Teori Kepuasan Kerja Teori kepuasan kerja menurut Mangkunegara 2000: 120 adalah sebagai berikut: Teori keseimbangan Equity Theory

harapannya adalah 0. Jika aksinya berhubungan dengan hasil tertentu maka harapannya bernilai 1. Harapan pegawai secara normal adalah diantara 0-1.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Pendapat yang dikemukakan oleh Ghiseli dan brown 2000: 58 mengemukakan adanya lima faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja: 1. Kedudukan posisi Mayoritas manusia menganggap adanya individu yang bekerja disebuah perusahaan yang lebih tinggi akan merasa lebih puas dari pada bekerja ditingkat yang lebih rendah. Hal ini menunjukan tingkat pekerjaan mempengaruhi kepuasan kerja. 2. Pangkat golongan Pekerjaan yang mendasarkan adanya tingkatan dalam golongan membuat pekerjaan memiliki kedudukan-kedudukan tertentu didalamnya. Apabila ada kenaikan upah, maka sedikit banyak akan dianggap sebagai kenaikan pangkat, dan kebanggaan terhadap kedudukan yang baru itu akan merubah perilaku dan perasaannya. 3. Umur Adanya hubungan antara kepuasan kerja dengan umur karyawan. Karyawan yang berada pada umur 25-34 tahun dan 40 hingga 60 tahun adalah merupakan umur-umur yang bisa menimbulkan perasaan kurang puas terhadap pekerjaan. 4. Penjamin Finansial dan Jaminan Sosial Masalah finansial dan jaminan sosial mayoritas berpengaruh pada kepuasan kerja . 5. Mutu Pengawasan Hubungan karyawan dengan pihak pimpinan sangat penting artinya dalam meningkatkan produktifitas kerja. Kepuasan karyawan dapat ditingkatkan melalui perhatian dan hubungan yang baik dari pimpinan ke bawahan.

4. Mengukur Kepuasan Kerja

Menurut Robbins 2009: 108, ada dua pendekatan yang digunakan dalam mengukur kepuasan kerja, yaitu: 1. Metode penilaian tunggal secara umum Pendekatan ini hanya sekedar meminta individu untuk merespon suatu pekerjaan, “seberapa puaskah karyawan pada pekerjaannya?”. emudian dijawab responden dengan cara melingkari sebuah angka antara 1 dan 5 yang cocok dengan jawaban dari pertanyaan tersebut, mulai dari “sangat puas”sampai “sangat tidak puas”. 2. Nilai penyajian akhir atas sejumlah aspek pekerjaan Pendekatan ini mengidentifikasi elemen-elemen penting dalam suatu pekerjaan dan menanyakan perasaan karyawan pada setiap elemen. Elemen tersebut merupakan faktor-faktor khusus, seperti sifat pekerjaan, pengawasan, bayaran, peluang promosi, dan hubungan antar rekan kerja

Dokumen yang terkait

Pengaruh Iklim Kerja dan Pengembangan Karir Terhadap Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Karyawan Pada Kantor Pusat PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara

27 302 157

PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI DAN STRES KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA PROVINSI LAMPUNG

0 12 85

Pengaruh Pengembangan Karier dan Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Pada Biro Otonomi Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Lampung

2 10 84

Iklim organisasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja (survei pada karyawan Universitas Komputer Indonesia)

6 24 70

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KLATEN.

0 0 11

MOTIVASI, PENGEMBANGAN KARIR DAN IKLIM ORGANISASI PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN ( SEBUAH TINJAUAN TEORI )

0 0 11

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA

0 0 6

Pengaruh Iklim Kerja dan Pengembangan Karir Terhadap Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Karyawan Pada Kantor Pusat PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara

0 0 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklim Kerja 2.1.1 Pengertian Iklim Kerja - Pengaruh Iklim Kerja dan Pengembangan Karir Terhadap Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Karyawan Pada Kantor Pusat PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara

0 0 39

Pengaruh Iklim Kerja dan Pengembangan Karir Terhadap Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Karyawan Pada Kantor Pusat PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara

0 0 15