Teknik Analisa Data Instrumen Pengumpulan Data Kesimpulan

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu: 1. Observasi, digunakan untuk mengamati dan mencatat seluruh kegiatan pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan di SMP Dwiguna Depok. 2. Wawancara, untuk mengetahui kebenaran secara langsung penulis mengadakan wawancara kepada kepala sekolah. Hasil wawancara ini dapat memberikan keterangan tentang keadaan sarana dan prasarana yuang tersedia di SMP Dwiguna Depok. 3. Dokumentasi, yang digunakan untuk mendapatkan hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, dan peraturan-peraturan. Dalam hal ini, penulis gunakan untuk mendapatkan data-data yang berkenaan dengan latar belakang berdirinya SMP Dwiguna Depok atau data-data yang berkenaan dengan dokumen SMP Dwiguna. 4. Angket, yang digunakan adalah angket yang bersifat tertutup dengan memberikan 4 pilihan jawaban bagi responden, yaitu selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah.

F. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif. Data yang telah dikumpulkan ditabulasikan dan dihitung persentase jawaban yang diberikan responden. Perhitungan persentase jawaban responden dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1 Persentase = f x 100 N Keterangan: F = Frekuensi N = Jumlah Responden 1 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994, h. 40-41 1. Mendeskripsikan data tersebut dan memberikan gambaran tentang pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan di SMP Dwiguna Depok. 2. Menganalisis data tersebut dengan mendeskripsikan tentang pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan.

G. Instrumen Pengumpulan Data

Berdasarkan judul yang diangkat dan metode penelitian yang digunakan, maka instrumen penelitian yang dijadikan pedoman adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian NO ASPEK INDIKATOR JUML AH BUTIR PERNYATA AN 1 Perencanaa Sarana dan Prasarana • Membuat perencanaan • Menganalisis kebutuhan • Menyusun perkiraan biaya • 2 • 2 • 2 • 1, 2 • 3, 4 • 5, 6 2 Pengadaan Sarana dan Prasarana • Menyediakan sarana dan prasarana • Mengklasifikasikan sarana dan prasarana • Membuat proposal pengadaan sarana dan prasarana • 2 • 2 • 2 • 7, 8 • 9, 10 • 11, 12 3 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana • Penjagaan atau pencegahan • Perbaikan sarana dan prasarana • Pembersihan sarana dan prasarana • 2 • 2 • 2 • 13, 14 • 15, 16 • 17, 18 4 Penyimpanan Sarana dan Prasarana • Penggolongan barangsarana dan prasarana • Pencatatan • Pelaporan • 2 • 2 • 2 • 19, 20 • 21, 22 • 23, 24 5 Pengawasan Sarana dan Prasarana • Pengamatanpemantauan • Penyusutan • Penghapusan • 2 • 2 • 2 • 25, 26 • 27, 28 • 29, 30

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat dipaparkan temuan-temuan penelitian sebagai berikut: Kegiatan atau pengelolaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan di SMP Dwiguna Depok dilakukan melalui: 1. Kegiatan perencanaan berupa pembelianpengadaan sarana dan prasarana yang baru maupun pembetulan sarana dan prasarana yang rusak dengan mempertimbangkan skala prioritas, alokasi waktu, dan alokasi dana yang tersedia. Pada kegiatan ini kepala sekolah melakukan agenda kegiatan perencanaan terhadap pengadaan sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar, agar tercapainya tujuan dari pendidikan itu sendiri. 2. Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan berupa pengadaan barang yang dibutuhkan yang dapat menunjang proses belajar mengajar. Dalam hal ini sepenuhnya diberikan kepada bagian manajemen sarana dan prasarana, akan tetapi karena manajemen itu sendiri tidak berjalan dengan baik, maka kegiatan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan ini dipegang langsung oleh kepala sekolah yang dibantu oleh wakil kepala sekolah dan bagian tata usaha sekolah. Agar pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah dapat digunakan secara efisien, maka kepala sekolah terlebih dahulu mengadakan pembinaan terhadap para guru 63 dan karyawan mengenai penggunaan sarana dan prasarana pendidikan yang ada setiap tahunnya. 3. Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan berupa penyusunan dan peraturan penggunaan sarana dan prasarana pendidikan yang ada disekolah disamping itu kegiatan pemeliharaan ini berupa perawatan secara berkala terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang ada agar dapat dipergunakan lebih lama. Bahkan kepala sekolah pun sering mengintruksikan mengenai pemeliharaan sarana dan prasarana kepada para murid, agar murid dapat disiplin dalam menggunakan dan menjaga sarana dan prasarana belajar sekolah. 4. Dalam kegiatan penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah, sekolah telah menyediakan ruangan dan beberapa lemari besar untuk penyimpanan sarana dan prasarana tersebut. Akan tetapi ruangan untuk sarana dan prasarana ini masih kurang memadai atau kurang terorganisir dengan baik, ini dapat dilihat dari masih adanya penumpukan barang-barang dan belum tersimpan sesuai dengan sifat dan bentuk barang tersebut atau pengklasifikasian barang. Disamping itu kegiatan penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan ini juga berupa penggolongan atau pengelompokan barang sesuai dengan jenisnya masing- masing. 5. Kegiatan penghapusan sarana dan prasarana ini dilakukan jika terdapat atau adanya sarana dan prasrana sekolah yang tidak layak pakai lagi rusak berat. Bentuk kongkrit dari kegiatan penghapusan ini seperti pembakaran buku-buku yang telah usang, kursi dan meja yang sudah rapuh, dan pelelangan sarana dan prasarana yang sudah tidak produktif lagi seperti komputer dan lain sebagainya. Pada temuan-temuan tersebut, maka efektifitas pengelolaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan di SMP Dwiguna Depok cukup baik, seperti keadaan ruang belajar yang telah dilengkapi dengan perlengkapan penunjang lainnya yaitu seperti kursi siswa dan guru, meja siswa dan guru, serta satu buah lemari, dan peralatan lain yang menunjang kegiatan pembelajaran. Keadaan sarana dan prasarana yang baik itu telah dipergunakan sebaik mungkin, hal ini dapat diketahui melalui hasil observasi yang menunjukkan bahwa proses belajar mengajar telah berjalan dengan baik melalui penggunaan sarana dan prasarana yang ada, sehingga tercapainya tujuan dari pendidikan itu sendiri. Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan ini memudahkan para guru dan siswa dalam melakukan aktifitas belajar mengajar sehinggga tercapainya suatu tujuan dari pendidikan.

B. Saran