Pendekatan Modeling Untuk Prestasi Belajar

BAB II MODEL UNTUK PRESTASI BELAJAR

2.1 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Siswa Prestasi yang ditunjukkan oleh siswa bukanlah hasil dari sebuah faktor, melainkan hasil dari berbagai faktor yang saling terkait satu sama lainnya. Secara umum prestasi siswa baik dalam bidang Matematika maupun IPA dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal siswa serta interaksi dari keduanya. Dalam penelitian ini, faktor yang dianggap memiliki pengaruh terhadap prestasi siswa baik di bidang Matematika maupun IPA ditetapkan berdasarkan data yang diperoleh dari angket siswa, angket guru dan angket sekolah. Dari angket siswa diperoleh informasi mengenai faktor internal yang diduga mempengaruhi prestasi siswa, yaitu self efficacy siswa, locus of control , attitude siswa terhadap mata pelajaran, attitude siswa terhadap sekolah, aspirasi siswa dalam bersekolah, aktivitas memanfaatkan waktu luang, aktivitas belajar di luar jam sekolah dan jenis kelamin. Sedangkan faktor eksternal yang didapatkan dari angket siswa adalah fasilitas pendidikan yang dimiliki di rumah dan latar belakang pendidikan orang tua. Dari angket guru, faktor eksternal yang diduga memberi pengaruh terhadap prestasi siswa adalah kualitas guru yang meliputi perasaan aman guru ketika di sekolah, kepuasan guru dalam bekerja, pengalaman guru dan latar belakang pendidikan guru. Sedangkan dari angket sekolah, faktor yang diduga memberikan pengaruh kepada prestasi siswa adalah lokasi sekolah.

2.2 Pendekatan Modeling Untuk Prestasi Belajar

Berdasarkan pada ketersediaan data, diteorikan bahwa ada sembilan variabel siswa, dua variabel guru dan satu variabel sekolah seperti yang telah diidentifikasi dari kuesioner TIMSS di atas yang mempunyai pengaruh terhadap tinggi rendahnya prestasi siswa, baik yang berupa pengaruh secara langsung maupun tidak langsung. Adapun model teoretis yang disusun berdasarkan ketersediaan data dan akan digunakan sebagai landasan bagi pengembangan model dalam penelitian ini adalah seperti pada Gambar-1 berikut ini: Gambar-1 Model Prestasi Belajar Tentu saja sangat banyak model yang dapat diteorikan berdasarkan pada variable-variabel pada Gambar-1 di atas, tetapi penulis akan memulai analisis dengan landasan teoretis ini. Deskripsi dari Gambar-1 adalah sebagai berikut. Prestasi Matematika atau IPA Ach dipengaruhi secara langsung oleh dua variabel yaitu self efficacy dan attitude siswa terhadap MatematikaIPA. Variabel-variabel yang lain juga memiliki pengaruh terhadap prestasi Matematika dan IPA, tetapi tidak secara langsung, yaitu melalui self efficacy dan attitude sikap terhadap MatematikaIPA, locus of control LoC, dan sikap terhadap sekolah Att school. Self efficacy dipengaruhi oleh attitude , locus of control, dan beberapa variabel exogenous, yaitu tingkat pendidikan orang tua, aktivitas belajar di luar jam sekolah PRLes, dan jenis kelamin. Sedangkan attitude siswa terhadap MatematikaIPA dipengaruhi oleh locus of control dan sikap terhadap sekolah, serta beberapa variabel eksogenous yaitu kualitas guru T-quality, aspirasi siswa terhadap pendidikan aspir, PRLes, cara penggunaan waktu luang Waktu luang, dan jenis kelamin. Selanjutnya, sikap terhadap sekolah dalam hal ini dipengaruhi oleh lokasi sekolah Lok-Sek, dan Locus of control dipengaruhi oleh T- Quality dan jenis kelamin. Secara lebih terurai, beberapa variabel exogenous dapat dijelaskan sebagai berikut. Variabel tingkat pendidikan orang tua diukur dengan dua item, yang masing- masing menanyakan tingkat pendidikan ayah dan tingkat pendidikan ibu. Variabel PRLes aktivitas belajar di luar jam sekolah diperoleh dari dua pertanyaan tentang pelajaran tambahan Les dan mengerjakan pekerjaan rumah PR. Variabel pemanfaatan waktu luang diukur melalui dua pertanyaan, yaitu tentang berapa banyak waktu yang digunakan untuk menonton televisi dan bermain game komputervideo game . Selanjutnya variabel kualitas guru diukur melalui enam indikator yaitu perasaan aman berada di sekolah safety feeling, kepuasan dalam bekerja sebagai guru job satisfaction, tingkat pendidikan tertinggi yang dicapai, pengalaman mengajar, dan training yang pernah diikuti sebelum mengajar. Variabel exogenous yang lain adalah aspirasi siswa dalam pendidikan, yang hanya memiliki satu indikator saja, yaitu sejauh mana tingkat pendidikan yang diharapkan untuk dicapaidicita-citakannya. Dalam penyusunan model prestasi belajar ini, penulis lebih memfokuskan pada variabel psikologis siswa dengan alasan seperti telah dikemukakan di bagian terdahulu. Dari questionaire siswa, ada tiga variabel psikologis yang dapat dianalisis dalam penelitian ini, yaitu: atttitude, self efficacy dan locus of control. Ketiga variabel ini disusundikonstruk dengan mengidentifikasi item yang sesuai. Penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada bagian metodologi.

BAB III METODOLOGI