Populasi Sampel Teknik Pengambilan Sampel

33 Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat Kartono 1981:113 juga mengungkapkan bahwa kecemasan ialah kondisi psikis dalam ketakutan dan kecemasan yang kronis, sungguhpun tidak ada rangsangan yang spesifik. Menurutnya, kecemasan ditandai dengan emosi yang tidak stabil, mudah tersinggung dan marah, sering dalam keadaan gelisah.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Kerlinger dalam Sevilla, 1993 mendefinisikan populasi sebagai “keseluruhan anggota, kejadian atau objek-objek yang telah ditetapkan dengan baik”. Sedangkan Gay dalam Sevilla dkk, 1993 mendefinisikan populasi sebagai kelompok di mana peneliti akan menggeneralisasikan hasil penelitiannya Populasi dalam penelitian ini adalah Siswai SMA Negeri 11 Bekasi yang berjumlah 530 siswa-siswi.

3.3.2 Sampel

Untuk jumlah sampel, peneliti menggunakan ukuran minimum yang ditawarkan oleh Gay, bahwa untuk penelitian korelasi diambil 30 subjek atau lebih Sevilla, 1993. Menurut Gay dalam Sevilla, 1993 ukuran sampel dalam penelitian deskriptif korelasional adalah 30 subjek. Peneliti mengambil sampel sebanyak 60 subjek karena adanya keterbatasan responden dalam 34 penelitian sehingga subyek penelitian yang diambil hanya 60 subyek. Hal ini dikarenakan berkurangnya jumlah responden yang sesuai dengan karakteristik serta faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan perilaku self injury.

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik yang digunakan dalam penelitian sampel adalah Nonprobabillity sampling. Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono, 2009. Menurut Sugiyono 2009, purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, yaitu sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Pengambilan sampel purposive digunakan karena peneliti lebih memilih sampel berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan. Menurut Eliana dalam Walsh, 2008 para pelaku self injury memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Berdasarkan kepribadian pelaku :  Kesulitan mengendalikan impuls di berbagai area, yang terlihat dalam masalah gangguan makan atau adiksi terhadap zat adiptif.  Para pelaku self injury cenderung memiliki self esteem yang rendah, dan kebutuhan atau dorongan yang kuat untuk mendapatkan cinta dan penerimaan orang lain. 35  Pola pemikiran yang kaku, cara berpikir yang harus mencapai suatu tujuan atau tidak sama sekali. 2. Berdasarkan lingkungan keluarga pelaku :  Masa kecil penuh trauma atau kurangnya sosok salah satu atau kedua orang tua, menimbulkan kesulitan-kesulitan menginternalisasikan perhatian positif.  Ketidakmampuan atau ketidakmauan untuk mengurus diri sendiri dengan baik. 3. Berdasarkan interaksi sosial pelaku :  Kurangnya kemampuan untuk membentuk dan menjaga hubungan yang stabil.  Takut akan perubahan, baik perubahan dalam kegiatan sehari-hari maupun pengalaman baru dalam bentuk apapun orang-orang, tempat peristiwa, dapat juga berupa perubahan perilaku mereka, atau perubahan yang mungkin diperlukan untuk pulih. 3.4 Teknik pengumpulan data dan Penelitian 3.4.1 Instrumen Pengumpulan Data