berikutnya Represive actions ialah tindakan yang dilakukan dalam bentuk penyelesaian pengaduan, fasilitasi penyelesaian sengketa, penghentian kegiatan atau tindakan lain, dan pembelaan hukum untuk melindungi konsumen. 2. Lingkup Perlindungan Nasabah Bank atas Jasa-Jasa Bank oleh Otoritas Jasa Keuangan yang mana terdapat 3 Aspek Utama, yaitu 1. Peningkatan transparansi dan pengungkapan manfaat, risiko, serta biaya atas produk dan atau layanan Pelaku Usaha Jasa Keuangan, 2. Tanggung jawab Pelaku Usaha Jasa Keuangan untuk melakukan penilaian kesesuaian produk dan atau layanan dengan risiko yang dihadapi oleh konsumen keuangan., 3. Prosedur yang lebih sederhana dan kemudahan konsumen keuangan untuk 3. menyampaikan pengaduan dan penyelesaian sengketa atas produk dan atau layanan Pelaku Usaha Jasa Keuangan. 4. Perlindungan Nasabah Bank oleh Otoritas Jasa Keuangan terkait dengan Perjanjian Baku dimana dalam pelaksanaannya perjanjian baku harus memnuhi Pasal 1320 KUH Perdata untuk sahnya suatu perjanjian yakni: 1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya; 2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan; 3. Suatu hal tertentu; 4. Suatu sebab yang halal. Agar keempatnya bisa terlaksana maka dalam melakukan suatu perjanjian maka pihak bank memberikan offering letter yang bermanfaat sebagai penyeimbang. sehingga kreditur berkesempatan memiliki posisi tawar yang cukup kuat, setidaknya mendekati posisi seimbang dengan debitur.

B. Saran

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Terhadap Pengurangan Pungutan Oleh Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Akibat dari Kepailitan

3 95 116

Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Nasabah Bank Setelah Adanya Otoritas Jasa Keuangan Dalam Perbankan Studi Ojk Kantor Regional V Sumatera, Medan

2 104 96

ANALISIS YURIDIS INDEPENDENSI OJK (OTORITAS JASA KEUANGAN) DALAM UPAYA PENGAWASAN BANK Analisis Yuridis Independensi Ojk (Otoritas Jasa Keuangan) Dalam Upaya Pengawasan Bank.

0 2 16

ANALISIS YURIDIS INDEPEDENSI OJK (OTORITAS JASA KEUANGAN) DALAM UPAYA PENGAWASAN BANK Analisis Yuridis Independensi Ojk (Otoritas Jasa Keuangan) Dalam Upaya Pengawasan Bank.

0 5 12

Cover Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Nasabah Bank Setelah Adanya Otoritas Jasa Keuangan Dalam Perbankan (Studi Ojk Kantor Regional V Sumatera, Medan)

0 0 8

Abstract Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Nasabah Bank Setelah Adanya Otoritas Jasa Keuangan Dalam Perbankan (Studi Ojk Kantor Regional V Sumatera, Medan)

0 0 1

Chapter I Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Nasabah Bank Setelah Adanya Otoritas Jasa Keuangan Dalam Perbankan (Studi Ojk Kantor Regional V Sumatera, Medan)

0 0 13

Reference Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Nasabah Bank Setelah Adanya Otoritas Jasa Keuangan Dalam Perbankan (Studi Ojk Kantor Regional V Sumatera, Medan)

0 0 4

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BANK DAN NASABAH BANK A. Asas, Fungsi, dan Tujuan Perbankan 1. Asas Perbankan - Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Nasabah Bank Setelah Adanya Otoritas Jasa Keuangan Dalam Perbankan Studi Ojk Kantor Regional V Sumatera, Me

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Nasabah Bank Setelah Adanya Otoritas Jasa Keuangan Dalam Perbankan Studi Ojk Kantor Regional V Sumatera, Medan

0 0 13