Penyajian data HASIL PENELITIAN

51 pabrik yang ada di tanhung morawa ke kantor pemasaran di jl. Pelajar medan 8 Pengemasan Bertanggung jawab untuk memasukkan ubi kedalam plastik dan menimbang apakah berat ubi yang dimasukan sudah sesuai dengan ukuran plastik 9 Pengeleman Bertanggung jawab untuk mengelem plastik yang telah diisi oleh ubi dan melukakan cek ulang agar ubi yang telah dimasukkan pas dengan ukuran plastik 10 Kasir Bertanggung jawab atas keungan UD.Rezeki Baru Sumber : hasil wawancara dengan pemilik dan karyawan UD.Rezeki Baru

4.2. Penyajian data

Pada bab ini penulis akan menyajikan data yang diperoleh dari lapangan sewaktu melaksanakan penelitian. Bersarkan meetode yang telah ditentukan sebelumnya, penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara dan pengamatan langsung. Wawancara dan pengamatan langsung observasi dilakukan sebagai salah satu cara untuk memperoleh data primer dari sebuah penelitian. Maka hasil peneitian data yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam in-depth interview kepada 2 informan kunci, 1 informan utama dan konsumen sebagai informan tambahan.Berikut tabel data dari informan dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 52 Tabel 4.3.Daftar Informan Penelitian Nama Status Tingakat pendidikan Keterangan Suhartiny Informan kunci SD Pemilik Misli Informan kunci SD Pemilik Ira Informan utama Strata 1 Kasir Hana Informan tambahan Sma Konsumen Yanto Informan tambahan Sma Konsumen Diyah Informan tambahan Diploma 3 Konsumen Iqbal Informan tambahan Smp Konsumen Deni Informan tambahan Sma Konsumen Deva Informan Tamabahan Sma Konsumen Firman Informan Tamabahan Strata 1 Konsumen Atik Informan Tamabahan Sma Konsumen Universitas Sumatera Utara 53 Yeni Informan Tamabahan Sma Konsumen Konsumen Wawan Informan Tamabahan Diploma 3 Konsumen Sumber : hasil wawancara peneliti 2014 Peneliti melakukan wawancara kepada pemilik, karyawan dan pelanggan untuk mengetahui jenis kebijakan bisnis yang diterapkan dan bagaimana UD.Rezeki Baru menerapkan kebijakan bisnis nya serta manfaat apa yang diperoleh dari penerapan kebijakan bisnis tersebut mampu meningkatkan penjualan.

4.2.1 Hasil Wawancara

Peneliti tidak menyajikan seluruh hasil wawancara dari 13 orang informan. Peneliti memilih 5 orang dari 13 jawaban informan yang dianggap mewakili dan mampu menjawab pertanyaan rumusan masalah. Hasil wawancara dari tiga informan pemilik dan karyawan digunakan untuk menjawab kebijakan bisnis yang diterapkan UD.Rezeki Baru dan jawaban dua orang informan pelanggan dipilih untuk menjawab pendapat pelanggan mengenai bauran pemasaran yang dirasakan oleh mereka. Hal ini juga dilakukan karena banyaknya informan yang memberikan jawaban yang serupa sehingga dengan mereduksi jumlah transkrip wawancara diharapkan mampu mengurangi duplikasi data. Universitas Sumatera Utara 54

4.2.1.1 Konsep kebijakan bisnis di UD.Rezeki baru

Saat ini UMKM di indonesia sedang mengalami masa pertumbuhan sehingga banyak pelaku bisnis yang mendirikan UMKM-UMKM baru dan menimbulkan tingginya tingkat persaingan. Salah satu contoh pelaku UMKM adalah pada produksi keripik, keripik dengan bahan baku yang mudah didapat dan menjadi kegemaran mayoritas penduduk di Indonesia kerap menjadi pilihan usaha sejumlah pemilik UMKM. Banyak variasi keripik yang dijual oleh pelaku UMKM mulai dari keripik berbahan baku ubi, pisang, sayur bayam. Persainganyang ketat mendorong pelaku UMKM untuk menghasilkan produk yang dapat bersaing dan memiliki nilai lebih. Banyaknya pesaing memungkinkan beragamnya pilihan yang tersedia bagi para pelanggan untuk memilih produk yang memberikan nilai lebih. Oleh karena itu, keberadaan kebijakan bisnis mutlak harus dimiliki oleh suatu bisnis. Kebijakan bisnis dapat memberikan nilai lebih bagi satu bisnis dibandingkan dengan pesaingnya. Sebagai salah satu pelaku UMKM, UD.Rezeki Baru juga memiliki kebijakan dalam menjalankan usaha nya seperti yang telah dijabarkan sebelumnya bahwa secara teoritis, kebijakan bisnis berawal dari hasil pengamatan lingkungan eksternal dan internal. Pengamatan ini nantinya akan membantu pemilik dalam menentukan tujuan, visi dan misi serta mengintegrasikan pemangku kepentingan ke dalam sebuah strategi bisnis. Selanjutnya strategi tersebut akan diuraikan dalam kebijakan-kebijakan bisnis. UD.Rezeki Baru juga menerapkan proses tersebut penetapan kebijakan bisnis tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik, peneliti mengetahui Universitas Sumatera Utara 55 bahwa pemilik juga melakukan pengamatan dan pertimbangan sebelum menetapkan kebijakan pada UD.Rezeki Baru. ini diakukan agar pemillik memiliki gambaran mengenai kebijakan seperti apa yang tepat untuk diterapkan. Selanjutnya pemilik menguraikan perencanaan tersebut ke dalam kebijakan- kebijakan bisnis seperti pada gambar berikut. Gambar 4.3.Perumusan kebijakan bisnis di UD.Rezeki Baru Sumber : hasil wawancara dan pengamatan peneliti 2014 Selanjutnya dalam penelitian ini, peneliti memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan bauran pemasaran dan implementasinya dalam bentuk kebijakan bisnis a. Produk Produk merupakan salah satu unsur dalam bauran pemasaran yang dapat mempengaruhi tingkat penjualan. Kebijakan mengenai produk harus disesuaikan dengan target pasar yang dituju. Kebijakan produk nantinya juga harus sejalan dengan kebijakan bauran pemasaran lainnya. Produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar maka tidak akan diterima dan hal ini dapat menimbulkan kerugian bagi pelaku usaha Pengamatan Lingkungan Perumusan tujuan,visi dan misi, penyesuaian dengan hasil pengamatan Perencanaan bisnis harga, variasi rasa produk Kebijakan bisnis BauranPemasaran Universitas Sumatera Utara 56 Menurut Pak Misli dan Ibu Tiny, produk keripik yang dibuat mereka merupakan ide dari mereka sendiri. Mereka menggunakan naluri dan prediksi yang didasarkan pada pengalaman untuk membuat keripik ubi yang mungkin akan disukai pelanggan. Mereka juga sering menerima masukan atau ide dari pelanggan dan keluarga seperti anaknya. Apabila masukan tersebut dinilai baik maka mereka akan mempertimbangkannya untuk menjadi perbaikan ke depannya. Mengenai produk yang dijual UD.Rezeki Baru hanya memproduksi satu jenis keripik saja yaitu keripik berbahan dasar ubi ketika ditanya alasannya Ibu Tiny menjawab, “selama ini UD.Rezeki Baru hanya memproduksi keripik ubi saja dikarenakan saya hanya mengetahui dengan baik bagaimana pengolahan ubi menjadi keripik yang gurih dan saya juga ingin fokus pada keripik ubi saja namun tidak menutup kemungkinan apabila nanti nya ketika usaha ini sudah ditanganin oleh anak saya maka akan membuat keripik dengan berbahan dasar pisang atau lainnya” Walupun hanya menjual keripik ubi saja namun UD.Rezeki Baru memiliki banyak variasi rasa keripik yang dapat ditawarkan kepada pelanggan UD.Rezeki baru, yairu keripik dengan rasa original, balado, jagung bakar, sapi panggang, lada hitam, keju, balado jeruk, kari chili, rumput laut, balado ijo. Keripik dengan rasa original merupakan keripik pertama yang dibuat dari UD. Rezeki Baru dan sampai saat ini menjadi rasa yang paling banyak disukai oleh pelanggan termasuk diantaranya keripik rasa balado dan jagung bakar. Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh Ira sebagai anak yang juga kasir yang mengatakan, “bahwa keripik dengan rasa original, balado dan jagung bakar paling banyak pemesannya , dalam sehari keripik dengan ketiga rasa ini laku keras yang penjualannya 2 sampai 3 kali lipat dari keripik rasa lain” Universitas Sumatera Utara 57 b. Promosi Setiap bisnis mulai dari skala kecil hingga besar pasti melakukan upaya promosi bagi produk yang dihasilkan. Terutama bagi usaha skala kecil yang pada umumnya belum terlalu mampu menarik perhatian masyarakat. Sebagai salah satu Usaha Mikro Kecil Menengah, UD.Rezeki Baru juga memiliki promosi tersendiri walaupun bentuk promosi yang dilakukan lebih sederhana jika dibandingkan dengan usaha lain yang berskala lebih besar. Menurut Pak Misli, UD Rezeki Baru belum memliki strategi khusus dalam melakukan promosi, namun UD. Rezeki Baru telah menerapkan suatu jenis promosi yang lebih sederhana, berikut penuturannya. “UD.Rezeki Baru sering mengadakan mengadakan kegiatan amal sebagai agenda rutin, ya mungkin dari kegiatan tesebut banyak mendatangkan hal postif bagi UD.Rezeki Baru, dengan mengadakan kegiatan tersebut banyak warga yang diundang dan ini bisa menjadi media promosi yang cukup baik bagi UD.Rezeki Baru karena dari orang yang datang tersebut kemungkinan akan bercerita mengenai UD.Rezeki baru sehingga lebih banyak orang yang tahu mengenai UD.Rezeki baru” Dari Ungkapan diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk Promosi yang dilakukan UD. Rezeki Baru lebih menekankan pada promosi dari mulut ke mulut mouth to mouth promotion oleh para pelanggan ataupun peserta dari kegiatan amal tersebut. Hal ini juga diperkuat oleh Hana yang bertempat tinggal di daerah simalingkar Medan, Hana merupakan satu dari sekian banyak pelanggan yang membeli keripik di UD.Rezeki Baru untuk dijual kembali reseller. Menurut Hana, ia mengetahui tentang keripik UD.Rezeki Baru dari salah seorang temannya yang memberitahu kepadanya. Universitas Sumatera Utara 58 Ibu Tiny juga mengatakan upaya lain yang dilakukan UD.Rezeki baru dalam membantu promosinya, “UD.Rezeki Baru saat ini sedang membangun kemitraan dengan agen-agen di luar kota diantaranya kota Rantau Parapat, Binjai, Tanjung Balai, Kisaran, Kota Cane dengan melakukan ini diharapkan keripik dari UD.Rezeki baru dapat lebih dikenal hal ini sejalan dengan visi dari UD.Rezeki Baru dan untuk ke depannya juga kami masi berencana untuk memperluas kemitraan sampai ke daerah Jawa” c. Harga Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini harga suatu produk akan mempengaruhi daya beli dari masyarakat untuk itu dibutuhkan analisis dan strategi dalam menetapkan harga agar produk yang ditawarkan dapat diminatin oleh masyarakat. Harga merupakan salah satu indikator penting yang mendorong orang-orang dalam memutuskanpembelian suatu barang, Di UD. Rezeki Baru menurut Ira, Harga yang ditawarkan sejauh ini tidak menimbulkan masalah atau keluhan pada pelanggan. Harga yang ditawarkan termasuk dalam kategori murah dansesuai dengan tipe konsumen keripik ini yang berasal dari semua golongan masyarakat, yaitu mulai dari yang golongan bawah hingga hingga menengah ke atas. Harga yang ditawarkan pun relatif sama dengan harga pesaing. Meskipun ada perbedaan harga namun UD. Rezeki Baru mengusahakan agar selisih harga tidak terlalu tinggi jadi konsumen tidak mempermasalahkannya. Harga yang ditetapkan oleh UD.Rezeki Baru dibuat berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu seperti kenaikan bahan baku, kenaikan upah karyawan. Menanggapi hal itu ibu tiny berkata, Universitas Sumatera Utara 59 “Apabila terjadi kelangkaan bahan baku seperti ubi seperti saat musim kemarau, kami mengambil ubi dari petani lain namun dengan harga yang lebih tinggi walaupun begitu kami tetap berusaha untuk tidak menaikkan harga selama masih menutupi modal,ya meskipun keuntungannya tipis yang penting orang banyak yang membeli dan tetap senang dengan keripik kami daripada mengambil keuntungan yang besar namun yang membeli sedikit” Peneliti juga sempat bertanya kepada salah satu pelanggan di UD.Rezeki Baru yang bernama Yanto. Menurut Yanto harga yang ditetapkan oleh UD.Rezeki Baru termasuk murah sebab dia membeli keripik ini untuk dijual kembali sehingga dengan harga yang ditawarkan, dia bisa menjual dengan harga yang masih terjangkau dan tetap mendapatkan keuntungan yang pas menurutnya. Sebagai contoh yanto membeli keripik kemasan spesial dengan harga Rp 1.000,- per bungkus untuk dijual kembali dengan harga Rp 1.500-2.000 per bungkus. d. Tempat Hal yang harus diperhatikan sebelum membuat kebijakan bisnis adalah lokasi yang dipilih. Tempat yang strategis biasanya berhubungan dengan kemudahan pelanggan dalam menjangkau lokasi tersebut. Selain itu, indikator lainnya adalah kenyamanan yang dirasakan pelanggan terhadap tempat tersebut, daya tampung tempat apakah tempat tersebut dapat memiliki lahan yang cukup untuk tempat parkir. Menurut Hana, salah satu pelanggan bahwa UD.Rezeki Baru memiliki tempat yang nyaman bagi konsumen untuk memilih keripik, dikarenakan keripik yang ada sudah ditatah dengan rapi sehingga dia bisa dengan mudah memilih keripik yang diinginkan juga tempat parkir yang memadai membuat kendaraan mudah untuk keluar masuk serta ditambahkan dengan kondisi yang nyaman dan memudahkan konsumen. Ketika ditanya mengenai lokasi , Ibu Tiny berkomentar, Universitas Sumatera Utara 60 “ini adalah lokasi ketiga setelah sebelumnya sempat berpindah-pindah akhirnya kami memutuskan untuk pindah ke lokasi ini lokasi dikarenakan lokasi yang sebelumnya dirasa kurang cocok hingga kami memutuskan untuk pidah ke sini terthitung sejak tahun 2002, tempatnya yang luas dan suasana yang nyaman menurut kami menjadi bahan pertimbangan memilih tempat ini. Lokasi ini berfungsi sebgai kantor pemasaran sekalihus tempat pengemasan dan pengepakan sedangkan untuk proses produksinya berada di pabrik yang berlokasi di Tanjung Morawa”

4.2.1.2 Peran Kebijakan Bisnis dalam Meningkatkan Volume Penjualan

Untuk menjawab bagaimana peran kebijakan bisnis dalam meningkatkan volume penjualan, peneliti akan menjelaskan penerapan kebijakan bisnis oleh UD.Rezeki Baru yang dirasakan oleh konsumennya dan bagaimana pertumbuhan volume penjualan usaha selama penerapan kebijakan bisnis tersebut. Dalam mendukung penjelasan tersebut, peneliti memilih hasil wawancara dengan konsumen UD.Rezeki Baru yang mewakili, yaitu Hana dan Yanto. Disamping itu peneliti juga akan mendukung tulisannya dengan data penjualan UD.Rezeki Baru selama tiga tahun terakhir 2011-2013 sebagaidata yang mampu menjawab bagaimana peran kebijakan bisnis di UD.Rezeki Baru dalam meningkatkan angka volume penjualan. Dalam menjalankan usahanya UD.Rezeki Baru sebagai usaha kecil menengah menerapkan kebijakan bisnis yang bersifat sederhana untuk mendorong penjualan produk usahanya. Kebijakan bisnis diterapkan secara sederhana tetapi mampu menarik sejumlah konsumen. Hana misalnya, sebagai konsumen Hana memilih untuk mengkonsumsi produk UD.Rezeki Baru. Untuk kualitas produk, Hana senang dengan tekstur keripik UD.Rezeki Baru yang gurih dan kaya akan rasa. Untuk Rasa, Hana memilih rasa balado disbanding rasa lainnya. Hana lebih Universitas Sumatera Utara 61 memilih membeli keripik dengan rasa balado dikarenakan keripik dengan rasa balado memiliki rasa yang pas dengan lidah, disamping itu menurutnya mayoritas orang indonesia suka dengan makanan yang pedas dan keripik dengan rasa balado menjadi pilihan yang tepat untuk di konsumsi. Karena senang dengan produknya, Selain untuk konsumsi pribadi Hana juga memilih untuk ikut memasarkan produk UD.Rezeki Baru dengan membeli produk UD.Rezeki Baru untuk dijual kembali.Selama melakukan penjualan, Hana mengungkapkan bahwa pembelinya menyenangi rasa balado, rasa kari chili, balado ijo, balado jeruk. Namun dari semuanya keripik rasa balado menjadi favorit karena dianggap paling pas dengan lidah. Dari segi promosi, Hana berkata bahwa ia mengetahui keripik UD.Rezeki Baru dari temannya yang mengatakan bahwa keripik di sini murah dan enak. Karena tertarik dengan produknya Hana lalu mengikuti langkah temannya tersebut untuk membeli dan menjual kembali reselling produk UD. Rezeki Baru. Dari sana akhirnya promosi UD. Rezeki Baru dapat berkembang.Untuk melakukan penjualan kembali, Hana memilih produk dengan kemasan spesial 2 karena cocok untuk dipromosikan dan dijual kembali dengan ukurannya sedang. Namun menurut pengamatannya, pada umumnya konsumen yang datang ke galeri UD. Rezeki Baru juga sering melakukan pembelian dengan kemasan ukuran biasa. Karena galeri UD. Rezeki Baru yang juga merupakan media promosi UD. Rezeki Baru ini hanya memajang produk dengan kemasan ukuran biasa untuk dibeli secara ecer. Sedangkan kemasan spesial 1 dan spesial 2 hanya diperbolehkan untuk pembelian secara banyak sehingga hanya berlaku untuk reseller. Universitas Sumatera Utara 62 Sedangkan menurut Yanto, UD. Rezeki Baru disarankan untuk menembus media promosi seperti toko ritel modern yang lokasinya meluas di seluruh Indonesia untuk mempermudah promosi. Karena masih belum banyak konsumen yang mengenal langsung produk keripik UD. Rezeki Baru kecuali dari proses reseller yang penjualnya tersebar di berbagai tempat dan tidak harus memenuhi syarat tertentu untuk menjadi reseller. Untuk masalah harga, Hana berpendapat bahwa harga yang ditawarkan UD. Rezeki Baru tergolong wajar dan murah, terutama untuk jenis produk berkemasan spesial dengan harga Rp. 1.500,- per kemasan yang kebanyakan dimanfaatkan konsumen untuk dijual kembali. Lain halnya dengan Yanto yang juga sebagai reseller produk UD. Rezeki Baru, meskipun ia berpendapat produk UD.Rezeki Baru memiliki harga yang tergolong murah, ia memberikan saran agar adanya kebijakan potongan harga diskon untuk setiap pembelian minimal pada produk UD. Rezeki Baru. Misalnya untuk pembelian secara kiloandengan harga Rp. 15.000,- per kilogram agar dapat diberi potongan untuk sejumlah pembelian tertentu untuk mendorong penjualannya. Karena menurut pengamatannya selama menjadi pelanggan, konsumen UD. Rezeki Baru umumnya lebih tertarik dengan produk UD. Rezeki Baru berkemasan biasa dan spesial. Mengenai tempat UD. Rezeki Baru Hana memandang bahwa kebijakan UD. Rezeki Baru sudah cukup baik, yaitu memindahkan kantor pemasaran ke tengah kota Medan. Hal ini baik untuk memudahkan distributor dan para reseller untuk menjemput produknya agar dapat dijual ke konsumen yang bermukin ditengah kota Medan. Universitas Sumatera Utara 63 Ketika suatu kebijakan bisnis dijalankan, angka volume penjualan akan terus bergerak. Semakin menarik sebuah kebijakan bisnis yang diterapkan suatu produk, maka akan mendorong keinginan konsumen untuk memiliki produk tersebut dan membelinya sehingga meningkatkan penjualan produk tersebut. Hasil wawancara kepada beberapa orang konsumen UD. Rezeki Baru seperti yang dipaparkan diatas sebelumnya, menunjukkan adanya respon positif dari konsumen terhadap kebijakan bisnis UD. Rezeki Baru. Dimana mereka melakukan pembelian produk UD. Rezeki Baru karena adanya ketertarikan mereka terhadap kualitas, jenis, rasa, harga produk dan teknik promosi yang merupakan bagian dari penerapan kebijakan bisnis UD. Rezeki Baru. Gambar 4.4.Grafik Volume Penjualan UD. Rezeki Baru Tahun 2011-2013 Sumber: UD. Rezeki Baru, 2011-2013 Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa UD. Rezeki Baru memiliki pertumbuhan volume penjualan yang signifikan dalam tahun 2011 hingga 2013. 548087000 851130000 1226065000 64,40 69,40 2011 2012 2013 Volume Penjualan UD. Rezeki Baru Rupiah Persentase Universitas Sumatera Utara 64 Dibandingkan dari volume penjualannya di tahun 2011, UD. Rezeki Baru menunjukkan peningkatan penjualan sebesar 64,4 di tahun 2012. Dan penjualan kembali meningkat pesat di tahun 2013 lebih besar 69,4 dibandingkan tahun sebelumnya.

4.2.2. Analisis SWOT UD.Rezeki Baru

Gambar 4.5 Analisis SWOT UD.Rezeki Baru Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa UD.Rezeki Baru memiliki kekuatan yaitu inovasi pada rasa yang variatif dan harga yang terjangkau, Dalam hal variasi rasa UD.Rezeki Baru sangat memperhatikan keinginan •Kurang luasnya pendistribusian •Promosi kurang modren • Pangsa pasar yang stagnan tidak meluas. •Pesaingan yang ketat •Mengurangi kebosanan konsumen pada produk • Menambah jumlah r reseller •Inovasi pada rasa yang variatif •Harga yang terjangkau dan menguntungkan untuk pembellian wholesale Strength Opportunity Weakness Threat Universitas Sumatera Utara 65 pasar. UD.Rezeki Baru pada awalnya UD.Rezeki Baru hanya memperoduksi rasa original saja namun seiring dengan perkembangan jaman dan selera masyarakat kini UD.Rezeki Baru memiliki 10 variasi rasa keripik yaitu keripik rasa original, jagung bakar, sapi panggang, lada hitam, keju, balado, balado jeruk, rumput laut, kari chili dan balado ijo. Harga yang terjangkau membuat UD.Rezeki Baru menjadi salah satu pilihan dalam membeli produk tersebut, harga yang disediakan UD.Rezeki Baru yaitu dari Rp. 1.000 sampai Rp. 15.000 untuk pembelian kiloan, dengan harga tersebut membuat pelanggan bisa dengan mudah menyesuaikan dengan kebutuhan mereka. Banyak kosumen yang merasa bosan dengan keripik ubi dengan rasa pedas atau original namun UD.Rezeki Baru melihat ini sebagai peluang dan memanfaatkan peluang tersebut dengan menciptakan beberapa variasi rasa keripik ubi seperti kari chili yang rasa nya sangat pedas, bagi penyuka keju UD.Rezeki Baru memilliki keripik ubi dengan rasa keju yang kesuluruhan rasa tersebut ada 10 rasa seperti yang dijelaskan di atas serta dengan adanya reseller atau orang yang memebeli produk dari UD.Rezeki Baru lalu dijual kembali maka akan menambah peluang untuk produk UD.Rezeki Baru tersebut dikenal luas oleh masyarakat. Dalam proses bisnisnya UD.Rezeki baru juga memiliki ancaman dan kelemahan. Seperti pada tabel di atas ketatnya persaingan menjadi ancaman bagi produk UD.Rezeki baru. Untuk di sekitar daerah kantor pemasaran UD.Rezeki Baru terdapat penjual keripik ubi juga, hal ini menjadi ancaman tersendiri bagi UD.Rezeki Baru serta kurangnya promosi dan kurang luasnya distribusi menjadi Universitas Sumatera Utara 66 kelemahan bagi UD.Rezeki baru yaitu promosi yang dilakukan UD.Rezeki baru tidak menggunakan promosi yang modern artinya UD.Rezeki Baru Masih menggunakan promosi yang konvensional yaitu dari mulut ke mulut . bentuk promosi seperti ini merupakan promosi yang paling sering digunakan saat ini namun di jaman sekarang setelah berkembang berbagai teknik promosi sesuai dengan perkembangan jaman oleh karena itu promosi mouth to mouth masih dirasa bersifat konvenisonal.

4.3. Analisis data