Respon Dan Adaptasi Kelompok Anggota Tentang Materi Pelatihan

4. Respon Dan Adaptasi Kelompok Anggota Tentang Materi Pelatihan

Proses lebih lanjut dari studi ini adalah mengkaji respon dan adaptasi anggota kelompok tani contoh, sejak setelah proses pelatihan ujicoba model peningkatan

kemampuan dan penguatan kelembagaan di lakukan berikut pendampingan terkait dengan hal tersebut. Respon dimaksud adalah berupa tingkah laku yang hekekatnya merupakan tanggapan atau balasan terhadap rangsangan atau stimulus atau suatu raeksi atau jawaban yang tergantung pada stimulus atau merupakan hasil stimulus (Sarlito, 1995, Gulo, 1996). Respon yang diharapkan terjadi pada kelompok contoh adalah tanggapan atau jawaban (tingkah laku) yang bersifat kognitif yakni respon berupa pengetrahuan baik yang bersifat verbal maupun yang bersifat non verbal. Kemudian respon afektif berupa persaaan kemampuan dan penguatan kelembagaan di lakukan berikut pendampingan terkait dengan hal tersebut. Respon dimaksud adalah berupa tingkah laku yang hekekatnya merupakan tanggapan atau balasan terhadap rangsangan atau stimulus atau suatu raeksi atau jawaban yang tergantung pada stimulus atau merupakan hasil stimulus (Sarlito, 1995, Gulo, 1996). Respon yang diharapkan terjadi pada kelompok contoh adalah tanggapan atau jawaban (tingkah laku) yang bersifat kognitif yakni respon berupa pengetrahuan baik yang bersifat verbal maupun yang bersifat non verbal. Kemudian respon afektif berupa persaaan

kelompok dalam peningkatan

dilakukan

anggota

kemampuan dan penguatan kelembagaan.

diartikan sebagai penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan agar mampu mempertahankan hidup. Adaptasi dari sudut pandang sosial diartikan sebagai perubahan yang mengakibatkan seseorang dalam suatu kelompok dapat hidup dan berfungsi lebih baik dalam hidupnya. Soerkanto, 2000 mengemukakan ciri suatu adaptasi sosial seperti: proses mengatasi hambatan atau halangan dari lingkungan, penyesuaian terhadap nilai atau norma, proses perubahan untuk menyesuaikan diri dengan lingangan

Sedangkan

adaptasi

yang berubah, kemampuan memanfaatkan sumberdaya yang terbatas untuk berbagai tujuan/kepentingan serta penyesuaian budaya dan sosial dalam menghadapi seleksi alamiah.

Pada studi ini ada beberapa temuan yang ingin diperoleh yakni bagaimana kelompok merespon Pada studi ini ada beberapa temuan yang ingin diperoleh yakni bagaimana kelompok merespon

berkembang sehubungan dengan perbaikan proses produksi, dan pemasaran hasil produki dapat berjalan lebih baik. Sejauh mana kelompok mempersiapkan diri mencari tambahan sumber dari luar yang dapat dijadikan modal dalam memajukan kelompok dengan tetap berinteraksi dengan

berkomitmen terhadap kesepakatan yang telah dibuat bersama dalam menerapkan kesepakatan untuk mencapai tujuan bersama.

intens

dan

Gambar 20. Bentuk Respon anggota kelompok dalam membuat pupuk kompos

Pendampingan berkenaan dengan masalah yang di hadapi kelompok contoh dilakukan setelah pelatihan uji coba pengembangan model dengan memberi masukan dan upaya fasilitasi sehingga anggota kelompok dapat melakukan aktivitas yang bermakna pemecahan masalah. Selanjutnya upaya tersebut berakibat pada adanya aktivitas atau tindakan, sehingga dapat ditemukan perubahan perilaku, baik itu berupa perubahan pengetahuan, perubahan sikap atau keyakinan maupun perubahan ketrampilan. Tahap ini diharapkan ada perubahan bangunan kemampuan (cupability building) baik yang terjadi secara individual pada anggota kelompok, maupun yang terjadi pada perubahan kinerja kelompok. Pada saat awal sebelum pelatihan Pendampingan berkenaan dengan masalah yang di hadapi kelompok contoh dilakukan setelah pelatihan uji coba pengembangan model dengan memberi masukan dan upaya fasilitasi sehingga anggota kelompok dapat melakukan aktivitas yang bermakna pemecahan masalah. Selanjutnya upaya tersebut berakibat pada adanya aktivitas atau tindakan, sehingga dapat ditemukan perubahan perilaku, baik itu berupa perubahan pengetahuan, perubahan sikap atau keyakinan maupun perubahan ketrampilan. Tahap ini diharapkan ada perubahan bangunan kemampuan (cupability building) baik yang terjadi secara individual pada anggota kelompok, maupun yang terjadi pada perubahan kinerja kelompok. Pada saat awal sebelum pelatihan

Tabel 10. Beberapa Karakteristik Kelompok Jaya Bersama Desa Kapita Dan Kelompok Perempuan Nelayan Desa

Matiro Bombang

No Karaketeristik

Kelompok Jaya Bersama

Kelompok Perempuan

Desa Kapita Jeneponto

Nelayan Desa Mtiro Bombang Pangkep

1 Pembentukan o Terbentuk 2011 o Terbentuk 2012

dikukuhkan pemdes

o Ada struktur, MSd Ketua,

kl 30 anggota o Ada struktur, AJ sbg

o Cita-cita bersama,

membantu suami o Terbentuk atas

Ketua, 27 anggota

mencitakan pendapatan

o Pertemanan, o Kedekatan lahan ,

keinginan bersama

kekeluargaan, merasa

2 Aktivitas o tanam jagung, kelola o mengolah produk hasil kelompok

laut o menggarap lahan,

mente secara bersama

o kue kering, kripik, abon

panen secara bersama

3 Kepekaan o membangun kelompok o kelompok dengan prinsip terhadap

kejujuran, kepercayaan, perubahan

atas kesepakatan,

berbagi, keperdulian o ada prinsip sipakalabiri,

keasadaran

o prinsip assedi sedi

sipakainge ,arroroseng

4 Kepemimpina o anggota turut pada AJ o MSd selalu mengayomi n

anggota Manajenen

o setiap kegiatan o Anggota selalu solid organisasi

dan

sebagai ketua

o Saling mengingatkan o bertemu min 2 kl

dilakukan bersama

sebulan

5 Manajemen o mengelola bibit jagung, o membuat kue secara sumberdaya

bersama o pengelolaan SD dengan

mente dan pompa air

o saling memimnjamkan

alat 6 Partsispasi,

kebersamaan

o kl 80 % anggota selalu o partsipasi anggota kl 85 norma

% Pengambilan

o keputusan bersama keputusan

dan

aktif disetiap kegiatan

kelompok

o kesediaan menerima diikuti

keputusan bersama

o taat pada kesepakatan

Tabel 10 menegaskan bahwa baik Kelompok tani Jaya Bersama Desa kapita maupun Kelompok Perempuan Nelayan Desa matiro Bombang yang menjadi kelompok contoh memiliki ciri yang menjadi hakekat sebagai kelompok yang mulai berdaya. Walaupun di beberapa sisi masih mengalami kekurangan seperti modal usaha yang terbatas dan akses pasar yang masih lemah. Upaya yang dilakukan pada pelatihan ujicoba pengembangan model peningkatan kemampuan dan penguatan kelembagaan hanya merupakan

tambahan rangsangan dalam meneguhkan kapasitas yang sudah dimiliki oleh kedua kelompok tersebut. Pada dasarnya kedua kelompok telah memiliki ciri yang sesuai dengan model peningkatan kemampuan dan penguatan kelembagaan yang telah dirancang. Kedua kelompok sejak terbentuk telah memiliki basis sosio geografis yang sesuai karena terbentuk atas kesadaran bersama akan tantangan yang dihadapi oleh setiap individu masing-masing anggotanya. Kelompok tani jaya bersama terbentuk dari unit kebersamaan akibat kedekatan lahan dan marasa senasib, yang mempertemukan petani pada kebutuhan bersama untuk maju. Sedangkan pada tambahan rangsangan dalam meneguhkan kapasitas yang sudah dimiliki oleh kedua kelompok tersebut. Pada dasarnya kedua kelompok telah memiliki ciri yang sesuai dengan model peningkatan kemampuan dan penguatan kelembagaan yang telah dirancang. Kedua kelompok sejak terbentuk telah memiliki basis sosio geografis yang sesuai karena terbentuk atas kesadaran bersama akan tantangan yang dihadapi oleh setiap individu masing-masing anggotanya. Kelompok tani jaya bersama terbentuk dari unit kebersamaan akibat kedekatan lahan dan marasa senasib, yang mempertemukan petani pada kebutuhan bersama untuk maju. Sedangkan pada

Kedua kelompok sama-sama memilki ikatan prinsip kebersamaan yang bersumber dari modal sosial atau kearifan lokal yang sudah hidup lama dalam masyarakat. Modal sosial tersebut mengikat kelompok untuk membangun kebersamaan mereka dalam mencapai tujuan dan cita-cita bersama. Kedua

masalah dan kebutuhan spesifik masing masing terutama dalam kaitannya dengan karunia sumber daya yang ada disekitarnya. Mereka telah bisa membayangkan gambaran kongrit tentang apa yang ingin diperjuangkan di masa depan. Hal itu mengukuhkan mereka pada komitmen kolektif yang menjadi modal untuk meningkatkan kemajuan bersama.

kelompok

memahami

Demikian pula halnya dengan unsur lain yang berkenaan dengan manajemen organisasi dan kepemimpinan pada masing-masing kelompok, manajemen sumberdaya serta faktor partisispasi, norma dalam mengelola kelompok dan mengelola Demikian pula halnya dengan unsur lain yang berkenaan dengan manajemen organisasi dan kepemimpinan pada masing-masing kelompok, manajemen sumberdaya serta faktor partisispasi, norma dalam mengelola kelompok dan mengelola

Tabel 11. Bentuk Respon dan Adaptasi Anggota Kelompok

setelah Pelatihan Uji coba pengembangan model

Nama Perubahan No

Kelom pengetahua

Perubahan ketrampilan pok

Perubahan sikap

n o tahu

membuat o lebih solid Kelom

o sudah ada kompos o mulai lebih

kompos

untuk mengikat

pok (29 karung selama paham

diri dalam

sebulan) 1 Tani mengenai

kelompok o

Jaya o lebih ada perhatian pihak Bersam

lebih perduli

hambatan luar (penyuluh) kerjasama

a o ada bantuan bibit o selalu ingin

termotivasi

jagung dan padi berpikir positif

untuk berhubungan

dgn pihak luar

o paham alternative

o Kelom

Membuat produk dari produk

o Lebih

bahan yang lebih pok

pasar

termotivasi

olahan lain bervariasi 2 perem

menawarkan

oo puan

Membuka pasar desain

produk

kenal

o Lebih solid

kalangan kampus dan Nelaya

Lebih yakin

kemasan sekolah n

produk keberadaan o Mencoba promosi on

Tabe1 11 menjelaskan pada kedua kelompok memberi respon yang tidak berbeda terhadap Tabe1 11 menjelaskan pada kedua kelompok memberi respon yang tidak berbeda terhadap

uji coba pengembangan model sebelumnya. Dari sisi pengetahuan kelompok tani akhirnya tahu secara bersama tentang bagaimana membuat kompos yang telah diperkenalkan pada pelatihan, mulai lebih paham tentang hamabatan kerjasama, dan berdasarkan pengakuannya ke depan ingin berpikir lebih positif.

Sedangkan pada kelompok prempuan nelayan mulai memahami beberapa pilihan atau alternative mengenai pasar produk serta desain kemasan setelah pelatihan dilakukan. Dari segi sikap pada kedua kelompok lebih solid, lebih perduli dan lebih termotivasi baik untuk menawarkan produk yang dihasilkan juga lebih termotivasi untuk berhubungan dan mengakses tambahan sumberdaya dari pihak luar.

Sedangkan dari segi ketrampilan respon dan adaptasi kelompok terhadap rangsangan pelatihan terwujud berupa kemampuan memuat pupuk kompos yang sebelumnya tidak pernah mereka buat, dan dengan aktivitas tersebut menyebabkan pihak lain seperti penyuluh meberi perhatian dengan Sedangkan dari segi ketrampilan respon dan adaptasi kelompok terhadap rangsangan pelatihan terwujud berupa kemampuan memuat pupuk kompos yang sebelumnya tidak pernah mereka buat, dan dengan aktivitas tersebut menyebabkan pihak lain seperti penyuluh meberi perhatian dengan

bervariasi dengan mengembangkan produk yang telah ada disesusikan dengan basis sumber hasil laut yang ada disekitarnya. Mereka juga berusaha membuka pasar dengan menjalin hubungan dengan kampus dan sekolah dan mencoba melakukan promosi secara on line. Upaya- upaya tersebut meneguhkan bahwa model peningkatan

yang

lebih

kemampuan dan penguatan kelembagaan yang telah dirancang terbukti dapat digunakan

dalam pengembangan kelompok walaupun dalam skala yang masih kecil dan rentangan waktu yang masih pendek.