terbatas. Beberapa jenis herba ini mungkin secara alami berkembang biak dengan biji, tetapi sangat reproduktif dengan potongan batang, umbi, rhizome, stolon dan
daun. Terdapat tumbuhan lain yang masa hidupnya terletak antara kedua jenis tumbuhan di atas. Pada tahun pertama di bentuk tajuk yang kemudian pada tahun
kedua diikuti dengan alat perkembangbiakannya. Tumbuhan tersebut mati setelah biji terbentuk dan tumbuhan ini disebut herba dua tahun atau biennial
Soemarwoto et al., 1992.
2.2. Peranan Tumbuhan Herba
Kehadiran herba dalam suatu kawasan hutan mempunyai peranan yang sangat penting Anwar et al., 1987. Hutan yang baru mengalami suksesi di tandai
dengan banyaknya tumbuhan pionir dan tumbuhan kecil lainnya seperti herba dan semak.
Herba berperan penting dalam siklus hara tahunan. Serasah herba yang dikembalikan pada tanah mengandung unsur-unsur hara yang cukup tinggi. Selain
itu herba juga dimanfaatkan sebagai sumber pakan satwa, obat-obatan dan sumber kekayaan plasma nutfah misalnya kelestarian satwa liar sebagai komponen
ekosistem dipengaruhi oleh kehadiran dan keanekaragaman tumbuhan bawah sebagai tempat hidup dan sumber pakan yang tinggi Handayani, 2004.
Soeriaadmadja 1997, mengatakan bahwa herba berfungsi sebagai penutup tanah yang sangat berperan dalam mencegah rintikan air hujan dengan
tekanan keras yang langsung jatuh ke permukaan tanah, sehinggga akan mencegah hilangnya humus oleh air.
Herba beserta tumbuhan lain berperan besar dalam menentukan corak suatu ekosistem. Daun-daun tumbuhan dan herba menyaring teriknya sinar
matahari sehingga hanya sebagian sinar matahari yang sampai pada lahan terbuka, dan dengan penyaringan sinar matahari tersebut maka suhu udara dan tanah tidak
terlalu tinggi.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Faktor Lingkungan Herba
Ismal 1979 dalam Fithriadi 1996, mendefenisikan lingkungan sebagai alam di luar organisme yang efektif mempengaruhi organisme. Tumbuh-
tumbuhan dalam kehidupannya perlu alam lingkungan yang cocok atau yang sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan minimum yang dibutuhkan untuk
mempertahankan kehidupannya. Bila alam lingkungan di luar batas yang diinginkan oleh tumbuh-tumbuhan maka pertumbuhan dan perkembangannya
akan terganggu atau mungkin musnah sama sekali.
Pada bagian hutan yang lapisan pohonnya tidak begitu lebat dan cahaya matahari yang dapat menembus lantai hutan dalam jumlah cukup, kemungkinan di
dalam hutan tersebut dapat berkembang vegetasi tanah yang tumbuh subur terutama ditemukan di tempat-tempat yang hutannya terbuka dan dekat aliran-
aliran sungai.
Pertumbuhan herba sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Menurut Holtum 1989, pada
umumnya penyebaran tumbuhan herba adalah di hutan-hutan dan kawasan yang lembab baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi, tetapi ada juga yang
tumbuh baik pada kondisi alam yang terbuka dengan intensitas cahaya matahari yang tidak terlalu tinggi. Jenis-jenis herba seperti famili Araceae, Zingiberaceae,
Polypodiaceae mempunyai penyebaran yang cukup luas dan mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap faktor lingkungan. Jenis-jenis tersebut dapat hidup
pada kondisi lingkungan yang lembab sampai pada kondisi lingkungan yang kelambabannya rendah Syahbudin, 1992.
Gusmaylina 1983 dalam Handayani 2004 menyatakan bahwa keanekaragaman jenis herba sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti
cahaya, kelembaban, pH tanah, tutupan tajuk dari pohon sekitarnya, tingkat kompetisi dari masing-masing jenis herba tersebut. Bagi tumbuhan, cahaya
Universitas Sumatera Utara
matahari merupakan salah satu faktor yang penting dalam proses perkembangan, pertumbuhan dan reproduksi. Menurut Baker et al., 1979 dalam Indriyanto et
al., 1993 pengaruh radiasi matahari bergantung pada intensitas, kualitas, atau panjang gelombang, lama periodesitasnya serta penutupan vegetasi yang ada.
Pada suatu komunitas hutan hujan, penetrasi cahaya matahari yang sampai pada lantai hutan umumnya sedikit sekali. Hal ini disebabkan karena terhalang
oleh lapisan tajuk yang ada pada hutan tersebut, sehingga tumbuhan bawah yang tumbuh dekat permukaan tanah kurang mendapat cahaya matahari. Menurut
Polunin 1990 jika penetrasi tidak cukup herba tidak dapat berkembang dengan baik, sehingga tumbuhan ini lebih subur di tempat hutan terbuka atau di tempat
lain yang tanahnya lebih banyak mendapat cahaya Ewusie, 1990. Dengan demikian vegetasi herba pada hutan hujan dataran rendah ditemukan pada hutan
yang terbuka, dekat aliran-aliran air, dan tempat-tempat yang terbuka tetapi sempit seperti jalan-jalan setapak, sungai-sungai dengan penyinaran yang cukup
baik, sedangkan pada bagian dalam hutan hujan vegetasi herba yang berwarna hijau ditemukan jauh terpencar-pencar atau sama sekali langka Arief, 1994.
2.4. Keanekaragaman Tumbuhan Herba