Fitur features Reliabilitas Efektifitas Website www.kereta-api.co.id Oleh Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Sebagai Media Informasi Kepada Konsumen

4. Konformasi conformance

Konformasi conformance, yaitu tingkat kesesuaian produk dengan standar yang telah ditetapkan, misalnya ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan kereta api.

5. Daya Tahan Durability

Daya Tahan Durability, yaitu jumlah pemakaian produk sebelum produk bersangkutan harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian normal yang dimungkinkan, semakin besar pula daya tahan produk.

6. Serviceablility

Serviceablility, yaitu kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta kompetensi dan keramahtamahan staf layanan.

7. Estetika aesthetics

Estetika aesthetics, menyangkut penampilan produk yang bisa dinilai dengan panca indrea rasa, bau, suara dst.

8. Persepsi terhadap kualitas perceived quality

Persepsi terhadap kualitas perceived quality, yaitu kulitas yang dinilai berdasarkan reputasi penjual.misal BMW, SONY dll. Chandra, 2002. Kualitas produk yang dirasakan pelanggan akan menentukan persepsi pelanggan terhadap kinerja, yang pada gilirannya akan berdampak pada kepuasan pelanggan. 5 5. 5 http:elqorni.wordpress.com20080503konsumen-dan-kepuasannya Senin, 4 Juli 2011, 18:45 WIB 44

BAB III OBJEK PENELITIAN

3.1 Sejarah Perusahaan

3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Kereta Api Persero

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jumat 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet Van Den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh “Naamloze venootscahp Nederland Indische Spoorweg Maatschappij” NV. NISM yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung 25 Km dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu 10 Agustus 1867. Kolonel Jhr. Van Der Wijk adalah seorang militer Belanda yang mana beliau adalah orang pertama yang menggagaskan pembangunan jaringan jalan kereta api pertama pada tanggal 15 Agustus 1840, tujuannya agar dapat mengangkut hasil bumi serta bermanfaat bagi kepentingan pertahanan pada waktu itu.Selain di Jawa, pembangunan jalan kereta api juga dilakukan di Sumatera Selatan 1914, Sumatera Barat 1891, Sumatera Utara 1886, Aceh 1874, bahkan tahun 1922 di Sulawesi juga telah dibangun jalan kereta api sepanjang 47 Km antara Makassar-Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya ujung pandang-Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan