Universitas Sumatera Utara
Keumueneng Kota Langsa masih belum mampu dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Beberapa kendala yang dihadapi oleh PDAM Tirta Keumueneng Kota Langsa
antara lain: a.
Besarnya persentase air yang hilang sewaktu didistribusikan yang disebabkan oleh kebocoran air dan pencurian air.
b. Kapasitas air yang diproduksi tidak seimbang dengan demand yang
disebabkan kebutuhan penduduk yang lebih tinggi daripada pengembangan sarana distribusi air.
5.1.2. Proyeksi Jumlah Penduduk
Berdasarkan jumlah dan laju pertumbuhan penduduk Kota Langsa tahun 2007 yang dibagi dalam 3 tiga daerah layanan maka diprediksikan jumlah penduduk di
masa depan yaitu untuk periode tahun rencana 2008-2012. Perhitungan proyeksi jumlah penduduk ini menggunakan persamaan 2.1 pada halaman 17 yaitu metode
Geometrik. Hal ini diasumsikan berdasarkan pada rencana skenario yang disusun
sedemikian rupa, menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan penduduk Kota Langsa dianggap stabiltetap, dimana dengan alur pemikiran yang positif maka diperkirakan
jumlah penduduk mengalami peningkatan secara perlahan sampai akhir periode rencana tahun 2012. Hal ini diharapkan tidak akan terjadi peningkatan angka
kelahiran maupun kematian misalnya bencana alam.
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan proyeksi jumlah penduduk Kota Langsa pada tahun 2008 dan tahun 2012 sebagai berikut:
Po = Jumlah penduduk Kota Langsa pada tahun 2007 sebesar 147.292 jiwa. r = Rasio laju pertumbuhan penduduk Kota Langsa sebesar 2,3 pertahun.
n = Periode tahun perencanaan untuk tahun 2008 n=1, untuk tahun 2012 n=5. Maka jumlah penduduk untuk tahun 2008 P
2008
dan tahun 2012 P
2012
adalah: P
2008
= Po 1 + r
n
= 147.298 1 + 0,023
1
= 150.686 jiwa
P
2012
= Po 1 + r
n
= 147.298 1 + 0,023
5
= 165.035 jiwa Selengkapnya hasil perhitungan proyeksi jumlah penduduk di Kota Langsa
dan di bagian daerah layanan dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 72.
5.1.3 Kebutuhan Air Bersih
Kebutuhan air bersih adalah banyaknya air yang diperlukan untuk melayani penduduk yang dibagi dalam dua klasifikasi pemakaian air, yaitu untuk keperluan
domestik rumah tangga dan non domestik seperti kebutuhan air bersih untuk berbagai fasilitas sosial dan komersial yaitu, fasilitas peribadatan agama, fasilitas
Universitas Sumatera Utara
pusat pelayanan kesehatan, fasilitas pendidikan, sarana instansi pemerintahan dan sarana perniagaan.
5.1.3.1. Kebutuhan Air Bersih untuk Keperluan Domestik Rumah Tangga
Berdasarkan jumlah penduduk maka Kota Langsa dikatagorikan sebagai Kota Sedang dengan pemakaian air bersihnya 100 ltrhrorg, sedangkan satu keluarga
rata-rata beranggotakan 5 orang. Sistem pelayanannya adalah dengan Sambungan Rumah SR sebanyak 80
dan Hidran Umum HU 20, dimana pada awal tahun rencana 2008 jumlah pelanggan yang terlayani masih 50 dari jumlah penduduk, sedangkan untuk akhir
tahun rencana 2012 diharapkan dapat memenuhi target pelayanan yang mengacu pada Millenium Development Goals MDGs Kota Langsa yaitu untuk daerah perkotaan
harus sudah terlayani sebesar 70 dari jumlah penduduk. Sebagai acuan kebutuhan air Sambungan Rumah SR diambil sesuai dengan katagori jenis kota, sedangkan
kebutuhan untuk Hidran Umum HU diambil 30 ltrhrorg. Perhitungan besarnya kebutuhan air bersih untuk rumah tangga di Kota
Langsa pada tahun 2008 sebagai berikut: a.
Jumlah penduduk tahun 2008 sebesar 150.686 jiwa. b.
Jumlah penduduk terlayani sebesar 50 x 150.686 = 75.343 jiwa. c.
Sistem pelayanan untuk SR = 80 x 75.343 = 60.274 jiwa. d.
Kebutuhan air bersih untuk SR = 60.274 x 100 ltrhrorg = 6.027.400 ltrhr.
Universitas Sumatera Utara
e. Sistem pelayanan untuk HU = 20 x 75.343 = 15.069 jiwa.
f. Kebutuhan air bersih untuk HU = 15.069 x 30 ltrhrorg = 452.070 ltrhr.
Jadi total kebutuhan air bersih untuk rumah tangga di Kota Langsa pada tahun 2008 adalah 6.027.400 ltrhr + 452.070 ltrhr = 6.479.470 ltrhr.
Sedangkan perhitungan besarnya kebutuhan air bersih untuk rumah tangga di Kota Langsa pada tahun 2012 sebagai berikut:
a. Jumlah penduduk tahun 2012 sebesar 165.035 jiwa.
b. Jumlah penduduk terlayani sebesar 70 x 165.035 = 115.525 jiwa.
c. Sistem pelayanan untuk SR = 80 x 115.525 = 92.420 jiwa.
d. Kebutuhan air bersih untuk SR = 92.420 x 100 ltrhrorg = 9.242.000
ltrhr. e.
Sistem pelayanan untuk HU = 20 x 115.525 = 23.105 jiwa. f.
Kebutuhan air bersih untuk HU = 23.105 x 30 ltrhrorg = 693.150 ltrhr. Jadi total kebutuhan air bersih untuk rumah tangga di Kota Langsa pada
tahun 2012 adalah 9.242.000 ltrhr + 693.150 ltrhr = 9.935.150 ltrhr. Selengkapnya hasil perhitungan besarnya kebutuhan air bersih untuk rumah
tangga di Kota Langsa dan daerah bagian layanannya yaitu Langsa Timur, Langsa Kota dan Langsa Barat, dalam periode tahun 2008-2012 dapat dilihat pada
Lampiran halaman 73-77.
5.1.3.2. Kebutuhan Air Bersih Untuk Keperluan Non Domestik
Keperluan air bersih untuk non domestik dialokasikan pada pelayanan untuk memenuhi kebutuhann air bersih berbagai fasilitas yaitu fasilitas pendidikan,
Universitas Sumatera Utara
peribadatan, pusat pelayanan kesehatan, instansi pemerintahan dan perniagaan. Karena keterbatasan data sarana dan prasarana kota langsa, maka berdasarkan kriteria
desan sistem penyediaan air bersih besarnya pemakaian air untuk kebutuhan non domestik diperhitungkan sebesar 20 dari kebutuhan domestik.
Perhitungan besarnya kebutuhan air bersih untuk keperluan non domestik di Kota Langsa pada tahun 2008 sebagai berikut:
a. Kebutuhan air bersih untuk keperluan domestik rumah tangga di Kota
Langsa pada tahun 2008 adalah 6.479.470 ltrhr. b.
Jadi kebutuhan air bersih untuk keperluan non domestik di Kota Langsa tahun 2008 sebesar 20 x 6.479.470 ltrhr = 1.295.894 ltrhr.
Sedangkan perhitungan besarnya kebutuhan air bersih untuk keperluan non domestik di Kota Langsa pada tahun 2012 sebagai berikut:
a. Kebutuhan air bersih untuk keperluan domestik rumah tangga di Kota
Langsa pada tahun 2012 adalah 9.935.150 ltrhr. b.
Jadi kebutuhan air bersih untuk keperluan non domestik di Kota Langsa pada tahun 2012 sebesar 20 x 9.935.150 ltrhr.
Selengkapnya hasil perhitungan besarnya kebutuhan air bersih untuk keperluan non domestik di Kota Langsa dan daerah bagian layanannya yaitu Langsa
Timur, Langsa Kota dan Langsa Barat, dalam periode tahun rencana 2008-2012 dapat dilihat pada Lampiran halaman 78-80.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3.3. Kebutuhan Air Bersih Rata-Rata
Kebutuhan air bersih rata-rata yang didistribusikan ke pelanggan adalah jumlah kebutuhan air bersih untuk keperluan domestik rumah tangga ditambahkan
dengan kebutuhan air untuk keperluan non domestik. Perhitungan besarnya kebutuhan air bersih rata-rata di Kota Langsa pada
tahun 2008 sebagai berikut: a.
Kebutuhan air bersih untuk keperluan domestik rumah tangga di Kota Langsa pada tahun 2008 adalah 6.479.470 ltrhr.
b. Kebutuhan air bersih untuk keperluan non domestik di Kota Langsa
pada tahun 2008 sebesar 1.295.894 ltrhr. Jadi kebutuhan air bersih rata-rata untuk Kota Langsa pada tahun 2008
adalah 6.479.470 ltrhr + 1.295.894 ltrhr = 7.775.364 ltrhr. Sedangkan perhitungan besarnya kebutuhan air bersih rata-rata di Kota
Langsa pada tahun 2012 sebagai berikut: a.
Kebutuhan air bersih untuk keperluan domestik rumah tangga di Kota Langsa pada tahun 2012 adalah 9.935.150 ltrhr.
b. Kebutuhan air bersih untuk keperluan non domestik di Kota Langsa
pada tahun 2012 sebesar 1.987.030 ltrhr. Jadi kebutuhan air bersih rata-rata untuk Kota Langsa pada tahun 2008 adalah
9.935.150 ltrhr + 1.987.030 ltrhr = 11.922.180 ltrhr.
Universitas Sumatera Utara
Selengkapnya hasil perhitungan banyaknya kebutuhan air bersih rata-rata untuk Kota Langsa dan daerah bagian layanannya yaitu Langsa Timur, Langsa Kota
dan Langsa Barat, dalam periode rencana 2008-2012 dapat dilihat pada Lampiran halaman 81-84.
5.1.4. Kehilangan Air Unacounted for Water
Kehilangan air terutama oleh pemakaian air untuk instalasi dan kebocoran pada jaringan pipa distribusi. Berdasarkan hasil analisis sebelumnya bahwa untuk
tahun 2007 besarnya kehilangan air adalah 47,00 dari kapasitas air yang diproduksi PDAM Tirta Keumueneng 60 ltrdtk, berdasarkan informasi bahwa
kehilangan air terus meningkat setiap tahunnya, maka diperkirakan kehilangan air akan mencapai 52 pada tahun 2012, mengingat kehilangan air tersebut terlalu
besar, maka perlu adanya evaluasi dan perbaikanpenggantian jaringan pipa-pipa distribusi existing yang bocor, maupun penggantian meteran air pelanggan yang
rusak. Hal ini dimaksudkan guna memperkecil kehilangan air yang terjadi nanti. Setelah penggantian jaringan pipa-pipa bocor diperkirakan kehilangan air hingga
akhir tahun rencana 2012 hanya mencapai 20 saja, dimana kehilangan air tersebut berdasarkan kriteria desain sistem penyediaan air bersih masih dianggap pantas.
Perhitungan besarnya kehilangan air pada awal tahun rencana 2008 tanpa penggantian jaringan pipa sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Kehilangan air pada awal tahun rencana 2008 tanpa penggantian jaringan
pipa sebesar 48 dari kapasitas produksi yaitu meliputi 5 kehilangan air pada instalasi dan 43 pada distribusi.
b. Kapasitas produksi air bersih existing PDAM Tirta Keumueneng Kota
Langsa sebesar 60 ltrdet = 60 x 86.400 = 5.184.000 ltrhari. Jadi jumlah kehilangan air pada akhir tahun rencana 2008 tanpa penggantian
jaringan pipa adalah 48 x 5.184.000 = 2.488.320 ltrhari. Perhitungan besarnya kehilangan air pada akhir tahun rencana 2012 tanpa
penggantian jaringan pipa sebagai berikut: a.
Asumsi kehilangan air pada akhir tahun rencana 2012 tanpa penggantian jaringan pipa sebesar 52 dari kapasitas produksi yaitu meliputi 5
kehilangan air pada instalasi dan 47 pada distribusi. b.
Kapasitas produksi air bersih existing PDAM Tirta Keumueneng Kota Langsa sebesar 60 ltrdet = 60 x 86.400 = 5.184.000 ltrhari.
Jadi jumlah kehilangan air pada akhir tahun rencana 2012 tanpa penggantian jaringan pipa adalah 52 x 5.184.000 = 2.695.680 ltrhari.
Sedangkan perhitungan besarnya kehilangan air pada awal tahun rencana 2008 hingga akhir tahun rencana 2012 dengan penggantian jaringan pipa adalah sebagai
berikut: a.
Kehilangan air pada awal tahun rencana 2008 dengan penggantian jaringan pipa sebesar 20 dari kapasitas produksi yaitu meliputi 5
kehilangan air pada instalasi dan 15 pada distribusi.
Universitas Sumatera Utara
b. Kapasitas produksi air bersih existing PDAM Tirta Keumueneng Kota
Langsa sebesar 60 ltrdet = 60 x 86.400 = 5.184.000 ltrhari. Jadi jumlah kehilangan air pada periode tahun rencana 2008-2012 dengan
penggantian jaringan pipa adalah 20 x 5.184.000 = 1.036.800 ltrhari. Selengkapnya hasil perhitungan besarnya kehilangan air pada periode tahun
rencana 2008-2012 tanpa atau dengan penggantian jaringan pipa dapat dilihat pada Lampiran halaman 86-87.
5.2. Analisis Data 5.2.1. Analisis Proyeksi Jumlah Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk untuk menghitung prediksi jumlah penduduk di awal tahun rencana pada periode rencana tahun 2008-2012 rata-rata laju
pertumbuhan penduduk Kota Langsa adalah 2,30 dengan jumlah penduduk tahun 2007 sebanyak 147.298 jiwa, sedangkan Kota Langsa dibagi atas 3 tiga daerah
layanan dengan masing-masing laju pertumbuhan penduduk yang berbeda yaitu daerah Langsa Bagian Timur sebesar 2,00, daerah Langsa Bagian Kota sebesar
2,10 dan daerah Langsa Bagian Barat sebesar 2,80. Dari hasil perhitungan proyeksi jumlah penduduk yang disajikan pada
Lampiran dapatlah dilihat bahwa pada akhir tahun rencana 2012 jumlah penduduk Kota Langsa sebanyak 165.035 jiwa yang menyebar di 3 tiga daerah layanan yaitu
Langsa Timur sebanyak 45.542 jiwa penduduk, Langsa Kota sebanyak 65.375 jiwa penduduk dan Langsa Barat sebanyak 54.118 jiwa penduduk.