Pada penelitian di Inggris 2007 dinyatakan 70 perokok ingin berhenti merokok namun mereka terhalang oleh kekuatan nikotin. Hanya satu dari lima
orang yang berusaha berhenti merokok berhasil menghentikan kebiasaan merokok mereka ASH,2007. Pemerintah Inggris menyatakan 106.000 orang telah
meninggal dalam setahun akibat penyakit yang berhubungan dengan rokok. Karena itu pula pada 1 juli 2007, merokok telah dilarang di tempat – tempat
umum tertutup di seluruh Inggris Rich, 1999 ASH menyatakan seperempat orang dewasa di Inggris saat ini merokok,
70 diantaranya adalah orang tua tunggal. Diantara 70 itu, 24,9 adalah wanita. Ini merupakan angka yang cukup besar mengingat dampak yang nantinya
berpengaruh pada wanita tersebut.
2.2. Wanita Perokok
Wanita perokok adalah wanita yang secara aktif dan dalam intensitas rutin mengkonsumsi rokok. Rich, 1999. Kegiatan merokok bukan hanya kebiasaan
yang lazim dilakukan para lelaki atau pemuda. Tidak jarang ditemui bahwa seorang wanita bahkan remaja putri merokok secara aktif. Komunikasi perokok
pada wanita kian lama kian kian meningkat, bahkan dibeberapa tempat mengalami kemajuan yang pesat. Persentasenya hampir sama dengan jumlah perokok pria.
ASH mengidentifikasi data 2006 jumlah perokok wanita dewasa di Inggris saat ini mencapai sepertiga lebih yaitu 37,7; 55,4 ada pada kalangan laki – laki
dewasa dan 0,8 pada kalangan anak – anakremaja. Aktivitas merokok pada wanita ternyata menunjukkan angka yang besar. Badan statistik kesehatan inggris
Universitas Sumatera Utara
juga memaparkan bahwa 50 lebih penderita kanker paru – paru di Inggris adalah wanita dengan riwayat merokok Aiman. 2006.
Dengan mempertimbangkan bahaya dan dampak negatif yang mungkin timbul maka sesungguhnya ini merupakan awal masalah pada penurunan status
kesehatan masyarakat secara global.
2.3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Merokok
Sebenarnya ada banyak hal yang mempengaruhi aktivitas merokok baik secara internal maupun eksternal. Namun fakton internal dan eksternal itu tidak
sedemikian rupa dapat dipisah – pisahkan. Adapun faktor yang lazim berpengaruh pada aktivitas merokok antara lain:
Lingkungan dan pergaulan. Kebanyakan perokok pada mulanya tidak
secara mutlak ingin merokok karena pikiran mereka sendiri, melainkan karena orang lain. Seorang terpaksa belajar merokok karena terikut pada apa yang
dilakukan orang lain Jones, 2005.
Masalah atau kondisi stress. Mereka yang merasa hidupnya dipenuhi
banyak tekanan, merasa merokok dapat membantu meringankan tekanan dan peranana strees itu. Walaupun sebenarnya efek nikotin yang ada pada rokok justru
memberikan stimulasi yang antagonis dari yang dipersepsikan Jones, 2005
Budaya yang berkembang. Sebuah kebudayaan atau kebiasaan yang di
suatu komunitas tertentu menjadi satu alasan seseorang terpaksa merokok. Mereka menyimpulkan dengan tidak merokok berarti mereka bukan bagian dari komunitas
itu. Bagaimanapun merokok menjadi suatu syarat yang dianggap legal untuk dilakukan Mu’tadin,2002.
Universitas Sumatera Utara
Ketidaknyamanan dan pertambahan usia. Kelihatannya sangat ironis
bahwa pertambahan usia menjadi salah satu faktor yang dapat memacu konsumtif dari seorang wanita untuk merokok. Namun hal inilah yang dikemukakan Aiman.
Menurutnya pertambahan usia seiring dengan pertambahan beban hidup yang akan dihadapi seorang wanita. Apalagi bagi wanita yang menuju masa
menopause, dimana perasaan sensitif, kecemasan, kesulitan tidur, perasaan kesepian kerap hadir dan terasa sangat mengganggu. Beberapa dari mereka
mengantisipasi hal ini dengan meningkatkan frekuensi merokok Aiman, 2006.
2.4. Bahaya Merokok