48 matahari yang terkena kulit, semakin aktif pembentukan melanin. Melanosom
mengandung biokroma coklat yang disebut melanin, sebagai penentu warna kulit Achroni, 2012. Menurut Tranggono dan Latifah 2007, ukuran melanosom
dipengaruhi oleh faktor genetik dan nongenetik penyinaran oleh matahari. Bila pajanan bertambah produksi melanin juga akan meningkat.
4.5.5 Keriput wrinkle
Pengukuran banyaknya keriput dilakukan dengan perangkat skin analyzer lensa perbesaran 10x sensor biru. Hasil pengukuran banyaknya keriput dari
semua kelompok marmut dapat dilihat Tabel 4.9 dan Gambar 4.7.
Tabel 4.9 Hasil pengukuran keriput wrinkle pada kulit marmut kelompok dasar
krim, krim ekstrak bunga brokoli 1 dan 3 Krim Marmut
Keriput Sebelum
disinar Setelah
disinar Pemulihan minggu
I II
III IV
A 1
5 55
39 39
39 39
2 5
40 39
24 22
22 3
5 51
44 39
28 27
Rata- rata
5 ± 0,00 48,6±
7,76 40,6±
2,88 34 ±
8,66 29,6±
8,62 29,3±
8,73 B
1 5
52 28
23 18
15 2
6 55
25 20
19 16
3 5
39 27
24 21
11 Rata-
rata 5,3 ±
0,57 48,6
±8,50 26,6
±1,52 22,3
±2,08 19,3±
1,52 14 ±
2,64 C
1 11
61 39
25 15
9 2
5 72
23 21
12 5
3 8
55 39
24 15
5 Rata-
rata 8± 3,00
62,6± 8,62
33,6± 9,23
23,3 ±2,08
14 ± 1.73
6,33± 2,30
Tidak berkeriput 0-19; Berkeriput 20-52; Berkeriput parah 53-100 Aramo, 2012 Keterangan:
A : Dasar krim B : Krim ekstrak bunga brokoli 1
C : Krim ekstrak bunga brokoli 3
49 Gambar 4.7
Grafik hasil pengukuran keriput wrinkle pada kulit marmut kelompok dasar krim, krim ekstrak bunga brokoli 1 dan 3
Hasil pengukuran keriput menunjukkan bahwa kondisi kulit semua kelompok marmut sebelum penyinaran tidak memiliki keriput. Setelah dilakukan
penyinaran jumlah keriput meningkat pada semua kelompok marmut. Selama masa pemulihan hingga minggu keempat menunjukkan adanya penurunan jumlah
keriput secara bertahap setelah pemakaian krim. Krim ekstrak bunga brokoli 1 dan 3 pada pemulihan minggu ketiga dan keempat mampu memulihkan kulit
hingga tidak berkeriput lagi. Hal ini menunjukkan bahwa krim ekstrak bunga brokoli dapat memulihkan keriput pada kulit akibat aging.
Data statistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara ketiga formula untuk kondisi keriput pada kulit sebelum disinar, setelah disinar,
dan pemulihan minggu pertama dan kedua di mana nilai p 0,05. Pemulihan minggu ketiga diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan p 0,05
antara krim ekstrak bunga brokoli 3 dengan dasar krim, sedangkan krim ekstrak
10 20
30 40
50 60
70
sebelum UV setelah UV minggu I
minggu II minggu III minggu IV
krim blanko krim ekstrak bunga brokoli 1
krim ekstrak bunga brokoli 3
pemulihan b
er ke
ri put
pa rah
b er
ke ri
put
ti da
k b
er ke
ri put
K er
iput
50 bunga brokoli 1 tidak terdapat perbedaan yang signifikan p 0,05 baik
terhadap dasar krim maupun krim ekstrak bunga brokoli 3. Pemulihan minggu keempat diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan p 0,05 antara
krim ekstrak bunga brokoli 1 dan 3 terhadap dasar krim. Krim ekstrak bunga brokoli 3 menunjukkan penurunan jumlah keriput yang lebih cepat
dibandingkan krim ekstrak bunga brokoli 1 dimana krim ekstrak bunga brokoli 3 mampu mengembalikan kondisi kulit pada keadaan seperti sebelum disinar.
Kulit terus menerus terpapar radikal bebas yang disebabkan oleh radiasi UV menyebabkan kerusakan DNA, protein, dan membran keratinosit, sehingga
terjadi penuaan dini sel-sel kulit. Ketika terpajan radiasi UV, kulit mengalami perubahan yang mengakibatkan inflamasi, photoaging, dan berbagai gangguan
kulit, kulit menua disertai dengan kerutan, penurunan elastisitas, peningkatan kerapuhan kulit, dan penyembuhan luka lebih lambat Pouillot, et al., 2011.
Pada proses penuaan terjadi ketidakseimbangan antara sintesis kolagen dan degradasi kolagen. Matriks metalloproteinase-1 MMP-1 merupakan
senyawa yang mengindikasikan terjadinya proses penuaan dini sebagai pemegang peranan penting dalam degradasi komponen matriks ekstraseluler, terutama
kolagen Xu dan Fischer, 2005. Produksi kolagen akan mengalami reduksi pada kulit yang mengalami
photoaging. Setelah radiasi UV, prokolagen akan menurun secara bermakna dan menjadi tidak ada dalam 24 jam setelah paparan secara in vivo Fisher,
et al., 1999.
Uji penghambatan photoaging berdasarkan efek ekstrak bunga brokoli terhadap ekspresi matriks metalloproteinase-1 MMP-1 dan ekspresi prokolagen
51 tipe I pada tingkat mRNA dan protein pada kultur fibroblas kulit manusia
diperoleh hasil bahwa pemberian ekstrak bunga brokoli dapat menghambat ekspresi mRNA MMP-1 dan ekspresi protein MMP-1, sehingga berfungsi sebagai
inhibitor MMP-1 pada dosis penyinaran UVB 50 mJcm
2
ataupun 100 mJcm
2
dan disisi lain ekstrak bunga brokoli mampu meningkatkan sintesis prokolagen tipe I
baik pada tingkat mRNA maupun protein pada sl fibroblas yang dipajan UVB 50 mJcm
2
ataupun 100 mJcm
2
Jusuf, 2012. Hasil penelitian terdahulu terbukti bahwa ekstrak bunga brokoli dengan
kandungan flavonoid, glikosida, dan berbagai kandungan antioksidan lain yang dimilikinya berpotensi sebagai bahan penghambat penuaan kulit dini photoaging
berdasarkan kemampuannya menghambat ekspresi MMP-1 dan meningkatkan sintesis prokolagen tipe I pada tingkat mRNA ataupun tingkat protein Jusuf,
2012.
52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan