Desain Sistem Pengolahan Produksi Air Bersih Proyeksi Jumlah Penduduk Kebutuhan Sistem dan Kapasitas Desain

Universitas Sumatera Utara pemanasan, penyinaran antara lain dengan sinar ultra violet, ion-ion logam antara lain dengan copper dan silver, asam atau basa, senyawa-senyawa kimia, dan klorinasi Sutrisno, 2010. Proses desinfeksi dengan klorinasi diawali dengan penyiapan larutan kaporit dengan konsentrasi tertentu serta penerapan dosis klor yang tepat. Metode pembubuhan dengan kaporit yang dapat diterapkan sederhana dan tidak membutuhkan tenaga listrik tetapi cukup tepat pembubuhannya secara kontinu adalah: metoda gravitasi dan metoda dosing proporsional Martin D, 2001. 8. Reservoir Reservoir digunakan pada sistem distribusi untuk meratakan aliran, untuk mengatur tekanan, dan untuk keadaan darurat. Jenis pompa penyediaan air yang banyak digunakan adalah: jenis putar pompa sentrifugal, pompa diffuser atau pompa turbin meliputi pompa turbin untuk sumur dan pompa submersibel untuk sumur dalam, pompa jenis langkah positif pompa torak, pompa tangan, pompa khusus meliputi pompa vortex atau pompa kaskade, pompa gelembung udara atau air lift pump, pompa jet, dan pompa bilah. Efisiensi pompa umumnya antara 60 sampai 85 Noerbambang, 2000.

1.3. Desain Sistem Pengolahan Produksi Air Bersih

Sistem pengolahan air bersih sesuai standar kesehatan memerlukan instalasi operasional seperti: bangunan penampung air intake, bangunan rumah pompa Universitas Sumatera Utara penjernihan clarification fulsator, bangunan penyaringan filtration dan bangunan penampungan air reservoir serta rumah pompa distribusi boster pump. Sedangkan bangunan operasional adalah tempat penempatan atau pengecekan panel-panel distribusi dan panel-panel elektrikal, yang berfungsi sebagai pusat instalasi secara menyeluruh. Disini juga diletakkan panel-panel laboratorium yang mengatur percampuran bahan-bahan kimia, seperti tawas dan kaporit. Percampuran dan pengadukan dilakukan secara mekanikal dengan proses laboratorium.

1.4. Proyeksi Jumlah Penduduk

Menurut Anonimus 1990, dalam Standar Kriteria Desain Sistem Penyediaan Air Bersih, proyeksi jumlah penduduk di masa yang akan datang dapat diprediksikan berdasarkan laju pertumbuhan penduduk yang direncanakan relatif naik setiap tahunnya. Standar Kriteria Desain Sistem Penyediaan Air Bersih member rumusan untuk menghitung proyeksi jumlah penduduk dengan metode Geometrik yaitu: Pn = Po 1 + r n ……………………………………..2.1 Keterangan: Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n perencanaan jiwa Po = Jumlah penduduk pada awal tahun perencanaan jiwa r = Ratio angka pertumbuhan tiap tahun n = Periode tahun perencanaan Universitas Sumatera Utara

1.5. Kebutuhan Air Bersih

Kebutuhan air bersih adalah banyaknya air yang diperlukan untuk melayani penduduk yang dibagi dalam dua klasifikasi pemakaian air, yaitu untuk keperluan domestik rumah tangga dan non domestik. Target pelayanan harus mengacu pada Millenium Development Goals MDGs Kota Langsa di mana daerah perkotaan harus sudah terlayani 70 - 80 dari jumlah penduduk. Dalam melayani jumlah cakupan pelayanan penduduk akan air bersih sesuai target, maka direncanakan kapasitas sistem penyediaan air bersih yang dibagi dalam dua klasifikasi pemakaian air, yaitu untuk keperluan domestik rumah tangga dan non domestik.

1.5.1. Kebutuhan Air Bersih Untuk Domestik Rumah Tangga

Kebutuhan Domestik dimaksudkan adalah untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi keperluan rumah tangga yang dilakukan melalui sambungan ke rumah SR dan kebutuhan umum yang disediakan melalui fasilitas hidran umum HU. Besar debit domestik yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan domestik diperhitungkan terhadap beberapa faktor, Anonimus, 1990: a. Jumlah penduduk yang akan dilayani menurut target tahapan perencanaan sesuai dengan rencana cakupan pelayanan. b. Tingkat pemakaian air bersih diasumsikan tergantung pada katagori daerah dan jumlah penduduknya yang dapat dilihat pada Tabel 2.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jenis Kota dan Jumlah Penduduk No Katagori Jumlah Penduduk Jiwa Pemakaian Air ltrharijiwa 1. 2. 3. 4. 5. 6. Metropolitan Kota Besar Kota Sedang Kota Kecil Ibukota Kecamatan Pedesaan 1.000.000 500.000-1.000.000 100.000-500.000 25.000-100.000 10.000-25.000 10.000 150 120 100 90 60 50 Sumber: Anonimus, 1990

1.5.2. Kebutuhan Air Bersih Untuk Non Domestik

Menurut Standar Kriteria Desain Sistem Penyediaan Air Bersih 1990, kebutuhan air bersih non domestik dialokasikan pada pelayanan untuk memenuhi kebutuhan air bersih berbagai fasilitas sosial dan komersial yaitu fasilitas pendidikan, peribadatan, pusat pelayanan kesehatan, instansi pemerintahan dan perniagaan. Besarnya pemakaian air untuk kebutuhan non domestik diperhitungkan 20 dari kebutuhan domestik.

1.5.3. Kebutuhan Air Rata-Rata

Menurut Anonimus 1990, dalam Standar Kriteria Desain Sistem Penyediaan Air Bersih menyatakan bahwa kebutuhan rata-rata distribusi air bersih perharinya adalah jumlah kebutuhan air untuk keperluan domestik rumah tangga ditambahkan dengan kebutuhan air untuk keperluan non domestik. Qr = Qd + Qnd ……………………………………..2.2 Universitas Sumatera Utara Keterangan: Qr = Kebutuhan air rata-rata ltrdt Qd = Kebutuhan air untuk keperluan domestik ltrdt Qnd = Kebutuhan air untuk keperluan non domestik ltrdt Berdasarkan Anonimus 1990 dalam Standar Kriteria Desain Sistem Penyediaan Air Bersih, kebutuhan air pada hari maksimum Qm adalah pemakaian air harian rata-rata tertinggi dalam satu tahun yang diasumsikan sebesar 110 dari kebutuhan rata-rata.

1.6. Kebutuhan Sistem dan Kapasitas Desain

Menurut Anonimus 1990 dalam Standar Kriteria Desain Sistem Penyediaan Air Bersih, kapasitas desain adalah kapasitas produksi yang dibutuhkan oleh sistem penyediaan air yang direncanakan terhadap kebutuhan air di daerah perencanaan. Standar Kriteria Desain Sistem Penyediaan Air Bersih, memberikan rumusan untuk menghitung kapasitas produksi yaitu: Qprod = Qm + Qh ……………………………………...2.3 Keterangan: Qprod = Kapasitas produksi ltrdt Qm = Kapasitas air hari maksimum ltrdt Qh = Kehilangan air ltrdt Universitas Sumatera Utara

1.7. Kehilangan Air Unaccounted for Water

Dokumen yang terkait

TINJAUAN PERENCANAAN JARINGAN PIPA IPA JEBRES 100 LITER DETIK UNTUK WILAYAH UTARA PDAM KOTA SURAKARTA

55 267 92

PERENCANAA POROS DAN RUMAH POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 58 LITER/DETIK HEAD 70 M DENGAN PUTARAN 2950 Perencanaan Poros Dan Rumah Pompa Sentrifugal Dengan Kapasitas 58 Liter/detik Head 70 M Dengan Putaran 2950 RPM Penggerak Motor Listrik.

0 2 13

PERENCANAAN IMPELLER POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 58 LITER/DETIK HEAD 70 M DENGAN PUTARAN 2950 RPM Perencanaan Impeller Pompa Sentrifugal Dengan Kapasitas 58 Liter/Detik Head 70 M Dengan Putaran 2950 Rpm Penggerak Motor Listrik.

0 5 16

TUGAS AKHIR Perencanaan Pompa Submersible Perencanaan Pompa Submersible yang Mempunyai Kapasitas 30 Liter per Detik, Head 48m dan Putaran 2900rpm, Penggerak Motor Listrik.

0 1 16

PENDAHULUAN Perencanaan Pompa Submersible yang Mempunyai Kapasitas 30 Liter per Detik, Head 48m dan Putaran 2900rpm, Penggerak Motor Listrik.

0 1 7

PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 42 LITER/ DETIK, PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 42 LITER/ DETIK, HEAD 40M DAN PUTARAN 1450 PRM DENGAN PENGGERAK DIESEL.

0 2 18

Rancangan Strategi Peningkatan Kapasitas Produksi Pada Sistem Distribusi Produksi Air PDAM Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat

0 0 23

RANCANGAN STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PADA SISTEM DISTRIBUSI PRODUKSI AIR PDAM TIRTA MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT

0 0 18

KAPASITAS 2500 LITER PER JAM PLANT DESIGN OF PINK GUAVA JUICE

0 0 12

TUGAS AKHIR - PERENCANAAN ULANG POMPA SENTRIFUGAL BERKAPASITAS 50 LITER/DETIK PEMAKAIAN PADA UNIT PRODUKSI PDAM TIRTA UNIT MEULABOH - Repository utu

0 0 111