Jenis-jenis Ratio Keuangan Analisis Ratio Keuangan
b. Ratio Cepat Quick Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban jangka pendeknya dengan aset lancar tanpa
memperhitungkan nilai persediaan. Rumus untuk mencari Quick Ratio adalah sebagai berikut.
c. Ratio Kas Cash Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
Rumus untuk mencari Cash Ratio adalah sebagai berikut.
d. Modal Kerja Bersih Net Working Capital
Rasio ini digunakan untuk menghitung berapa kelebihan aset lancar di atas utang lancar.
Rumus untuk mencari Net Working Capital adalah sebagai berikut.
2 Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun
kewajiban jangka panjang. Perusahaan denngan ratio solvabilitas yang tinggi memiliki utang yang besar yang dapat berdampak pada timbulnya resiko
keuangan yang besar, tetapi juga memiliki peluang yang besar pula untuk menghasilkan laba yang tinggi.
Berikut adalah jenis-jenis ratio solvabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya.
a. Ratio Hutang Debt Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset. Dengan kata lain debt ratio digunakan untuk mengukur seberapa besar
aset perusahaan dibiayai oleh utang, atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pembiayaan aset.
Apabila besaran ratio utang terhadap aset adalah tinggi maka hal ini tentu saja akan mengurangi kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman
dari kreditor karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu melunasi utang –
utangnya dengan total aset yang dimilikinya. Rumus untuk mencari debt ratio adalah sebagai berikut.
b. Ratio Utang terhadap Ekuitas Debt to Equity Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengetahui besarnya perbandingan antara jumlah dana yang disediakan oleh kreditur dengan jumlah dana yang berasal dari pemilik
perusahaan. Atau dengan kata lain berfungsi untuk mengetahui berapa bagian dari setiap rupiah modal yang dijadikan sebagai jaminan utang.
Apabila kreditor memberikan pinjaman kepada debitur akan lebih aman apabila kreditor memberikan pinjaman kepada debitur yang memiliki tingkat Debt
to Equity Ratio yang rendah karena hal ini berarti bahwa semakin besar jumlah modal pemilik yang dapat dijadikan sebagai jaminan utang. Dan semakin tinggi
Debt to Equity Ratio maka berarti semakin kecil jumlah modal pemilik yang dapat dijadikan sebagai jaminan utang.
Rumus untuk mencari debt to equity ratio adalah sebagai berikut.
3 Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aset yang dimilikinya, termasuk untuk mengukur
tingkat efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Rasio ini digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan
aktivitas sehari-hari. Berikut adalah jenis-jenis ratio aktivitas yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menggunakan dan mengoptimalkan aset yang dimiliki.
a. Perputaran Total Aset Total Assets Turnover
Rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada seluruh aktiva dalam menghasilkan pendapatan.
Rumus untuk mencari total assets turnover adalah sebagai berikut.
b. Perputaran Aset Tetap Fixed Assets Turnover
Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.
Rumus untuk mencari fixed assets turnover adalah sebagai berikut.
4 Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya.
Berikut adalah jenis-jenis ratio profitabilitas yang digunakan a.
Hasil Pengembalian atas Aset Return On Assets ROA
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset.
Rumus untuk mencari return on assets adalah sebagai berikut.
b. Hasil Pengembalian atas Ekuitas Return On Equity ROE
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam ekuitas.
Rumus untuk mencari return on equity adalah sebagai berikut.
c. Margin Laba Bersih Net Profit Margin
Net profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan bersih dari kegiatan
oprasinya. Semakin tinggi rasio ini semakin menguntungkan karena laba bersih perusahaan semakin besar.
Rumus untuk mencari net profit margin adalah sebagai berikut.
d. Hasil Pengembalian ata Investasi Return On Investment ROI
Return On Investment merupakan ratio yang menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari sejumlah aktiva yang digunkan. Semakin
tinggi nilai ROI, semakin efektif perusahaan menggunakan atau memanfaatkan aktiva yang dimilikinya didalam meghasilkan keuntungan setelah pajak.
Rumus untuk mencari return on investment adalah sebagai berikut.
e. Margin Laba Kotor Gross Profit Margin
Gross Profit Margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya presentasi laba kotor atas penjualan bersih.
Rumus untuk mencari Gross Profit Margin adalah sebagai berikut.