way of life melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan”.
19
2. Tujuan Pembelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah
Sebagai bahan pelajaran yang diberikan pada anak didik dalam proses belajar mengajar, mata pelajaran fiqih tentu memiliki sasaran dan tujuan yang
ingin dicapai. Untuk memenuhi tujuan tersebut, dalam skripsi ini diuraikan dan dikomparasikan antara tujuan fiqih dan tujuan mata pelajaran fiqih secara
spesifik. Menurut Aswadi Syukur, tujuan fiqih ilmu fiqih adalah “Menerapkan hukum syara pada setiap perkataan dan perbuatan mukallaf”.
20
Sedangkan rumusan tujuan fiqih menurut Abdul Wahab Khallaf adalah “Menerapkan hukum-
hukum syariat Islam bagi seluruh tindakan dan ucapan manusia”.
21
Kedua rumusan tujuan fiqih tersebut tidaklah berbeda, keduanya menghendaki penerapan
hukum syara pada setiap tingkah laku dan ucapan mukallaf ditengah hidup dan kehidupannya.
Tujuan fiqih tersebut mengalami perincian ketika telah menjadi tujuan mata pelajaran seperti yang tertera dalam Kurikulum Madrasah Tsanawiyah yang
19
Departemen Agama RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah, op.cit.,
h. 46
20
M. Aswadi Syukur, Pengantar Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqh, Surabaya: Bina Ilmu, 1990, cet. ke-1, h. 4
21
Abdul Wahab Khallaf, Ilmu Ushulul Fiqh, Bandung: Gema Risalah Press, 1996, cet. ke-1, h.26
dikeluarkan oleh Departemen Agama RI adalah membekali peserta didik agar dapat :
1. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli maupun aqli. Pengetahuan dan
pemahaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.
2. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar. Pengamalan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan ketaatan menjalankan
hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya.
22
3. Fungsi dan Ruang Lingkup Pembelajaran Fiqih
Mengenai fungsi fiqih, secara umum dapat disebutkan bahwa fiqih berfungsi : “Sebagai rujukan para mukallaf untuk mengetahui syariat Islam
sehingga pola tingkah lakunya dapat terkendali pada landasan etika dan moral yang religius”.
23
Fungsi mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah seperti yang termaktub dalam Kurikulum 2004 Madrasah Tsanawiyah adalah :
1. Penanaman nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah swt sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
2. Penanaman kebiasaan melaksanakan hukum Islam di kalangan peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di
Madrasah dan masyarakat. 3. Pembentukan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di Madrasah dan
masyarakat. 4. Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt serta akhlak
mulia peserta didik seoptimal mungkin, melanjutkan yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga.
5. Pembangunan mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui ibadah dan muamalah.
22
Depag RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah, op.cit., h. 46-47
23
Abdul Wahab Khallaf, loc. cit.
6. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan dan pelaksanaan ibadah dalam kehidupan sehari-hari.
7. Pembekalan peserta didik untuk mendalami Fiqih atau hukum Islam pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
24
Fiqih berfungsi sebagai sumber hukum yang menjadi pendorong dan pembentuk tingkah laku yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum sehingga
terbentuk komunitas masyarakat muslim yang memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai prasyarat terwujudnya kondisi hidup dan kehidupan yang
harmonis dan sejahtera. Para pengajar harus memahami fungsi fiqih ini agar pendidikan dan pembinaan pribadi siswa dapat terarah sesuai dengan harapan
yang ditentukan Sedangkan ruang lingkup pengajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah
meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara : - Hubungan manusia dengan alam.
- Hubungan manusia dengan Allah swt. - Hubungan manusia dengan sesama manusia, dan selain manusia dan
lingkungan. Khusus mengenai ruang lingkup hubungan manusia dengan Allah swt
yang merupakan bentuk ibadah diantaranya shalat. Shalat merupakan salah satu materi yang harus diberikan perhatian karena selain menjadi ibadah ritual juga
memiliki nilai pendidikan yang berarti. Shalat mengajarkan seseorang untuk berdisiplin dan mentaati berbagai
peraturan dan etika dalam kehidupan dunia. Hal ini terlihat dari penetapan waktu
24
Depag RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah, op.cit., h. 47
shalat yang harus dipelihara oleh setiap muslim dan tata tertib yang terkandung didalamnya. Dari segi sosial kemasyarakatan shalat merupakan pengakuan aqidah
setiap anggota masyarakat dan kekuatan jiwa mereka yang berimplikasi terhadap persatuan dan kesatuan ummat. Persatuan dan kesatuan ini menimbulkan
hubungan sosial yang harmonis dan kesamaan pemikiran dalam menghadapi segala problema kehidupan sosial kemasyarakatan.
Dari ruang lingkup maupun fungsi yang tercantum dalam Kurikulum MTs terlihat ruang lingkup materi pelajaran begitu luas menyangkut hubungan vertikal
dan horizontal siswa didik. Demikian juga dengan fungsi yang terkandung dalam mata pelajaran tersebut yang sangat diharapkan sekali siswa mampu menjadi
dirinya sebagai seorang muslim yang memiliki kesadaran sebagai hamba Allah untuk beribadah secara benar dan melaksanakan syariat dengan ikhlas. Semuanya
itu tidak terlepas dari bagaimana kondisi pembelajaran fiqih tersebut dalam mencapai fungsi yang diharapkan.
Tujuan, fungsi dan ruang lingkup pembelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah, semuanya akan terpenuhi atau tidak jika tergantung kepada upaya
yang diterapkan oleh Madrasah yang bersangkutan terutama pada kegiatan pengelolaan pembelajarannya.
2. Pengertian Shalat