Pengertian Ratio Keuangan Analisis Ratio Keuangan

Analisis rasio memiliki beberapa keunggulan sebagai alat analisis, yaitu: a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan. b. Rasio merupakan pengganti yang cukup sederhana dari informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang pada dasarnya sangat rinci dan rumit. c. Rasio sangat bermanfaat dalam pengambilan keputusan. d. Dengan rasio lebih mudah untuk membandingkan suatu perusahaan terhadap perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik. e. Dengan rasio lebih mudah untuk melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang. Sebagai alat analisis keuangan, analisis rasio juga memiliki keterbatasan atau kelemahan. Berikut ini adalah beberapa keterbatasan atau kelemahan dari analisis rasio keuangan: a. Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industry dari perusahaan yang dianalisis, khususnya apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha. b. Perbedaan dalam metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan rasio yang berbeda pula, misalnya perbedaan dalam metode penyusutan aset tetap atau penilaian persediaan. c. Penggunaan tahun iskal yang berbeda juga dapat menghasilkan perbedaan analisis. d. Kesesuaian antara besarnya hasil analisis rasio keuangan dengan standar industry tidak menjamin bahwa perusahaan telah menjalankan aktivitasnya secara normal dan baik.

2. Jenis-jenis Ratio Keuangan

1 Ratio Likuiditas Ratio likuiditas merupakan ratio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban utang jangka pendek. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tingkat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yang akan segera jatuh tempo. Berikut adalah jenis-jenis ratio likuiditas yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan. a. Ratio Lancar Current Ratio Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Standar current ratio yang baik adalah 2:1. Besaran rasio ini sering kali dianggap sebagai ukuran yang baik atau memuaskan bagi tingkat likuiditas suatu perusahaan. Rumus untuk mencari ratio lancar atau current ratio adalah sebagai berikut. b. Ratio Cepat Quick Ratio Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban jangka pendeknya dengan aset lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan. Rumus untuk mencari Quick Ratio adalah sebagai berikut. c. Ratio Kas Cash Ratio Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Rumus untuk mencari Cash Ratio adalah sebagai berikut. d. Modal Kerja Bersih Net Working Capital Rasio ini digunakan untuk menghitung berapa kelebihan aset lancar di atas utang lancar. Rumus untuk mencari Net Working Capital adalah sebagai berikut.