Cara pengungkapan masalah belajar Upaya pengentasan masalah belajar

Apabila guru menggunakan metode yang sama untuk semua bidang studi dan pada setiap pertemuan akan membosankan siswa dalam belajar.  Hubungan guru dengan guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa Dalam proses pendidikan, antar guru, guru dengan siswa, dan antar siswa tidak terjalin hubungan yang baik dan harmonis untuk bekerja sama, maka siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar. Karena antar personal sekolah akan saling menyebutkan kelemahan dari personal lain dan terjadinya persaingan yang kurang sehat.  Sarana dan prasarana Alat-alat belajar yang kurang atau tidak lengkap, buku-buku sumber yang diperlukan sulit didapatkan, ruang kelas, ruang kelas tidak mencukupi syarat seperti terlalu panas, pengap, dan ruang kecil yang tidak sesuai dengan jumlah siswa. b. Faktor Keluarga • Keadaan ekonomi keluarga Apabila anak hidup dalam keluarga yang miskin dan harus bekerja membantu mencari tambahan ekonomi keluarga akan menimbulkan kesulitan bagi anak, mungkin akan terlambat datang, tidak dapat membeli peralatan sekolah yang dibutuhkan, tidak dapat memusatkan perhatian karena sudah lelah dan sebagainya. • Hubungan antar sesama anggota keluarga Apabila hubungan antar keluarga tidak harmonis, seperti orang tua sering bertengkar, orang tua otoriter, peraturan yang ketat, dan sebagainya, maka anak tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar. • Tuntutan orang tua Tuntutan orang tua dapat menimbulkan kesulitan belajar bagi anak apabila tuntutan itu tidak sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakat anak. c. Faktor Lingkungan Masyarakat Faktor yang bersumber dari lingkungan masyarakat yang dapat menimbulkan kesulitan belajar adalah media cetak, komik, buku-buku pornografi, media elektronik, TV, VCD, video, play station, dan sebagainya.

3. Cara pengungkapan masalah belajar

Menurut Prayitno Herman dkk, 2006:155-156 siswa yang mengalami masalah belajar dapat dikenali melalui prosedur pengungkapan, yaitu : 1. Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar adalah suatu alat yang disusun untuk mengungkapkan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan-tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Tes Kemampuan Dasar Setiap siswa memiliki kemampuan dasar atau intelegensi tertentu. Tingkat kemampuan dasar ini biasanya diukur atau diungkapkan dengan mengadministrasikan tes intelegensi yang sudah baku. 3. Melalui Pengisian AUM PTSDL AUM PTSDL adalah alat ungkap untuk mendapatkan gambaran tentang berbagai aspek yang dapat mempengaruhi proses keberhasilan belajar, khususnya yang menyangkut prasyarat penguasaan materi pelajaran, keterampilan belajar, sarana belajar, keadaan diri pribadi, dan keadaan lingkungan fisik dan sosio-emosional. 4. Tes Diagnostik Tes ini merupakan instrument untuk mengungkapkan adanya kesalahan yang dialami oleh siswa dalam bidang pelajaran tertentu. Dengan tes diagnostik sebenarnya sekaligus dapat diketahui kekuatan dan kelemahan siswa dalam bidang studi tertentu. 5. Analisis Hasil Belajar Analisis hasil belajar merupakan suatu komponen dalam sistem proses belajar mengajar yang terdiri dari kurikulum, materi pelajaran, metode mengajar dan analisis itu sendiri, serta memberikan informasi mengenai tingkat pencapaian keberhasilan siswa.

4. Upaya pengentasan masalah belajar

Murid yang mengalami masalah belajar perlu mendapatkan bantuan agar masalahnya tidak berlarut-larut nantinya dan siswa yang mengalami masalah belajar ini dapat berkembang secara optimal. Menurut Prayitno Herman dkk, 2006:159-160 masalah belajar siswa dapat dientaskan melalui : 1. Pengajaran Perbaikan Pengajaran perbaikan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok siswa yang mengalami masalah- masalah belajar dengan maksud untuk memperbaiki kesalahan- kesalahan dalam proses dan hasil belajar siswa. 2. Program Pengayaan Kegiatan pengayaan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada seseorang atau beberapa orang siswa yang sangat cepat dalam belajar. 3. Peningkatan Motivasi Belajar Guru bidang studi, guru pembimbing, dan staf sekolah lainnya berkewajiban membantu siswa meningkatkan motivasi dalam belajar. Salah satunya dengan cara menyesuaikan pengajaran dengan bakat, minat, dan kemampuan. 4. Pengembangan Sikap dan Kebiasaan Belajar yang Baik Setiap siswa diiharapkan menerapkan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif karena prestasi belajar yang baik diperoleh melalui usaha atau kerja keras. 5. Layanan Konseling Individual Dalam hubungan tatap muka antara konselor dengan klien siswa pada kegiatan konseling diupayakan adanya pengentasan masalah-masalah klien yang telah disampaikan pada konselor. MATERI 10 Kurikulum

1. pengertian