63
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi deskriptif yang menggunakan desain cross sectional study dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Pendekatan kuantitatif digunakan pada distribusi pengetahuan, sikap, keluhan kesehatan, peran petugas kesehatan dan kebiasaan keluarga mengonsumsi tuak.
Pendekatan kualitatif juga digunakan untuk menggali lebih dalam peran petugas kesehatan dan kebiasaan keluarga, selain itu digunakan juga untuk memperoleh
informasi mengenai tradisi dan kepercayaan masyarakat.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lumban Siagian Jae Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara pada bulan Desember 2014 - Mei 2015.
C. Populasi, Sampel dan Informan Penelitian
1. Populasi
Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh peminum tuak di Desa Lumban Siagian Jae. Populasi studi penelitian yaitu pada peminum tuak laki-laki
berusia 17 tahun ke atas yang berdomisili dan telah mengonsumsi tuak sekurang- kurangnya selama dua belas bulan.
64
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini sama dengan populasi studi yang telah disebutkan, yaitu peminum tuak yang berusia 17 tahun ke atas yang telah
mengonsumsi tuak sekurang-kurangnya selama 12 bulan. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan metode simple random sampling melalui
kerangka sampel yang tersedia. Sampel yang terpilih secara acak harus memenuhi kriteria untuk dapat menjadi responden, apabila sampel terpilih tidak
memenuhi kriteria maka sampel tersebut tidak dapat menjadi responden. Berikut ini adalah perhitungan besar sampel untuk penelitian ini.
� = �
−�⁄
� − � � � � −
+ �
−�⁄
� − �
Keterangan: n = jumlah sampel minimal
�
−�⁄
= nilai Z pada derajat kepercayaan
− �⁄
= 1,96
α = derajat kemaknaan = 5 P = proporsi = 6 0,06
N = jumlah populasi studi d = presisi mutlak = 5
P ditentukan dari proporsi konsumen minuman beralkohol di Sumatera Utara selama 12 bulan terakhir 6,1 yang diperoleh dari data Riskesdas 2007.
65
� = ,9 . , ,9 . 9
, . 9 + ,9 . , ,9
� = ,
, 9 � =
, 04 = 61 orang Berdasarkan hasil perhitungan besar sampel diperoleh jumlah sampel
minimal adalah sebanyak 61 responden. Namun, peneliti mempertimbangkan faktor non-respon sebesar 25, sehingga jumlah sampel menjadi 77 orang dan
dibulatkan menjadi 80 orang. Faktor non-respon bertujuan untuk mengantisipasi adanya sampel yang tidak dapat menjadi responden atau tidak
memenuhi kriteria sebagai responden.
3. Informan
Informan, sebagai sumber informasi dalam penelitian kualitatif, berjumlah 8 delapan orang. Pemilihan informan ini disesuaikan dengan
prinsip penelitian kualitatif yaitu kesesuaian appropriateness dan kecukupan adequacy. Prinsip kesesuaian merupakan prinsip dimana
informan penelitian dipilih berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki yang berkaitan dengan topik penelitian. Prinsip kecukupan
merupakan prinsip dimana informasi yang didapatkan harus bervariasi dan memenuhi kriteria yang berkaitan dengan penelitian.
Pada penelitian ini ada beberapa kategori informan penelitian yang harus terpenuhi agar informasi didapatkan bervariasi yaitu:
66
1. Kelompok Informan Utama dalam penelitian ini adalah Tokoh
Masyarakat Desa Lumban Siagian Jae, Kepala Puskesmas Kecamatan Siatas Barita dan Ibu Rumah Tangga dari keluarga yang memiliki
kebiasaan mengonsumsi tuak. 2.
Kelompok Informan Pendukung dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Lumban Siagian Jae dan Bidan Desa Lumban Siagian
Jae.
Tabel 4.1 Informan Penelitian
No. Istilah
Informan Utama Informan Pendukung
1. Tradisi
Tokoh Masyarakat:
Sesepuh Desa Lumban Siagian Jae
H. Panggabean Masyarakat: salah satu
responden terpilih D. Pasaribu
2. Kepercayaan
Tokoh Masyarakat:
Sesepuh Desa Lumban Siagian Jae
H. Panggabean Masyarakat: salah satu
responden terpilih D. Pasaribu
3 Kebiasaan keluarga
Ibu Rumah Tangga: L. Sitompul
Ibu Rumah Tangga: M. Sinaga
4. Peran petugas kesehatan
Kepala Puskesmas Bidan
Desa Lumban
Siagian Jae
D. Pengumpulan Data