Uji Kebermaknaan Konsentrasi Ekstrak Biji Pepaya Carica papaya L

Tabel 4.2. Hasil Analisis Multikomparasi Mengunakan Uji Mann-Whitney Perlakuan Konsentrasi 75 Konsentrasi 50 Konsentrasi 25 Konsentrasi 5 Kontrol + amoxic illin Konsentrasi 75 0.019 0.019 0.017 0.019 Konsentrasi 50 0.036 0.017 0.019 Konsentrasi 25 0.032 0.019 Konsentrasi 5 0.017 Kontrol + amoxicil lin Keterangan : p0.05 Berdasarkan hasil analisis Post Hoc menggunakan uji Mann-Whitney dapat diketahui bahwa ada perbedaan yang bermakna antar setiap konsentrasi ekstrak biji pepaya Carica papaya L dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli dengan nilai signifikansi p0.05.

4.2 Pembahasan Pengaruh Ekstrak Biji Pepaya terhadap Pertumbuhan

Escherichia coli Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa ekstrak biji pepaya dengan konsentrasi 5, 25, 50, dan 75 memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Daya hambat yang dimiliki ekstrak biji pepaya pada konsentrasi 75 dan 50 tergolong dalam kategori lemah sedangkan pada konsentrasi 25 dan 5 tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri berdasarkan klasifikasi respon hambatan Greenwood 1995. 15 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Maria Martiasih et.al 2012 yang menunjukkan bahwa perubahan konsentrasi ekstrak biji pepaya memiliki efek yang signifikan terhadap zona hambat Escherichia coli. 3 Penelitian lain yang serupa juga dilakukan oleh Lienny 2013 yang membuktikan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka akan dihasilkan zona hambat yang semakin besar. Hal tersebut menunjukkan bahwa ekstrak biji pepaya memiliki senyawa aktif yang berperan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. 4 Pada penelitian yang dilakukan oleh Maria Martiasih, et.al 2012, dilakukan uji menggunakan biji pepaya berusia 2,3, dan 5 bulan pada bakteri Escherichia coli dan Streptococcus pyogens. 3 Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode sumuran. Ekstrak biji pepaya dilarutkan menggunakan pelarut etanol 70 dengan metode maserasi. Media yang digunakan untuk pertumbuhan bakteri pada penelitian tersebut adalah Nutrient agar. Hasil yang didapatkan adalah bahwa biji pepaya dapat menghambat Escherichia coli dan Streptococcus pyogens dengan kemampuan menghambat paling besar pada Escherichia coli dengan ekstrak biji pepaya berusia 5 bulan dengan zona hambat yang diperoleh sebesar 117,5145 mm 2 , sedangkan untuk Streptococcus pyogens diperoleh pada usia biji pepaya 3 bulan dengan zona hambat sebesar 49,5335 mm 2 . Pada penelitian ini juga dilakukan penentuah kadar hambat minimum dengan menggunakan konsentrasi 1, 5, 25, 50, 75, dan 100 yang menunjukkan hasil bahwa ekstrak biji pepaya telah dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada konsentrasi 1 dengan zona hambat sebesar 9mm untuk bakteri Escherichia coli dan 8,5mm untuk bakteri Streptococcus pyogens. 3 Penelitian lain dilakukan oleh Lienny 2013 4 . Pada penelitian ini dilakukan uji menggunakan biji pepaya tua dan muda terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus pada medium Nutrient agar dengan metode difusi agar menggunakan cylinder cup. Ekstrak biji pepaya dilarutkan menggunakan etanol 80 dengan metode maserasi. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut [14] :