Patogenesis Escherichia coli Landasan Teori 1. Morfologi dan Klasifikasi Pepaya
14
2. Meningitis Meningitis dapat terjadi pada bayi. Penyebab terjadinya meningitis
pada bayi biasanya bakteri Escherichia coli dan Streptococcus grup B. 75 bakteri Escherichia coli yang menyebabkan meningitis memiliki
antigen K1 yang dapat bereaksi silang dengan polisakarida kapsular grup B dari bakteri Neisseria meningitidis.
3. Sepsis Ketika sistem pertahanan tubuh host melemah, bakteri Escherichia coli
dapat mencapai pembuluh darah dan dapat menyebabkan kondisi yang dikenal dengan sepsis. Jika diare mengenai bayi baru lahir, maka bayi
ini rentan mengalami sepsis, karena belum memiliki antibodi IgM yang cukup banyak.
Definisi sepsis pada bayi yang baru lahir ditegakkan bila terdapat infeksi yang memicu terjadinya systemic inflammatory response
syndrome SIRS.
Gambar 2.5 Kriteria SIRS
18
Sumber: HTA Indonesia, 2010
15
Gambar 2.6 Kriteria Infeksi, Sepsis, Sepsis Berat, dan Syok Septik
18
Sumber: HTA Indonesia, 2010 4. Penyakit gastrointestinal diare
17
Diare merupakan penyakit yang banyak dialami oleh manusia. Diare dapat didefinisikan sebagai buang air besar berbentuk cair, atau setengah cair, dengan
kandungan feses lebih banyak dari biasanya, lebih dari 200 gram atau 200 ml24jam. Definisi lain dari diare yakni buang air besar encer dengan frekuensi
lebih dari 3 kali dengan atau tanpa disetai darah. Menurut World Gastroenterology Organization Global Guidelines,2005, diare disebut akut bila
berlangsung kurang dari 14 hari.
17
Diare merupakan gejala yang sering dikeluhkan orang dewasa. Prevalensi terjadinya diare akut atau gastroenteritis akut pada orang dewasa mencapai
99.000.000 kasus setiap tahunnya. Kematian akibat diare sering dilaporkan terjadi terutama pada anak dan orang dengan usia lanjut. Hal ini berkaitan dengan daya
tahan tubuh yang lebih rendah sehingga rentan mengalami dehidrasi sedang sampai berat.
Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan
17
: Lama waktu diare: akut atau kronis
Mekanisme patofisiologi: osmotik atau sekretorik Berat dan ringan diare: kecil atau besar
Penyebab: infektif atau non-infektif, organik atau fungsional
16
Diare akut dapat disebabkan oleh berbagai etiologi, baik infeksi maupun non infeksi. Penyebab non infeksi diare akut dapat berupa keracunan makanan,
alergi, malabsorpsi, imunodefisiensi, terapi obat seperti antibiotik, antasid dan kemoterapi, tindakan medis tertentu seperti gastrektomi dan lainnya. Sedangkan
penyebab infeksi dari diare akut dapat berupa infeksi bakteri, virus, dan parasit. Pada penelitian yang dilakukan di RS Persahabatan dari tanggal 1 November 1993
sampai dengan 30 April 1994 pada 123 pasien oleh Hendarwanto, Septiawan B, dkk, didapatkan etiologi infeksi seperti berikut:
Tabel 2.2 Etiologi Diare Akut di RS Persahabatan Jakarta
17
Etiologi diare akut di RS. Persahabatan Jakarta Etiologi
Frekuensi E.coli
Vibrio cholera Ogawa Aeromonas sp
Shigella flexneri Salmonella sp
Entamoeba histolytica Ascaris lumbricoides
Rotavirus Candida sp
Vibrio NAG Trichuris trichiura
Plesiomonas shigelloides Ancylostoma duodenalis
Blastocystis hominis 38.29
18.29 14.29
6.29 5.71
5.14 3.43
2.86 1.71
1.14 1.14
0.57 0.57
0.57 Sumber : Aru Sudoyo, 2010
17
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa etiologi diare karena infeksi terbanyak disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Escherichia coli memang
tergolong bakteri yang normal hidup di usus besar manusia, dan biasanya tidak membahayakan, tetapi, beberapa strain bakteri ini dapat menyebabkan keracunan
makanan. Escherichia coli.Escherichia coli penyebab diare diklasifikasikan
berdasarkan karakteristik virulensinya. Setiap kelompok bakteri ini dapat menyebabkan diare namun dengan mekanisme yang berbeda. Escherichia coli
penyebab diare dapat dibedakan menjadi
18
: Enteropathogenic Escherichia coli EPEC
EPEC merupakan bakteri utama yang menyebabkan diare pada bayi, terutama di negara berkembang. Ketika berada didalam
usus, bakteri ini akan menempel kuat pada mukosa usus, kemudian akan terjadi penghancuran mikrovillus sehingga
bakteri ini dapat masuk kedalam sel yang ada di mukosa usus. Gejala yang ditimbulkan dari infeksi oleh EPEC antara lain
diare yang berair atau encer watery diarrhea yang umumnya dapat sembuh dengan sendirinya namun, pada kondisi tertentu
dapat berkembang menjadi infeksi kronis. Enterotoxigenic Escherichia coli ETEC
Infeksi ETEC lebih dikenal edngan istilah traveler’s diarrhea
yang merupakan penyebab penting terjadinya infeksi pada bayi di negara berkembang. Faktor kolonisasi yang dimiliki oleh
bakteri ETEC ini bersifat spesifik untuk manusia. Faktor ini akan mengawali perlekatan bakteri ETEC ke sel epitel usus
halus. Beberapa strain dari ETEC dapat menghasilkan heat- labile exotoxin. Sub unit B bakteri ini akan melekat ke
gangliosida GM1 pada brush border di epitel usus halus yang akan menyebabkan masuknya subunit A kedalam sel.
Masuknya sub unit A nantinya akan mengaktifkan adenilat siklase sehingga cAMP meningkat dan terjadilah hipersekresi
18
dari air dan ion klorida serta terhambatnya rearbsorpsi ion natrium. Akibatnya, lumen usus akan terisi penuh dengan air
dan terjadilah diare. Enterohemorrhagic Escherichia coli EHEC
EHEC biasa menyebabkan diare yang dikenal sebagai kolitis hemoragik. Bakteri ini dapat memproduksi verotoksin. Diare
yang disebabkan oleh bakteri ini merupakan bentuk diare yang berat terutama jika disertai dengan hemolytic uremic syndrome.
Penyakit ini juga dapat menyebabkan keadaan yang membahayakan seperti gagal ginjal akut, anemia hemolitik
mikroangiopati dan trombositopenia.
Enteroinvasive Escherichia coli EIEC Penyakit yang disebabkan oleh bakteri EIEC ini mirip dengan
shigelosis. Penyakit ini sering ditemukan pada anak-anak terutama di negara berkembang dan pada orang yang
mengunjungi daerah-daerah endemis bakteri ini. Bakteri EIEC ini merupakan bakteri yang bersifat nonmotil yang tidak dapat
memfermentasi laktosa. Proses EIEC dapat menyebabkan penyakit adalah dengan menyerang sel epitel pada mukosa
usus. Enteroaggregative Escherichia coli EAEC
Bakteri EAEC ini dapat menyebabkan diare yang bersifat akut maupun kronis. Biasanya diare karena bakteri ini terjadi di negara-
negara berkembang dan negara industri. Pada negara industri, biasanya bakteri ini menyebabkan diare yang berasal dari makanan
food-bourne disease. Bakteri Escherichia coli dapat mencemari makanan melalui beberapa cara yaitu
6
: Daging atau unggas yang tanpa sengaja berkontak langsung dengan
bakteri yang ada di usus ketika sedang di proses
19
Makanan tidak diletakkan dengan baik ketika dalam pengiriman atau penyimpanan.
Air yang digunakan yang telah tercemar oleh kotoran hewan Persiapan makanan di tempat perbelanjaan, restoran, maupun di rumah
yang tidak aman. Keracunan makanan mungkin terjadi setelah memakan atau meminum:
Makanan yang diolah oleh orang yang tidak mencuci maknannya Makanan yang diolah dengan peralatan masak yang tidak bersih
Makanan yang telah lama disimpan di dalam lemari pendingin Makanan beku yang disimpan di suhu yang tidak sesuai atau yang di
hangatkan tidak sempurna Ikan mentah
Buah dan sayur mentah yang tidak dicuci dengan baik Makanan yang dimasak kurang matang
20