18
2.5. Kebijakan bisnis 2.5.1. Pengertian kebijakan bisnis
Awalnya istilah kebijkan bisnis digunakan pada sekolah bisnis Harvard sebagai salah satu mata kuliah. Namun, istilah kebijkan bisnis saat ini telah
digantikan dengan istilah manajemen strategis. Manajemen strategis lebih bersifat mengintegrasikan kebijakan bisnis dengan menambahkan penekanan terhadap
pengawasan lingkungan dan mencakup keseluruhan kinerja suatu perusahaan dalam jangka panjang mencakup pengamatan lingkungan eksternal dan Internal,
formulasi strategi, implementasi strategi, evaluasi dan pengawasan yang terintegrasi. Seluruh strategi tersebut diintegrasikan dengan tujuan, visi dan misi
perusahaan. Selanjutnya Hunger dan Wheelen 2003:2 menjelaskan bahwa kebijakan
bisnis lebih menekankan bahwa tujuan manajemen secara umum dan lebih menekankan pada lingkungan internal organisasi sehingga kebijakan bisnis lebih
bertujuan mengintegrasikan kegiatan fungsional perusahaan Kebijakan bisnis berawal dari perumusan strategi Hunger dan Wheelen
2003:12. Kebijakan-kebijakan tersebut dapat bersifat eksternal maupun internal, misalnya kebijakan yang bersifat internal mengenai produksi, harga, pemasaran,
sumber daya manusia. Sementara kebijakan eksternal dapat berupa lingkungan dan persaingan kompetisi
Kebijakan bisnis yang baik diawali dengan proses analisis lingkungan, baik eksternal maupun internal. Lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan
sosial dan lingkungan tugas, sementara lingkungan internal terdiri dari struktur, budaya perusahaan, sumber daya. Analisis lingkungan tersebut akan dilanjutkan
Universitas Sumatera Utara
19
ke tahapan strategi yang terdiri dari perumusan dari visi dan misi, tujuan, strategi dan kebijakan. Setelah proeses perumusan strategi tahapan selanjutnya adalah
implementasi strategi yang terdiri dari pembuatan program , anggaran, dan prosedur. Tahapan akhir adalah evaluasi strategi dan pengendalian kinerja.
Seluruh proses tersebut akan memperoleh umpan balik feed back agar mampu menghasilkan strategi baru yang lebih baik dari sebelumnya.
2.5.2. Faktor-Faktor Yang Mempengharui Kebijakan Bisnis
Saat ini ada banyak faktor-faktor yang dapat mempengharui kebijakan bisnis yang ada di suatu usaha besar seperti perusahaan ataupun usah kecil
seperti Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM sehingga suatu usaha perlu melaksanakan analisis strategis dan menetapkan tujuan bisnis sebelum
menetapkan kebijakan bisnisnya. Spulber 2004:5 menjelaskan bahwa tujuan perusahaan merupakan salah satu faktor yang mempengharui kebijakan bisnis.
Suatu organisasi bisnis dituntut untuk melakukan pengamatanobservasi dan analisis lingkungan baik itu eksternal maupun lingkungan internal sendiri
sebelum menetapkan suatu kebijakan di orgasnisasi bisnis tersebut. Oleh karena itu, faktor lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang penting untuk di
pertimbangkan. Adapun faktor lainnya adalah visi, misi serta kepentingan dari para
pemangku kepentingan stakeholder. Seperti kita ketahuin secara garis besar para pemangku kepentingan dalam organisasi bisnis dapat bersifat eksternal
maupun internal. Para pemegang saham stockholder dan pekerja pemangku kepentingan berada di internal perusahaaan. Sementara itu, pemasok supplier,
Universitas Sumatera Utara
20
pelanggan costomer, dan lembaga keuangan baik milik swasta ataupun pemerintah yang menyediakan pinjaman debtholder merupakan pemangku
kepentingan di eksternal organisasi bisnis. Kebijakan bisnis yang akan diambil tentu tidak boleh merugikan para pihak-pihak yang terlibat tersebut sehinngga
perlu adanya manajemen strategis dalam pembuatan kebijakan tersebut. Kebijakan bisnis bukan hanya sebatas memberikan pelayanan terhadap
pasar market tertentu, namun juga memenangkan pasar yang mereka layani tersebut dari persaingan. Triton 2007:21 juga menyatakan bahwa tujuan dan
sasaran strategis yang ditetapkan perusahaan juga bertujuan agar perusahaan tersebut dapat seoptimal mungkin memiliki arah, cakupan dan perspektif jangka
panjang secara keseluruhan sehingga dalam merumuskan kebijakan bisnis, diperlukan identifikasi yang jeli dan tidak boeh bertentangan dengan arah,
cakupan , perspektif jangka panjang tersebut. Dari penjelasan di atas memberikan gambaran tentang dampak yang akan
diterima oleh suatu perusahaan apabila tidak menetapkan kebijakan bisnis dan manajemen strategis yang tepat guna. Tujuan perusahaan untuk memenuhi dan
memuaskan kebutuhan konsumen dan kepentingan para pemangku kepentingan tidak akan tercapai dan juga perusahaan dapat menderita kerugian dengan adanya
kebijakan bisnis yang salah dan tidak tepat. Dampak lain yang dapat dirasakan oleh perusahaan adalah posisi perusahaan yang lemah di pasar dibandingkan
dengan para pesaingnya. Suatu organisasi bisnis atau perusahaan didirikan dengan tujuan bisnis
tertentu . Tujuan ini nantinya akan dirumuskan dalam suatu visi dan misi dan langkah-langkah yang harus diambil para pemangku kepentingan untuk mencapai
Universitas Sumatera Utara
21
tujuan perusahaan tersebut. Langkah-langkah atau prosedur tersebut dirumuskan dengan mempertimbangkan serta mengacu kepada kepentingan dari pemangku
kepentingan. Seperti misalnya peusahaan yang berorientasi laba memilliki karyawan yang harus memperoleh gaji atau upah, para pemegang saham yang
harus memeperoleh keuntungan maupun pemasok yang harus memperoleh pembayaran atas bahan baku yang disediakannya dan kepentingan lain dari pihak
terlibat.
2.6. Pengertian Strategi