dimasukkan ke dalam cetakan dan dibiarkan sampai membeku. Setelah membeku massa dikeluarkan dari cetakan dan dimasukkan dalam wadah roll up lipstick.
3.5 Pemeriksaan Mutu Fisik Sediaan
Pemeriksaan mutu fisik dilakukan terhadap masing-masing sediaan lipstik. Pemeriksaan mutu fisik sediaan meliputi: pemeriksaan homogenitas, titik lebur,
kekuatan lipstik dan stabilitas sediaan yang mencakup pengamatan terhadap perubahan bentuk, warna dan bau dari sediaan, uji oles, dan pemeriksaan pH.
3.5.1 Pemeriksaan homogenitas
Masing-masing sediaan lipstik yang dibuat dari ekstrak buah rasberi diperiksa homogenitasnya dengan cara mengoleskan sejumlah tertentu sediaan
pada kaca transparan. Sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya butir-butir kasar Ditjen POM, 1979.
3.5.2 Pemeriksaan titik lebur lipstik
Suhu lebur lipstik yang ideal sesungguhnya diatur hingga suhu yang mendekati suhu bibir, bervariasi antara 36-38 . Tetapi karena harus
memperhatikan faktor ketahanan terhadap suhu cuaca sekelilingnya, terutama suhu daerah tropis, suhu lebur lipstik dibuat lebih tinggi, yaitu berkisar antara 55-
75 Ditjen POM, 1985. Metode pengamatan titik lebur lipstik yang digunakan dalam penelitian
adalah dengan cara memasukkan lipstik dalam oven dengan suhu awal 50 selama 15 menit,
diamati apakah melebur atau tidak, setelah itu suhu dinaikkan 1 setiap 15 menit dan diamati pada suhu berapa lipstik mulai melebur.
Universitas Sumatera Utara
3.5.3 Pemeriksaan kekuatan lipstik
Pengamatan dilakukan terhadap kekuatan lipstik dengan cara lipstik diletakkan horizontal. Pada jarak kira-kira ½ inci dari tepi, digantungkan beban
yang berfungsi sebagai pemberat. Berat beban yang mula-mula digantungkan sebesar 10 gram. Kemudian berat beban ditambah secara berangsur-angsur
dengan berat beban 10 gram pada interval waktu 30 detik, dan berat dimana lipstik patah merupakan nilai breaking point Vishwakarma et al., 2011.
3.5.4 Pemeriksaan stabilitas sediaan
Pengamatan terhadap adanya perubahan bentuk, warna, dan bau dari sediaan lipstik dilakukan terhadap masing-masing sediaan selama penyimpanan
pada suhu kamar pada hari ke 1, 5, 10 dan selanjutnya setiap 5 hari hingga hari ke-30.
3.5.5 Uji oles