pembelajaran melalui peniruan. Perilaku individu terbentuk melalui peniruan terhadap perilaku di lingkungan, pembelajaran merupakan suatu
proses bagaimana membuat peniruan yang sebaik-baiknya sehingga bersesuain dengan keadaan dirinya atau tujuannya. Teori ini menekankan
pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi.
6. Konstruktivistik
Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Beda dengan aliran
behavioristik yang memahami hakikat belajar sebagai kegiatan yang bersifat mekanistik antara stimulus respon, kontruktivisme lebih memahami belajar sebagai kegiatan
manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan pengalamanya. Konstruktivisme sebenarnya bukan
merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman. Ini menyebabkan
seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis.
7. Sibernetik
Teori sibernetik merupakan teori belajar yang paling baru dibandingkan dengan teori- teori belajar lainnya.Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan
ilmuinformasi.Menurut teori sibernetik belajar adalah pengolahan informasi.Sekilas, teori mempunyai kesamaan dengan teori kognitif yang mementingkan proses. proses memang
penting dalam teori sibernetik.Namun, yang lebih penting lagi adalah sistem informasi yang diproses.Informasi inilah yang akan mementukan proses. Asumsi lain teori sibernetik adalah
bahwa tidak ada satu proses belajar yang ideal untuk segala situasi, dan yang cocok untuk semua siswa. Sebab cara belajar sangat ditentukan oleh system informasi. Oleh karena
itu,sebuah informasi mungkin akan dipelajari seorang siswa dengan satu macam proses belajar, dan informasi yang sama itu mungkin akan dipelajari siswa lain melalui proses
belajar yang berbeda. Hakekat manajemen pembelajaran berdasarkan teori belajar sibernetik adalah usaha
guru untuk membantu siswa mencapai tujuan belajarnya secara efektif dengan cara memfungsikan unsur-unsur kognisi siswa, terutama unsur pikiran untuk memahami stimulus
dari luar melalui proses pengolahan informasi. Proses pengolahan informasi adalah sebuah pendekatan dalam belajar yang mengutamakan berfungsinya memory. Model proses
pengolahan informasi memandang memori manusia seperti komputer yang mengambil atau mendapatkan informasi, mengelola dan mengubahnya dalam bentuk dan isi, kemudian
menyimpannya dan menampilkan kembali informasi pada saat dibutuhkan.
8. Hakekat belajar pembelajaran
Belajar adalah proses suatu adaptasi yang berlangsung sebagai proses yang disebabkan oleh pengalaman. Yang dapat mempengaruhi pengalaman itu sendiri yaitu
perubahan, adanya kekuatan pengalaman dan akan berpengaruh pada organism
sedangkan pembelajaran mempunyai arti terjadinya Proses Belajar Mengajar PBM yang relative tetap dan ada unsur perubahan yang mempunyai system belajar.
Hasil belajar untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur seperti tertuang
dalam angka raport, ijasah, atau dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajaran.
MATERI 2 Tujuan Belajar dan Unsur dinamis dalam belajar
tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi
pengetahuan,keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa. tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang
diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar.
Jenis tujuan belajar
Kegiatan belajar adalah suatu proses yang bertujuan dimana antara siswa dan guru sama-sama mengupayakan agar kegiatan pembelajaran memperoleh
hasil belajar yang maksimal. Dengan demikian tujuan pembelajaran itu terdiri dari :
tujuan instruksional tujuan mata-mata pelajaran,
tujuan pembe
lajaran umum tujuan umum, dan tujuan pembelajaran khusus sasaran belajar.
Ketiga jenis tujuan itu mempunyai hirarki yang jelas dimana tujuan
pembelajaran awal dijabarkan melalui tujuan pembelajaran umum, kemudian masing-masingnya dijabarkan pula menjadi sejumlah tujuan pembelajaran
khusus.
UNSUR – UNSUR DINAMIS DALAM BELAJAR
1. Dinamika Siswa dalam Belajar Bloom dkk merupakan pelopor yang mengkategorikan perilaku hasil
belajar menjadi 3, yaitu a. Ranah kognitif
Pengetahuan, mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan.
Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari.
Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dari kaedah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya menggunakan
prinsip. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan dalam bagian-
bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.
Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.
b. Ranah afektif Penerimaan, mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan
memperhatikan hal tersebut. Partisipasi, mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan
berpatisipasi dalam suatu kegiatan. Pemikiran dan penentuan sikap, mencakup menerima sesuatu nilai,
menghargai, mengakui, dan menentukan sikap. Organisasi, mencakup kemampuan membentuk suatu sistem nilai
sebagai pedoman dan pegangan hidup. Pembentukan pola hidup, mencakup kemampuan menghayati nilai dan
membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi. c. Ranah psikomotor
Persepsi, mencakup kemampuan memilah-milahkan hal-hal secara khas, dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut.
Kesiapan, mencakup kemampuan penempatan dari dalam keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan.
Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuatu contoh, atau gerak peniruan.
Gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan- gerakan tanpa contoh.
Gerakan kompleks, mencakup kemampuan melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap, secara lancer, efisien, dan tepat.
Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang
berlaku.
Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola-pola gerak-gerik yang baru atas prakarsa.
Dinamika Guru dalam Pembelajaran
Peran guru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah relatif tinggi. Peran guru tersebut terkait dengan peran siswa dalam belajar. Menurut Biggs dan
Telfer diantara motivasi belajar siswa ada yang diperkuat dengan cara-cara pembelajaran. Motivasi instrumental, motivasi sosial, dan motivasi berprestasi
rendah misalnya dapat dikondisikan secara bersyarat agar terjadi peran belajar siswa. Junaidi blogspot.com, 2009 mengemukakan bagaimana cara
pembelajaran yang berpengaruh terhadap belajar siswa, yaitu :
a. Bahan ajar Bahan ajar atau bahan belajar sangat berpengaruh terhadap belajar siswa.
Contoh, berikan bahan ajar dalam gambar-gambar menarik, foto-foto berwarna atau jika menggunakan OHP atau LCD, dan gunakanlah huruf-huruf yang indah.
Tujuannya hanya satu, yaitu membuat bahan ajar yang akan kita ajar semenarik mungkin jika dinilai siswa.
b. Suasana belajar Kondisi gedung sekolah, tata ruang kelas, dan alat-alat belajar
berpengaruh terhadap kegiatan belajar. Disamping kondisi fisik tersebut, suasana pergaulan di sekolah juga berpengaruh pada kegiatan belajar.
Bagaimana caranya guru memberikan suasana belajar yang kondusif, aman, tentram, dan nyaman.
c. Media dan sumber belajar Guru berperan penting dalam menempatkan media dan sumber belajar.
Lingkungan sekolah, TV, majalah, surat kabar, dan dunia maya pun bisa digunakan sebagai media belajar.
d. Guru sebagai subjek pembelajaran Guru memiliki peranan penting dalam kegiatan pembelajaran. Apabila
guru tidak bisa mengajar dengan baik, maka biasanya murid akan malas dalam belajar.
MATERI 3 Prinsip-Prinsip Belajar
Kegiatan pembelajaran merupakan bagian yang paling penting dalam implementasi kurikulum. Untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi
pembelajaran dapat diketahui melalui kegiatan pembelajaran. Untuk itu dalam melaksanakan pembelajaran seyogyanya seorang pengajar tahgu bagaimana
membuat kegiatan pembelajaran itu berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Prinsip-prinsip pembelajaran merupakan bagian penting yang perlu diketahui oleh seorang pengajar, dengan memahami prinsip-prinsip pembelajaran, seorang
pengajar dapat membuat suatu acuan dalam pembelajaran sehingga pembelajaran akan berjalan lebih efektif serta dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Prinsip-prinsip pembelajaran yang perlu diketahui adalah :
1.Prinsip perhatian dan Motivasi Dalam proses pembelajaran, perhatian memiliki peranan yang sangat penting
sebagai langkah awal dalam memicu aktivitas-aktivitas belajar. Motivasi berhubungan erat dengan minat, siswa yang memiliki minat lebih tinggi pada
suatu mata pelajaran cenderung lebih memiliki perhatian yang lebih terhadap mata pelajaran tersebut akan menimbulkan motivasi yang lebih tinggi dalam
belajar.motivasi dalam belajar merupakan hal yang sangat penting juga dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
2.Prinsip Keaktifan Belajar pada hakekatnya adalah proses aktif dimana seseorang melakukan
kegiatan secara sadar untuk mengubah suatu perilaku, terjadi kegiatan metrespon terhadap setiap pembelajaran.
3.Prinsip Keterlibatan Langsung Berpengalaman Prinsip ini berhubungan prinsip aktivitas, bahwa setiap individu harus terlibat
secara langsung untuk mengalaminya, bahwa setiap kegiatan pembelajaran harus melibatkan diri setiap individu terjun mengalaminya.
4.Prinsip Pengulangan Teori yang dapat dijadikan sebagai petunjuk pentingnya prinsip pengulangan
dalam belajar, antara lain bisa dicermati dari dalil-dalil belajar yang dikemukan oleh Edward L. Thorndike 1974 – 1949 tentang law of lerning, yaitu “ law of
effect, law of exercise and law of readiess “
5.Prinsip Tantangan Implikasi lain adanya bahan belajar yang dikemas dalam suatu kondisi yang
menantang seperti mengandung masalah yang perlu dipecahkan, siswa aka tertantang untuk mempelajariny. Dengan kata lain pembelajaran yang memberi
kesempatan pada siswa untuk turut menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi akan menyebabkan siswa berusaha mencari dean menemukan
konsep-konsep, prinsip-prinsip dab generalisasi tersebut.
6.Prinsip Balikan dan Penguatan Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapat hasil yang
baik. Apalagi hasil yang baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Balikan yang segera diperoleh
siswa setelah belajar melalui pengamatan melalui metode-metode pembelaran yang menantang, seperti Tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan
dan yang sejenisnya akan membuat siswa terdorong untuk belajar lebih giat dan bersemangat.
7.Prinsip perbedaan Individual Perbedaan individual dalam belajar, yaitu bahwa proses belajar yang terjadi pada
setiap individu berbeda satu dengan yang lain baik secara fisik maupun psikism, untuk itu dalam proses pembelajaran mengandung implikasi bahwa setiap siswa
harus dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya dan selanjutnya mendapat perlakuan dan pelayanan sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan siswa itu sendiri.
MATERI 4 Pendekatan Pembelajaran
1. Pengertian pendekatan