dan prasarana pendidikan persekolahan harus mempertimbangkan alasan-alasan normatif tertentu dalam pelaksanaannya.
31
3. Kriteria Sarana dan Prasarana Pendidikan
Kriteria sarana dan prasarana pendidikan yang dapat penulis uraikan sebagai berikut:
a. Kriteria untuk alat pengajaran dan media pengajaran Bagi kriteria ini, tidak ada kriteria khusus yang menunjukan kepada
penilaian baik buruknya media dan alat pengajaran yang digunakan. Namun demikian, menurut Roestiyah NK bahwa: “Media itu saling bertautan, erat
hubungannya dengan tujuan pendidikan, bahan pelajaran, metode pengajaran, pribadi murid, minat, dan kemauan siswa”.
32
Dengan kata lain kriteria media dan alat pengajaran yang baik adalah jika media itu:
1. Memperbesarmeningkatkan perhatian anak.
2. Mencegah verbalisme.
3. Membantu menumbuhkan pemikiranpengertian yang teratur dan
sistematis. 4.
dapat berorientasi langsung dengan lingkungan dan memberikan kesamaan dalam pengamatan.
5. Membangkitkan motivasi kegiatan belajar serta memberikan pengalaman
yang menyeluruh. b. Kriteria Untuk Gedung Sekolah
Untuk kriteria baik tidaknya gedung sekolah ini ditentukan oleh beberapa faktor yaitu:
1. Peruntukan dan intensitas bangunan.
2. Arsitektur dan lingkungan.
3. Struktur bangunan gedung.
4. Pengamanan terhadap bahaya kebakaran.
31
Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Manajemen Sarana dan PrasaranaPendidikan Persekolahan Berbasis Sekolah, ………. h.52
32
Roestiyah NK., Masalah-masalah Ilmu Keguruan, Jakarta: PT. Bina Aksara, 1986,h. 63-64
5. sarana jalan masuk dan keluar.
6. Transfortasi dalam gedung.
7. Pencahayaan.
8. Instalasi listrik, penangkal petir dan komunikasi dalam gedung.
9. Instalasi gas.
10. Ventilasi dan pengkondisian udara.
11. Kebisingan dan getaran.
c. Kriteria Untuk RuanganBangunan Sekolah Untuk kriteria ruanganbangunan ada empat macam tipe yaitu:
Tipe A : Mempunyai daya tampung maksimal 33 kelompok belajar, masing- masing kelompok 40 murid dengan jumlah minimal 1200 dan
maksimal 1400 murid. Tipe B : Mempunyai daya tampung maksimal 23 kelompok belajar, masing-
masing kelompok 40 murid dengan jumlah minimal 400 dan maksimal 900 murid.
Tipe C : Mempunyai daya tampung maksimal 12 kelompok belajar, masing- masing kelompok 40 murid dengan jumlah minimal 400 dan maksimal
480 murid. Tipe
D : Mempunyai daya tampung 7 kelompok belajar, masing-masing
kelompok 40 murid dengan jumlah minimal 250 dan maksimal 280 murid.
33
d. Kriteria Untuk Perabot Sekolah Adapun untuk kriteria baik tidaknya perabot sekolah dapat dilihat melalui
indikator sebagai berikut: 1.
Sekolah Dasar, 1 sampai 13 ruangan 2.
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, 1 samapai 17 ruangan 3.
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, 1 sampai 19 ruangan.
33
Tholib Kasan, Teori dan Aplikasi Administrasi Pendidikan, ………. h. 93-94
Dari berbagai uraian teori tentang sarana dan prasarana pendidikan maka yang dimaksud dengan manajemen sarana dan prasarana adalah seluruh proses
kegiatan yang telah direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh- sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda pendidikan, agar
senantiasa siap pakai dalam proses belajar mengajar. Manajemen ini dilaksanakan demi tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan
efisien. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan terbagi dalam tiga aspek.
Pertama, ditinjau dari fungsinya, ada barang berfungsi tidak langsung seperti pagar, tanaman, dan lain-lain dan barang berfungsi langsung seperti media
pembelajaran dan lain-lain. Kedua, ditinjau dari jenisnya, ada fasilitas fisik misalnya kendaraan, komputer dan lain-lain dan fasilitas material seperti
manusia, jasa dan lain-lain. Ketiga, ditinjau daro sifat barangnya, ada barang bergerak dan barang tidak bergerak seperti gedung, sumur dan lain-lain.
Efektivitas pengelolaan sarana dan prasarana di sebuah sekolah dapat diukur berdasarkan aspek 1 Perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana
pendidikan, 2 Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, 3 Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, 4 Penyimpanan sarana dan prasarana
pendidikan, dan 5 Pengawasan sarana dan prasarana pendidikan.
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan sekaligus untuk mengukur efektivitas pelaksanaannya.
B. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Dwiguna Depok, adapun waktu penelitian dilaksanakan selama dua bulan, yaitu bulan Juli dan bulan Agustus
tahun 2009. Dalam dua bulan inilah penulis berupaya menggunakan waktu seefektif mungkin untuk melakukan penelitian.
C. Metode
Mengingat penelititan ini tidak dimaksudkan menguji hipotesis, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu jenis penelitian yang memberikan gambaran
atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.
D. Populasi dan Sampel
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan seluruh guru SMP Dwiguna Depok yang berjumlah 25 orang. Mengingat
keterbatasan populasi, maka seluruh populasi dijadikan sebagai sampel penelitian. Dengan demikian penelitian ini menggunakan sampel jenuh atau sensus.
26