53
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola perilaku dan faktor- faktor yang mendorong konsumsi tuak serta keluhan kesehatan yang dirasakan
peminum tuak di Desa Lumban Siagian Jae tahun 2015. Faktor yang tidak diteliti
dalam penelitian ini adalah keberadaan warung tuak dan sarana pelayanan
kesehatan. Kedua faktor tersebut tidak dijadikan sebagai variabel karena penelitian ini hanya dilakukan di satu area dan sempit sehingga tidak terdapat
variasi pada kedua faktor tersebut. Adapun variabel-variabel yang diteliti adalah tingkat pengetahuan,
sikap, keluhan kesehatan, kebiasaan keluarga dan peran petugas kesehatan. Tradisi serta kepercayaan juga akan dibahas secara kualitatif sebagai faktor yang
mempengaruhi perubahan pengetahuan dan sikap pada masyarakat Desa Lumban Siagian Jae. Variabel umur, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan yang
termasuk dalam faktor predisposisi sudah termasuk faktor demografi yang juga akan dibahas pada penelitian ini.
Pengetahuan diteliti karena pengetahuan merupakan salah satu aspek kognitif yang mempengaruhi baik buruknya perilaku seseorang. Semakin baik
pengetahuan seseorang tentang tuak, maka akan seseorang tersebut akan semakin mampu untuk mengendalikan perilakunya untuk mengonsumsi tuak.
54
Sikap menjadi salah satu variabel yang diteliti sebagai pembentuk perilaku pada seseorang. Sikap seseorang terhadap suatu objek dinilai sebagai
penentu tindakan seseorang terhadap objek tersebut. Apabila seseorang menunjukkan sikap mendukung terhadap konsumsi tuak maka hal tersebut akan
mendorongnya untuk mengonsumsi tuak. Tradisi dan kepercayaan juga merupakan salah satu variabel yang
membentuk perilaku seseorang. Tradisi minum tuak di Desa Lumban Siagian Jae akan membiasakan masyarakat tersebut untuk mengonsumsi tuak. Selain itu,
kepercayaan juga akan tertanam seiring dianutnya tradisi tersebut. Sehingga masyarakat Desa Lumban Siagian Jae semakin terdorong untuk mengonsumsi
tuak. Kebiasaan keluarga juga akan membentuk perilaku seseorang.
Keluarga merupakan unit terkecil dalam kelompok masyarakat yang sangat berpengaruh karena akan memberikan contoh yang baik atau buruk kepada
seseorang yang menjadi anggota keluarganya. Semakin baik contoh yang diberikan maka akan semakin baik pula perilaku anggota keluarga yang terbentuk.
Petugas kesehatan berperan dalam mengatasi perilaku kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Pada masalah konsumsi tuak, petugas kesehatan
seharusnya dapat mengatasi maraknya perilaku konsumsi tuak karena akan membahayakan kesehatan masyarakat Desa Lumban Siagian Jae. Jika petugas
kesehatan dapat memberikan intervensi yang baik, maka masyarakat juga akan dapat mengendalikan konsumsi tuak dengan baik.
55
Perilaku konsumsi tuak dengan jumlah dan lama konsumsi di atas batas standar akan menyebabkan munculnya penyakit, terutama penyakit degeneratif.
Penyakit akibat konsumsi tuak sangat penting untuk diulas dalam penelitian ini sebagai gambaran bagi masyarakat, sehingga masyarakat Desa Lumban Siagian
Jae dengan kebiasaan konsumsi tuak dapat mengevaluasi dan mengendalikan kebiasaan buruk tersebut.
Bagan 3. Kerangka Konsep
Predisposisi: 1. Pengetahuan
2. Sikap 3. Kepercayaan
4.Tradisi
Penguat: 1.
Kebiasaan keluarga 2.
Peran petugas kesehatan 3.
Konsumsi Tuak 1.
Lama konsumsi tuak
2. Jumlah tuak
yang diminum
Keluhan Kesehatan: 1.
Tidak ada keluhan 2.
Hipertensi 3.
Diabetes melitus 4.
Erosi gigiGigi keropos 5.
Sariawan 6.
Gangguan Ginjal 7.
Gangguan Saluran Pencernaan
8. Gangguan pada Hati
9. Penyakit lainnya
56
B. Definisi Operasional