2. Probiotik
Anonim 2014 menyatakan probiotik adalah mikroorganisme hidup yang dapat memberikan efek baik atau kesehatan pada organisme lain dalam
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan keseimbangan mikroba dalam pencernaan dan mengurangi mikroba yang tidak
dikehendaki seperti E.coli, Salmonella, Clostridium, Lactobacillus, Carnobacterium, beberapa kelompok Bacillus, dan Pseudomonas.
Probiotik bisa membunuh bakteri yang merugikan patogen dan membantu penyerapan nutrisi pada hewan atau tumbuhan, sehingga
pertumbuhannya menjadi optimal. Probiotik dapat meningkatkan Metabolisme Energi ME dan Total Digestible Nutrien TDN sehingga
imbangan antara protein dan energi lebih bagus, kandungan lemak lebih rendah. Kualitas daging ayam akan lebih baik, daging lebih padat dan
berserat. Probiotik juga mengurangi bau kotoran ayam sehingga udara sekitar tempat pemeliharaan lebih segar.
Fuller 1997 dalam Akhadiarto 2010 berpendapat bahwa kelebihan dari
pemberian probiotik untuk ayam adalah meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan kecernaan pakan, meningatkan daya tahan tubuh,
meningkatkan produksi telur dan daging, serta meningkatkan pertumbuhan mikroba yang menguntungkan. Probiotik unggas yang biasa digunakan
untuk ayam ras pedaging adalah Bio-B. Probiotik ini bersifat cair, mengandung mikroba, seperti Lactobacillus, serta ditambah dengan
beberapa zat perangsang tumbuh dari bahan alami organik. Probiotik
diberikan melalui air minum agar efektif dan efisien. Probiotik berbentuk cairan akan mudah dilarutkan dalam air. Pada ayam ras pedaging, Bio-B
diberikan sebanyak 1 ccliter air minum. Dosis yang lebih tinggi justru kurang efektif namun tidak membahayakan. Pemberian dilakukan sejak
DOC Day Old Chick dan diberikan setiap hari hingga panen. Usahakan diberikan pada pagi hari sehingga tidak ada probiotik yang tersisa pada
sore hari.
Penambahan probiotik baik digunakan untuk menggantikan antibiotik
dalam ransum karena tidak menimbulkan residu metabolik dalam jaringan ternak. Penambahan probiotik dalam ransum ayam pedaging masih lebih
baik dibanding dengan penambahan antibiotik untuk menekan mortalitas. Fungsi probiotik sama dengan antibiotik yaitu meningkatkan kekebalan.
Perbedaannya adalah antibiotik merupakan zat kimia yang diserap di dalam usus, yang dapat menimbulkan residu dalam jaringan dan dapat
menyebabkan adanya mutasi mikroorganisme, sedangkan probiotik merupakan mikroorganisme hidup, tanpa menyebabkan residu dan mutasi,
karena kerjanya hanya mendesak mikroorganisme patogen keluar dari dalam tubuh Daud, 2005.
3. Agribisnis
Saragih 2010 berpendapat bahwa agribisnis merupakan suatu cara untuk melihat pertanian sebagai suatu sistem bisnis yang terdiri dari empat
subsistem yang terkait satu sama lain. Keempat subsistem tersebut adalah
subsistem agribisnis hulu, subsistem agribisnis usahatani, subsistem agribisnis hilir, dan subsistem agribisnis penunjang. Subsistem agribisnis
usahatani adalah kegiatan di tingkat petani, pekebun, peternak dan nelayan, serta dalam arti khusus, termasuk pula kegiatan hutan yang
berupaya mengelola input untuk menghasilkan produk pertanian. Usaha ternak ayam ras pedaging termasuk dalam subsistem agribisnis usahatani.
Soekartawi 1997 berpendapat bahwa konsep agribisnis merupakan konsep yang utuh, mulai dari proses produksi, mengolah hasil, pemasaran
dan aktivitas lain yang berkaitan dengan pertanian.
4. Akuntansi Biaya
Schaum 2007 dalam Firmansyah 2014 menyatakan bahwa akuntansi biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil
pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari akuntansi biaya adalah melakukan akumulasi biaya untuk penilaian
persediaan dan penentuan pendapatan. Akuntansi biaya berguna untuk menghitung biaya suatu produk yang mengandung unsur bahan baku, upah
langsung, dan overhead pabrik. Manfaat akuntansi biaya menurut Firmansyah 2014 dapat dijabarkan
sebagai: a.
Menyajikan informasi biaya untuk perhitungan harga pokok produksi Untuk perhitungan harga pokok produk, akuntansi biaya mencatat,
menggolongkan dan meringkas biaya pembuatan produk dan