pemimpin menggunkan sedikit pengaruh terhadap anggota- anggota kelompok
rasa kesatuan yang tinggi esprtit terutama hasil dan kebutuhan social kepuasan dan keberhasilan pekerjaan yang muncul, tetapi ke tingkat yang
lebih sedikit c. iklim Suasana yang terkendali the controlled climate
Ditandai dengan ciri- ciri: berorientasi pada impersonal tidak ditunjukan kepada dan orang tertentu
orientasi tinggi pada tugas perilaku kelompok diarahkan kepada pencapaian penyelesaian tugas
sebaliknya secara relatif perhatian sedikit diberikan kepada kepuasaan kebutuhan social
semangat agak tinggi, tetapi ini merupakan refleksi keberhasilan dengan mengorbankan at some expenses pada kepuasan kebutuhan social
suasana kurang terbuka atau kurang menunjukan kesetiaan perilaku d. iklim suasana akrab the familiar climate
anggota organisasi puas terhadap kebutuhamn sosialnya, tetapi relatif mereka harus sedikit menaruh perhatian terhadap kontrol social berkaitan
dengan in respect to pencapaian penyelesaian tugas semangat bukan merupakan suatu yang luar biasa tinggi karena
kelompok yakin sedikit mendapat kepuasan dari keberhasilan tugas
banyak perilaku dalam suasana akrab ini diartikan contrue sebagai yang tidak otentik
e. iklim suasana kebapakan the paternal climate dalam suasana kebapakan hubungan antara kepala sekolah dengan
kelompok- kelompok di bawahnya dapat digambarkan sebagai hubungan antara bapak dengan anak. Oleh karena itu, di dalam iklim kebapakan ini
kepala sekolah tidak menggunakan kepemimpinan untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan yang dimilikinya.
Ciri-ciri yang lain dari suasana ini: 1. terdapat sedikit kepuasan
2. semangat kerja diantara para anggota rendah f. iklim suasana tertutup the closed climate
Ciri- ciri menonjol dari iklim ini adalah: tingkat yang tinggi tentang kelesuan aphaty
organisasi tidak hidup jiwa semangat rendah, karena anggota kelompok yakin tak satupun
kepuasan kebutuhan social dating dari keberhasilan kerja perilaku anggota dapat ditafsirkan tidak otentik
organisasi terasa menjadi membosankan stagnant Iklim sekolah yang positif merupakan suatu kondisi, dimana keadaan sekolah
dan lingkungannya dalam keadaan yang sangat aman, damai, menyenangkan untuk kegiatan belajar dan mengajar
Hal ini .dapat dilihat dengan adanya aktivitas belajar yang tinggi, siswa menerima pelajaran dengan baik, kemudian mengajukan pertanyaan-
pertanyaan tentang pelajaran yang kurang dipahami, sedangkan guru dengan senang hati menjawabnya. Untuk pertanyaan yang tidak bisa dijawab, guru
dengan bijaksana meminta waktu untuk mencari data dan informasi lebih lanjut. Siswa dan guru saling bertukar pendapat.
Suasana kelas tertib,tenang, jauh dari kegaduhan dan kekacauan. Siswa saling memiliki rasa hormat yang tinggi dan menghargai satu sama lainnya. Selain
itu siswa merawat kebersihan perabot sekolah dan kebersihan ruang kelas, yang penugasannya dilakukan secara bergilir. Sehingga dapat dikatakan
bahwa iklim sekolah meliputi: a ketertiban anak dalam belajar dikelas
b kontrol dari guru c hubungan sosial antarpersonal yang ada disekolah
d keakraban e organisasi kelas
Berdasarkan penjelasan tentang iklim di atas, peneliti membatasi pengertian iklim pada definisi iklim sebagai kondisi interaksi yang terjadi antar guru
dengan siswa dan antar siswa dengan siswa, yaitu bagaimana interaksi yang tercipta, apakah terjadi komunikasi dua arah antar guru dan siswa ketika di
kelas dan di luar kelas, serta apakah terjadi interkasi antar siswa ketika belajar di kelas dan ketika di luar kelas di luar jam pelajaran.
B. Penelitian yang relevan
No Nama Judul
Hasil Penelitian 1.
Dwi Jayanti
2010 Pengaruh
intelligence quotient, iklim sekolah
dan budaya membaca terhadap hasil belajar
ekonomi
pada siswa
kelas XI IPS SMA YP Unila Bandar Lampung
tahun pelajaran
20092010
hasil diperoleh t
hitung
untuk iklim sekolah sebesar 4,839 sedang
t
tabel
dengan dk=n-2 dan 0,05 yaitu sebesar 1,999. Hal ini berarti t
hitung
t
tabel
sehingga dalam penelitian ini ada pengaruh iklim sekolah terhadap hasil
belajar ekonomi siswa kelas XI SMA YP UNILA Bandar Lampung tahun
pelajaran 20092010.
2, Afrina
fajriyah 2009
Pengaruh penguasaan
konsep dasar akutansi dan sikap siswa tentang
pelajaran akutansi
terhadap prestasi belajar akutansi siswa kelas XI
IPS SMA
Negri 1
Gadingrejo tahun
pelajaran 20082009
hasil perhitungan menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
yaitu 6,972 1,665 yang berarti ada pengaruh positif sikap
siswa tentang
pelajaran akutansi
terhadap prestasi belajar akutansi siswa kelas XI IPS SMAN 1 Gading
Rejo tahun pelajaran 20082009
C. Kerangka Pikir
1. Pengaruh tingkat IQ terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMAN 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20122013
Inteligensi berasal dari kata intelligence yang artinya menghubungkan atau menyatukan satu sama lain. Menurut Stern dalam Soemanto 2006: 64
inteligensi ialah daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru dengan mempergunakan alat-alat berpikir menurut tujuannya. Dengan demikian, orang
yang inteligensinya tinggi akan lebih cepat menyesuaikan diri dengan masalah yang dihadapinya, dibandingkan orang dengan inteligensi rendah.
Wertheimer dalam Djaali 2008: 63 berpendapat bahwa proses belajar, tidak tepat mempergunakan metode menghafal, tetapi lebih baik bila murid belajar
dengan pengertian dan pemahaman.
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Jadi, belajar adalah suatu
perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik dalam hal kemampuan memahami sesuatu sebagai hasil dari interaksi stimulus dari guru dan respon
siswa. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya
Menurut Herbet Spencer dalam Alder 2001, inteligensi merupakan kualitas bawaan sejak lahir, sebagai hal yang berbeda dari kemampuan yang diperoleh
melalui belajar. Setiap siswa memiliki inteligensi yang berbeda-beda, ada yang tinggi adapula yang rendah. Hal ini menunjukkan penyesuaian diri tiap siswapun
berbeda, ada yang cepat beradaptasi dengan mata pelajaran, adapula yang lambat menyesuaikan diri. Apabila inteligensi siswa tinggi maka siswa akan cepat
menyesuaikan dalam belajar, sehingga hasil belajarnya akan meningkat. Hal ini berarti apabila siswa yang memiliki intelligence quotient yang tinggi akan
menguasai materi pelajaran lebih cepat dibandingkan dengan siswa yang memiliki intelligence quotient yang lebih rendah yang nantinya akan
berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh.
2. Pengaruh sikap tentang mata pelajaran ekonomi terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMAN 3 Bandar lampung Tahun
Pelajaran 20122013.
Menurut Allport dalam Djaali 2008: 114, “sikap adalah suatu kesiapan mental dan saraf yang tersusun melalui pengalaman dan memberikan pengaruh langsung
kepada respon individu terhadap semua objek atau situasi yang berhubungan dengan objek itu” Menurut Thorndike dalam Asri 2005: belajar adalah proses
interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti berpikir, memahami, perasaan
atau hal lain yang dapat ditangkap melalui panca indera. stimulus diberikan oleh guru sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik.
berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan sikap siswa memberikan pengaruh langsung kepada respon individu terhadap mata pelajaran.
Menurut Cardno dalam Djaali 2008: 114 “attitude entail an existing
predisposition to response to social object which, in interaction with situationaland other dispositional variables, guides and directs the overt
behavior of the individual”. Dalam istilah predisposition atau kecenderungan, terkandung pengertian arah tindakan yang akan dilakukan seseorang terhadap
suatu objek. Arah tindakan itu dapat bersifat positif mendekat, menyukai dan negative menjauh, membenci berkenaan dengan objek tersebut, tindakan
biasanya dilandasi oleh perasaan penilaian individu yang bersangkutan terhadap objek tersebut orang, benda, ide, lingkungan, dll
Sikap terdiri dari beberapa indikator yaitu: menerima, menanggapi, menghargai dan bertanggung jawab. siswa yang memiliki sikap yang positif terhadap mata
pelajaran maka responnya akan cenderung aktif saat kegiatan belajar mengajar seperti memperhatikan penjelasan guru ketika menerangkan pelajaran dan
bertanya apabila ada yang kurang jelas. Siswa yang aktif dalam kegiatan belajar mengajar akan lebih memahami mata pelajaran dibandingkan siswa yang tidak
aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Aktifitas belajar siswa yang aktif serta kondusif mempengaruhi hasil belajar siswa. Jika aktifitas belajar siswa sudah
baik maka hasil belajarnya akan sesuai dengan aktifitas yang diusahakan saat belajar. Dengan demikian apabila sikap siswa terhadap mata pelajaran baik akan
menjadikan aktifitasnya baik sehingga hasil belajar pun akan meningkat.
3. Pengaruh iklim sekolah terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas XI
IPS SMAN 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20122013
Menurut Wiyoko dalam Rofiah, Dewi Nur 2007:10 iklim sekolah adalah suasana dalam organisasi sekolah yang diciptakan oleh pola hubungan antar
pribadi personal relationship yang berlaku. Apabila suasana dalam organisasi baik maka akan membuat siswa nyaman dan semakin konsentrasi dalam belajar
sehingga akan meningkatkan kualitas belajar siswa. Pengertian iklim sekolah ialah keadaan hawa segala sesuatu yang dapat
mempengaruhi suatu sekolah dalam mencapai tujuannya yaitu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.