energi untuk pertumbuhan tanaman. Fosfor dalam bentuk adenosine trifosfat ATP merupakan ikatan P yang mengandung energi tinggi. Selain itu, fosfor merupakan
bagian dari asam nukleat fosfolipid dan koenzim NAD dan NADP. Novizan 2005 menyatakan bahwa pemupukan P dapat merangsang pertumbuhan
awal bibit tanaman. Fosfor merangsang pembentukan bunga, buah, dan biji. Fosfor mampu mempercepat pemasakan buah dan membuat biji menjadi bernas.
Kalium diserap tanaman dalam bentuk ion K
+
, tidak ditemukan dalam bentuk senyawa organik. Kalium bersifat mobil sehingga siap dipindahkan dari satu organ
ke organ yang membutuhkan. Peran kalium berhubungan dengan proses fotosintesis dan respirasi, yaitu sebagai berikut:
1. Translokasi pemindahan gula pada pembentukan pati dan protein.
2. Membantu proses membuka dan menutup stomata.
3. Efisiensi penggunaan air ketahanan terhadap kekeringan.
4. Memperluas pertumbuhan akar.
5. Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.
6. Memperkuat tubuh tanaman supaya daun, bunga, dan buah tidak mudah rontok.
7. Memperbaiki ukuran dan kualitas buah pada masa generatif serta menambah rasa
manis pada buah. 8.
Dibutuhkan oleh tanaman buah dan sayuran yang memproduksi karbohidrat dalam jumlah banyak Novizan, 2005.
21
III. BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas
Lampung pada bulan Maret sampai September 2011.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah benih cabai merah varietas Hybrid TM-999, bahan organik kompos daun, NPK 16:16:16 Nitrogen N 16; NH
4 +
9,5, NO
3 -
6,5, Fosfat P
2
O
5
16, Kalium K
2
O 16 dan terdapat Magnesium Oksida MgO 1,5, Kalsium Oksida CaO 5, pupuk pelengkap Plant Catalyst-2006, dolomit
Ca.MgCO
3 2
, dan pestisida Furadan 3G, Curacron, Antracol, Buldog. Alat yang digunakan pada penelitian adalah cangkul, golok, mesin pembajak, cutter,
alat tulis, penggaris, meteran, tali rafia, plastik, ajir bambu, mulsa plastik hitam- perak, gelas ukur, handsprayer, ember, gembor, dan timbangan.
3.3 Metode Penelitian
Perlakuan disusun secara faktorial 5x3 dalam rancangan acak kelompok RAK dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah bahan organik dengan takaran 0
kgtanaman b
o
; 0,5 kgtanaman b
1
; 1,0 kgtanaman b
2
; 1,5 kgtanaman b
3
; 2,0
22
kgtanaman b
4
. Faktor kedua adalah pupuk NPK dengan takaran 5 gtanaman n
1
; NPK 10 gtanaman n
2
; NPK 15 gtanaman n
3
. Kedua perlakuan dikombinasikan, sehingga terdapat 15 kombinasi perlakuan dalam setiap ulangan yaitu sebagai berikut:
b n
1
: bahan organik 0 kgtanaman dan pupuk NPK 16:16:16 5 gtanaman b
1
n
1
: bahan organik 0,5 kgtanaman dan pupuk NPK 16:16:16 5 gtanaman b
2
n
1
: bahan organik 1,0 kgtanaman dan pupuk NPK 16:16:16 5 gtanaman b
3
n
1
: bahan organik 1,5 kgtanaman dan pupuk NPK 16:16:16 5 gtanaman b
4
n
1
: bahan organik 2,0 kgtanaman dan pupuk NPK 16:16:16 5 gtanaman b
n
2
: bahan organik 0 kgtanaman dan pupuk NPK 16:16:16 10 gtanaman b
1
n
2
: bahan organik 0,5 kgtanaman dan pupuk NPK 16:16:16 10 gtanaman b
2
n
2
: bahan organik 1,0 kgtanaman dan pupuk NPK 16:16:16 10 gtanaman b
3
n
2
: bahan organik 1,5 kgtanaman dan pupuk NPK 16:16:16 10 gtanaman b
4
n
2
: bahan organik 2,0 kgtanaman dan pupuk NPK 16:16:16 10 gtanaman b
n
3
: bahan organik 0 kgtanaman dan pupuk NPK 16:16:16 15 gtanaman b
1
n
3
: bahan organik 0,5 kgtanaman dan pupuk NPK 16:16:16 15 gtanaman b
2
n
3
: bahan organik 1,0 kgtanaman dan pupuk NPK 16:16:16 5 gtanaman b
3
n
3
: bahan organik 1,5 kgtanaman dan pupuk NPK 16:16:16 15 gtanaman b
4
n
3
: bahan organik 2,0 kgtanaman dan pupuk NPK 16:16:16 15 gtanaman
Pada penelitian ini terdapat 45 petak percobaan bedengan, masing-masing petak berukuran 2x1 m Gambar 2. Terdapat 15 bedengan atau petak percobaan dalam
setiap ulangan dengan setiap petak terdiri dari 4 sampel tanaman Gambar 3. Setelah data terkumpul, homogenitas ragam antarperlakuan diuji dengan uji Barlett dan
aditivitas data diuji dengan uji Tukey. Data diolah dengan analisis ragam dan