Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu sumber energi yang terpenting di dunia ini adalah air. Ketersediaan air yang cukup secara kuantitas, kualitas, dan kontinuitas sangat penting untuk
kelangsungan hidup manusia. Untuk itu diperlukan suatu instalasi pengolahan air IPA guna menunjang kelancaran distribusi air kepada masyarakat.
Pengolahan air merupakan cara untuk mendapatkan air bersih dan sehat sesuai dengan standar mutu air untuk kesehatan. Pengertian air bersih menurut Permenkes
RI No 416MenkesPERIX1990 adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari- hari dan dapat diminum setelah dimasak. Sedangkan pengertian air minum menurut
Kepmenkes RI No 907MENKESSKVII2002 adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan seperti
tidak berbau dan berasa, pH antara 6,5-8,5, suhu udara ± 3 C, tidak mengandung
bakteri E. Coli dan dapat langsung diminum. Air baku adalah air yang digunakan sebagai sumberbahan baku dalam
penyediaan air bersih. Sumber air baku yang dapat digunakan untuk penyediaan air bersih yaitu, air hujan, air permukaan air sungai, air danaurawa, air tanah air tanah
dangkal, air tanah dalam, mata air Sutrisno, 2010. PDAM Tirta Keumueneng Kota Langsa adalah badan usaha milik pemerintah
Kota Langsa. Sarana air bersih ini pada awalnya dibangun oleh Pemerintah Kolonial
Universitas Sumatera Utara
Belanda pada tahun 1928 dengan memanfaatkan air Waduk Alur Gampu kapasitas terpasang 20-40 liter per detik dengan sistem pengolahan Slow Sand Filter SSF
yang dipompakan dari ground reservoir 150 m
3
melalui jaringan perpipaan ke toren air bersih kapasitas 250 m
3
dengan ketinggian menara 17 m. Pada tahun 1980 dibangun WTP Konvensional kapasitas 60 liter per detik
melalui dana IGGI dan memanfaatkan air baku Sungai Krueng Langsa yang dipompakan dari intake ke prasedimentasi kapasitas 450 m
3
serta Water Treatment Plant kapasitas 60 liter per detik. Melalui boster pump air bersih dialirkan ke upper
ground reservoir kapasitas 1000 m
3
dengan elevasi 47,2 m air bersih didistribusikan ke pelanggan secara gravitasi.
Instalasi Pengolahan Air IPA PDAM Tirta Keumueneng Kota Langsa terdiri dari beberapa bangunantempat seperti intake, prasedimentasi, bangunan WTP
yang berfungsi sebagai tempat proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan bangunan reservoir.
Persyaratan kuantitas debit dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari banyaknya air baku yang tersedia. Artinya air baku tersebut dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan daerah dan jumlah penduduk yang akan dilayani. Kontinuitas aliran sangat penting karena ketika setiap saat diperlukan,
kebutuhan air tersedia. Konsumen memerlukan sambungan air dengan tekanan yang cukup, dalam arti dapat dilayani dengan jumlah air yang diinginkan setiap saat.
Kebutuhan akan penyediaan dan pelayanan air bersih dari waktu ke waktu semakin meningkat yang cenderung tidak dapat diimbangi oleh kemampuan
Universitas Sumatera Utara
pelayanan. Peningkatan kebutuhan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk, peningkatan kegiatan ataupun hal-hal yang berhubungan dengan kondisi
social ekonomi warga yang dibarengi dengan peningkatan jumlah kebutuhan air per kapita. Peningkatan kebutuhan air tersebut jika tidak diimbangi dengan peningkatan
kapasitas produksi air bersih akan menimbulkan masalah dimana air bersih yang tersedia tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada wilayah
tersebut. PDAM Tirta Keumueneng Kota Langsa dalam kegiatan supply air bersih
kepada konsumen sangat dipengaruhi oleh demand. Faktor-faktor penting yang sangat mempengaruhi demand air antara lain, tingkat pertumbuhan penduduk, jumlah
penduduk, wilayahzona pelanggan, tingkat penggunaan air. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi supply air adalah kapasitas sumber air, kualitas air, proses
pengolahan yang ada pada WTP. Supply air pada PDAM Tirta Keumueneng Kota Langsa adalah Continuous System.
PDAM Tirta Keumueneng Kota Langsa telah mengupayakan memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih namun pada kenyataannya
PDAM ini sering mendapatkan keluhan dari masyarakat atau pelanggan. Keluhan masyarakat tentang semakin sulitnya untuk mendapatkan air bersih tampaknya masih
menjadi kendala yang belum dapat diatasi sepenuhnya oleh pemerintah kota dalam hal ini PDAM Tirta Keumueneng Kota Langsa.
Banyaknya pelanggan dan air yang disalurkan oleh PDAM Tirta Keumueneng Kota Langsa dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1 Banyaknya Pelanggan dan Air yang disalurkan oleh PDAM Kota Langsa Klasifikasi
Banyak Pelanggan Air yang Disalurkan m
3
1 2
3 1.
Rumah Tangga 2.
Pemerintah 3.
Sosial 4.
Niaga 5.
Kran Umum 6.
Pelabuhan 7.
Industri 8.
Lain-lain 6.104
66 76
668 18
- 5
- 1.248.095
56.461 72.696
151.773 8.423
- 5.639
- Tahun 2010
6.937 1.543.087
Tahun 2009 6.572
1.338.647
Sumber: BPS Kota Langsa
Dengan meningkatnya taraf kehidupan masyarakat tuntutan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh PDAM juga meningkat, oleh sebab itu PDAM harus
dapat meningkatkan kapasitas pengolahan produksi air up rating dan meningkatkan kinerja dengan indikator-indikator yang rasional untuk mengukur apakah misi dan
tujuannya terpenuhi.
1.2. Rumusan Masalah