e. Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari segi tingkat
kehidupan sosial okonomi berupa golongan orang kaya, menengah dan miskin.
f. Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi pekerjaan
berupa golongan petani, pedagang, seniman, buruh, pegawai, pegawai negeri dan sebagainya.
g. Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi jenis
kelamin, berupa golongan wanita dan pria. h.
Sasaran yang berhubungan dengan golongan dilihat dari segi khsusus berupa golongan masyarakat tuna susila, tuna wisma, tuna karya, narapidana dan
sebagainya.
37
Jadi, subyek dan objek dakwah sangat berkaitan satu sama lain. Dimana da’i sebagai unsur utama yang sangat penting dalam menentukan berhaasil atau tidaknya
proses dakwah.
4. Metode Dakwah
Menurut bahasa Yunani metode berasal dari dua kata yaitu: “meta” melalui dan “hodos” jalan, cara. Maka metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui
untuk mencapai suatu tujuan. Dalam bahasa Jerman metode berasal dari “methodica” artinya adalah ajaran tentang metode. Sedangkan dalam bahasa Arab yakni “thariq”
yang artinya jalan. Sehingga metode adalah cara yang telah diatur dan memulai proses untuk mencapai suatu maksud.
38
37
H. M. Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, Jakarta: Bumi Aksara, 2000, Cet. Ke-5, h. 3
38
Hasanuddin, Manajemen Dakwah Jakarta: UIN Press, 2005, Cet. Ke-1 h. 60
Metode adalah suatu cara yang bisa ditempuh atau cara yang ditentukan secara jelas untuk mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan. Sedangkan dakwah adalah cara
yang digunakan subjek dakwah untuk menyampaikan materi dakwah atau bisa diartikan metode dakwah adalah cara-cara yang dipergunakan oleh seorang da’I untuk
menyampaikan materi dakwahnya yaitu al-Islam atau serentetan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Maka dari itu, kejelian dan kebijakan seorang juru dakwah dalam memilih dan memakai metode itu sangat mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan dakwah. Pada
umumnya bahasan tentang metode dakwah itu merujuk pada surat an-Nahl ayat 125 yaitu:
+-
. 1234
5 6
789: ;
= 6
?+ 8: 7
; A 7
B :
6 ?+ 8:
CD . E8-
FAG
Artinya: Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa metode dakwah ada tiga, yaitu : hikmah, mau’izatul hasanah
dan mujadalah. Semua metode yang ada adalah cabang dari tiga metode ini.
39
Adapun secara umum, metode dakwah menurut al-Qur’an surat an-Nahl ayat 125, terdapat tiga pokok metode dakwah yaitu:
39
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h.122-123
a. Hikmah, yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan kondisi sasaran
dakwah dengan menitik beratkan pada kemampuan mereka, sehingga dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam selanjutnya, mereka tidak lagi merasa
terpaksa atau keberatan. b.
Mauizhatil Hasanah, yaitu berdakwah dengan memberikan nasihat-nasihat atau menyampaikan ajaran-ajaran Islam dengan rasa kasih sayang, sehingga
nasihat dan ajaran Islam yang disampaikan itu menyentuh hati mereka. c.
Mujadalah, yaitu berdakwah dengan cara bertukar pikiran dan membantah dengan cara yang sebaik-baiknya dengan memberikan argumentasi dan bukti
yang kuat dan tidak memberikan tekanan-tekanan kepada mad’u nya sehingga tidak melahirkan permusuhan nantinya.
40
Disamping itu ada beberapa metode dakwah yang sering digunakan oleh seorang da’I dalam berdakwah:
a. Metode Ceramah
Ceramah adalah suatu teknik atau metode dakwah yang banyak diwarnai oleh karakteristik bicara seorang da’I pada suatu aktifitas dakwah.
b. Metode Tanya - Jawab
Metode Tanya-jawab adalah penyampaian materi dakwah dengan cara mendorong sasarannya objek dakwah untuk menyatakan suatu masalah yang dirasai
belum dimengerti dan da’I sebagai penjawabnya. c.
Debat
40
Ibid, h. 122-123
Debat sebagai metode dakwah yang pada dasarnya mencari kebenaran bukan kemenangan, dalam arti menunjukan kebenaran dan kehebatan Islam.
d. Percakapan antar pribadi
Percakapan pribadi atau individual conference adalah percakapan bebas antara seorang da’I dengan individu-individu sebagai sasaran dakwahnya.
e. Metode Peragaan
Yakni suatu metode dakwah dimana seorang da’I memperlihatkan sesuatu contoh yang baik terhadap mad’unya dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan,
misalnya memperagakan cara shalat.
41
5. Media Dakwah