Definisi Operasional TINJAUAN PUSTAKA

Kapas, minor set surgeon, papan potong, zipline plastic bag, dan ether untuk anastesi

b. Tahap Fiksasi

Formalin-PBS 10

c. Tahap Dehidrasi

Gelas ukur 1000 ml, 500 ml, beaker Glass 1000 ml, 500 ml, corong kaca, aquadest, alkohol absolut CH 3 CH 2 OH Mallinckrodt Chemicals, alkohol 95, dan toluol.

d. Tahap Clearing

Larutan toluol:alkohol 1:1

e. Tahap Embedding

Hotplate stirer sRS 710 HA, vials stopper tools neck, dan Paraplast Leica Microsystem

f. Tahap Blocking

Cetakan blocking

g. Tahap Pemotongan

Object glass, bunsen, mikrotom geser, korek api gas, waterbath, kulkas, beaker glass 200 ml, putih telur, gliserin, dan es batu.

h. Tahap Pewarnaan

Cover glass, staining jar, mikroskop shimadzu T025A, spatula kaca, timer, xylol, hematoksilin, eosin, balsam Canada, dan H 2 SO 4.

i. Tahap Foto Jaringan

Kotak preparat, kamera preparat, komputer lab, DVD foto, mikroskop Olympus BX41

j. Untuk semua tahap histoteknik

Tissue dan tissue berpori

3.4.2. Adaptasi Hewan Coba

Setelah hewan tiba di laboratorium animal house, hewan coba diadaptasikan selama 14 hari dengan diberi makan dan minum ad libitum. Bedding dan kandang diganti dengan yang baru setiap 3 hari. 24

3.4.3. Tahap Induksi STZ

Pada hari ke-15, tikus dipuasakan selama 10 jam sebelum diinduksi STZ 60 mgkgBB secara intraperitoneal. Kemudian dilakukan pengukuran kadar glukosa darah pada hari ke-5 setelah penginduksian STZ hari ke-21. Tikus yang digunakan pada percobaan ini adalah yang memiliki kadar glukosa darah 200 mgdL. 24

3.4.4. Tahap Nekropsi

Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. Kemudian ambil plastik yang sudah ditulis nama atau kode tikus dan organ. Tuangkan formalin-PBS 10 ke dalam plastik sekitar 20x volume jaringan sampel. Tikus dianastesi dengan cara dimasukkan ke dalam toples berisi kapas yang diberikan eter. Tunggu hingga tikus hilang kesadaran dengan cara memberikan rangsang nyeri pada telapak kaki tikus, bila tidak memberi respon maka efek anastesi sudah bekerja. Proses pembedahan dilakukan pada bagian abdominothoracal dan dilakukan nekropsi pada organ ginjal. Organ dipotong dengan ketebalan 3-5 mm dan dimasukan ke dalam plastik yang berisi formalin-PBS 10. 25

3.4.5. Tahap Pemrosesan Jaringan

3.4.5.1. Dehidrasi

Proses dehidrasi menggunakan alkohol dengan variasi konsentrasi 50, 70, 80, 90. Pengenceran alkohol dilakukan dengan cara penghitungan sebagai berikut: 1. Pengenceran alkohol 50 = alkohol 95 500 ml + aquades 450 ml 2. Pengenceran alkohol 70 = alkohol 95 700 ml + aquades 250 ml 3. Pengenceran alkohol 80 = akohol 95 800 ml + aquades 150 ml 4. Pengenceran alkohol 90 = alkohol 95 900 ml + aquades 50 ml Setiap konsentrasi larutan alkohol tersebut ditempatkan pada 3 buah pot plastik masing-masing 23 pot plastik. Setiap pot dengan konsentrasi alkohol yang sama diberi label I, II, III untuk menandakan urutan proses dehidrasi. Tahap dehidrasi dimulai dengan memasukkan potongan ke dalam pot plastik berlabel I, II, lalu III. Potongan organ direndam selama 15 menit secara berurutan ke dalam larutan alkohol 50, 70, 80, 90 dan 95. 26

3.4.5.2. Clearing

Tahapan Clearing bertujuan untuk mengeluarkan alkohol dari jaringan, karena alkohol dan paraffin tidak dapat menyatu, sehingga larutan yang akan dimasukkan ke dalam jaringan dapat berikatan dengan paraffin. Pada tahapan ini digunakan larutan toluol:alkohol 1:1 dan toluol murni. 21 Pertama, potongan organ dimasukan ke dalam larutan toluol:alkohol 1:1 dan direndam selama 25 menit. Kemudian potongan organ tersebut dipindahkan dan direndam ke dalam toluol murni selama 60 menit hingga menjadi bening. Perendaman dalam toluol murni diperpanjang sampai potongan menjadi bening. Waktu perendaman dalam toluol murni paling lama selama 120 menit, karena akan menyebabkan pengerasan pada jaringan sehingga sulit untuk dilakukan pemotongan. 26

3.4.5.3. Embedding

Tahap embedding bertujuan untuk mengeluarkan cairan pada saat proses clearing dan menggantinya dengan paraffin karena cairan saat proses clearing dapat mengkristal di dalam jaringan dan menyebabkan jaringan mudah robek saat tahap pemotongan. 26 Pertama, buat larutan toluol:paraffin 50 ml:50 ml. Kemudian bungkus organ menggunakan tisu berpori lalu rendam dalam larutan tersebut dan diamkan pada suhu ruangan selama 24 jam. Setelah itu cairkan paraffin dengan suhu diantara 56-62 o C dan diberi label I, II, III dan IV. Masukkan potongan organ ke dalam larutan paraffin secara berurutan, masing-masingnya selama 15 menit. 26