Rubiaceae, dan tumbuh-tumbuhan tingkat rendah seperti Dryopteris, Polypodium,
Sellaginella dan lain-lain.
Herba adalah tumbuhan pendek 0,3-2 meter tidak mempunyai kayu dan berbatang basah karena banyak mengandung air. Menurut Syahbuddin 1992,
herba merupakan tumbuhan tidak berkayu yang tersebar dalam bentuk kelompok individu atau soliter pada berbagai kondisi habitat seperti tanah yang lembab atau
berair, tanah yang kering, batu-batuan dan habitat dengan naungan yang rapat.
Herba merupakan salah satu jenis tumbuhan penyusun hutan yang ukurannya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan semak ataupun pohon yang
batangnya basah dan tidak berkayu Nadakuvaren McCracken, 1985. Herba juga memiliki daya saing yang kuat dan adaptasi yang tinggi terhadap tumbuhan
disekitarnya seperti semak, perdu, bahkan pohon sehingga mampu tumbuh di tempat yang kosong. Hutan Sibayak I, terletak di Kecamatan Sibolangit,
Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, dengan luas 7.030 Ha. Hutan Sibayak I merupakan bagian dari Taman Hutan Raya Bukit Barisan yang memiliki
kekayaan jenis-jenis tumbuhan yang sangat tinggi. Kawasan ini merupakan hutan yang memiliki peranan penting bagi daerah sekitarnya. Fungsi ekologis kawasan
hutan tersebut adalah sebagai tempat tangkapan air Cacthment Area, perlindungan mata air serta mencegah terjadinya erosi. Melihat potensi yang
dimiliki kawasan ini dan penelitian yang berhubungan dengan herba belum pernah diteliti, maka perlu dilakukan penelitian tentang Studi Tumbuhan Herba di Hutan
Sibayak I.
1.1 Permasalahan
Keanekaragaman herba di Sumatera telah diketahui dari beberapa sumber, diantaranya hutan Taman Nasional Gunung Leuser Handayani, 2004. Di hutan
Taman Nasional Gunung Leuser Desa Telagah Andriani, 2006. Laporan Dinas Kehutanan 2001 di Taman Wisata Alam Rimbo Panti Propinsi Sumatera Barat.
Universitas Sumatera Utara
Kusuma 2004 di Taman Nasional Kerinci Seblat, 115 jenis di Cagar Alam Rimbo Paganti, dan di Taman Hutan Raya Muhammad Hatta. Budiwarman 1988
di kawasan hutan Kebun Raya Setia Mulia Padang.
Hutan Sibayak I merupakan salah satu hutan yang memiliki keanekaragaman tinggi khususnya tumbuhan herba. Tumbuhan herba umumnya banyak ditemukan
di daerah aliran sungai. Di hutan Sibayak ada empat lokasi yang berbeda sehingga dapat mewakili seluruh kawasan.
Dari uraian di atas dapat diperoleh permasalahan yaitu Bagaimana keanekaragaman tumbuhan herba di kawasan Hutan Sibayak I dan herba apa saja
yang dominan Hutan Sibayak I ?
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui keanekaragaman tumbuhan herba dan jenis-jenis yang
dominan yang terdapat di hutan Sibayak I. b.
Untuk membuat kunci determinasi jenis herba dominan dan deskripsinya.
1.3 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai tumbuhan herba yang terdapat di kawasan Hutan Sibayak I dan sebagai
masukan bagi peneliti, pemerintah, instansi atau lembaga terkait yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai tumbuhan herba.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tumbuhan Herba
Herba adalah semua tumbuhan yang tingginya sampai dua meter, kecuali permudaan pohon atau seedling, sapling dan tumbuhan tingkat rendah biasanya
banyak ditemukan di tempat yang ternaungi kecuali pada tempat yang sangat gelap di hutan Richards, 1981. Tumbuhan ini memiliki organ tubuh yang tidak
tetap di atas permukaan tanah, siklus hidup yang pendek dengan jaringan yang cukup lunak Wilson Loomis, 1962. Menurut Longman Jenik 1987
sejumlah herba menunjukkan bentuk-bentuk yang menarik, warna serta struktur permukaan daun yang sebagian besar darinya telah menjadi tanaman rumah yang
popular seperti jenis dari suku Araceae, Gesneriaceae Urticaceae dan lain-lain.
Tumbuhan herba memiliki organ tubuh yang tidak tetap di atas permukaan tanah, siklus hidup yang pendek dengan jaringan yang cukup lunak Wilson
Loomis, 1962. Menurut Soemarwoto et al 1992, herba mempunyai akar dan batang di dalam tanah yang tetap hidup di musim kering dan akar akan
menumbuhkan tajuk barunya di permukaan pada musim hujan.
Berdasarkan masa hidupnya tumbuhan herba terbagi menjadi 3 diantaranya annual, perenial dan bienial. Herba annual menghasilkan biji-biji
dan mati seluruhnya setelah tumbuh selama satu musim. Perennial atau herba yang hidup lebih dari 2 tahun dan mungkin dalam kenyataannya hampir tidak
Universitas Sumatera Utara
terbatas. Beberapa jenis herba ini mungkin secara alami berkembang biak dengan biji, tetapi sangat reproduktif dengan potongan batang, umbi, rhizome, stolon dan
daun. Terdapat tumbuhan lain yang masa hidupnya terletak antara kedua jenis tumbuhan di atas. Pada tahun pertama di bentuk tajuk yang kemudian pada tahun
kedua diikuti dengan alat perkembangbiakannya. Tumbuhan tersebut mati setelah biji terbentuk dan tumbuhan ini disebut herba dua tahun atau biennial
Soemarwoto et al., 1992.
2.2. Peranan Tumbuhan Herba