31
3.2 Variabel Penelitian 3.2.1 Identifikasi Variabel
Menurut Nazir 1988, variabel adalah simbol atau lambang yang padanya kita melakukan bilangan atau nilai yaitu variabel bebeas independent variabel dan terikat
dependent variabel, dalam penelitian ini variabel-variabelnya adalah : Variabel Independent X : Kematangan Emosi
Variabel Dependent Y : Kecendrungan Perilaku Self Injury
3.2.2 Definisi Konseptual
Kematangan Emosi adalah suatu proses dimana kepribadian secara terus menerus berusaha mencapai keadaan emosi yang sehat baik secara intrafisik maupun interpersonal.
Kecenderungan Perilaku Self Injury adalah perilaku yang disengaja untuk menyakiti diri sendiri guna mengurangi penderitaan psikologis.
3.2.3 Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini dapat ditentukan variabel-variabelnya adalah Kematangan emosi dan Kecenderungan perilaku self injury. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Kematangan Emosi adalah skor yang diperoleh dari skala kematangan emosi, Indikator yang dipakai pada skala ini berdasarkan tujuh aspek kematangan emosi sebagai berikut
kemandirian, kemampuan menerima kenyataan, kemampuan beradaptasi, kemampuan merespon dengan tepat, merasa aman, kemampuan berempati, kemampuan menguasai amarah.
32 Kecenderungan perilaku self injury yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor yang
didapat dari pengukuran kecenderungan perilaku self injury. Indikator yang dipakai pada skala ini berdasarkan karakteristik para pelaku self injury menurut Eliana 2008, peranan keluarga,
lingkungan sosial, dan kecemasan. Menurut Eliana dalam Walsh, 2008 para pelaku self injury memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Berdasarkan kepribadian pelaku : Kesulitan mengendalikan impuls di berbagai area, yang terlihat dalam masalah
gangguan makan atau adiksi terhadap zat adiptif. Para pelaku self injury cenderung memiliki self esteem yang rendah, dan
kebutuhan atau dorongan yang kuat untuk mendapatkan cinta dan penerimaan orang lain.
Pola pemikiran yang kaku, cara berpikir yang harus mencapai suatu tujuan atau tidak sama sekali.
2. Berdasarkan lingkungan keluarga : Masa kecil penuh trauma atau kurangnya sosok salah satu atau kedua orang tua,
menimbulkan kesulitan-kesulitan menginternalisasikan perhatian positif. Ketidakmampuan atau ketidakmauan untuk mengurus diri sendiri dengan baik.
3. Berdasarkan lingkungan sosial : Kurangnya kemampuan untuk membentuk dan menjaga hubungan yang stabil.
Takut akan perubahan, baik perubahan dalam kegiatan sehari-hari maupun pengalaman baru dalam bentuk apapun orang-orang, tempat peristiwa, dapat
juga berupa perubahan perilaku mereka, atau perubahan yang mungkin diperlukan untuk pulih.
33 Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga,
kelompok dan masyarakat Kartono 1981:113 juga mengungkapkan bahwa kecemasan ialah kondisi psikis
dalam ketakutan dan kecemasan yang kronis, sungguhpun tidak ada rangsangan yang spesifik. Menurutnya, kecemasan ditandai dengan emosi yang tidak stabil, mudah
tersinggung dan marah, sering dalam keadaan gelisah.
3.3 Populasi dan Sampel