2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan serentakbersama-sama
Untuk pengujian hipotesis keempat menggunakan statistic F dengan model regresi linier multiple. Menurut Sudarmanto 2005:160-161, persamaan
regresi ganda untuk populasi menggunakan simbol Y yang menunjukan pada
hasil pengamatan dari populasi, dengan persamaan berikut.
Keterangan : = subjek dalam variabel yang diprediksikan
a = konstanta b
1
b
2
b
3
= koefisien arah regresi X
1
X
2
X
3
= variabel bebas Dilanjutkan dengan uji signifikansi koefisien korelasi ganda uji F, dengan
rumus:
JK
reg
dicari dengan rumus:
Keterangan: JK
reg
= Jumlah kuadrat regresi JK
res
= Jumlah kuadrat residu k = Jumlah variabel bebas
n = Jumlah sampel
2
Yi Yi
JK
res
1
k n
JK k
JK F
res reg
Kriteria pengujian hipotesis adalah tolak Ho jika F
hitung
F
tabel
dan jika F
tabel
F
hitung
dan terima Ho, dengan dk pembilang = K dan dk penyebut = n – k – 1
dengan α = 0,05. Sebaliknya diterima jika F
hitung
F
tabel.
Sudjana, 2005: 347.
II . TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A.
Tinjauan Pustaka
1. Hasil Belajar
1.1 Pengertian Belajar Secara sederhana belajar dapar diartikan sebagai proses dari tidak tahu menjadi
tahu. Menurut Asri 2004 ada beberapa teori belajar yang bersumber dari teori atau aliran-aliran psikologi.
1. Teori Behaviorisme Menurut teori ini dalam Asri 2004: 19 belajar adalah perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal
kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu
jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya. Sebagai contoh anak belum dapat berhitung perkalian. Walaupun ia sudah berusaha giat, dan
gurunya pun sudah mengajarkannya dengan tekun, namun jika anak tersebut belum dapat mempraktekkan perhitungan perkalian, maka ia belum dianggap
belajar. Karena ia belum dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagai hasil belajar.
2. Teori Kognitive Teori belajar kognitif berbeda dengan teori belajar behavioristik. Dalam Asri
2004: 33 Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajarnya. Para penganut aliran kognitif mengatakan bahwa belajar
tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon. Tidak seperti model belajar behavioristik yang mempelajari proses belajar hanya sebagai
hubungan stimulus-respon, model belajar kognitif merupakan suatu bentuk teori belajar yang sering disebut sebagai model perceptual. Model belajar