Pola Kemitraan Corporate Social Responsibility CSR dengan UKM Dimensi Kemitraan Corporate Social Responsibility CSR dengan

1 kesulitan dalam pemasaran; 2 persaingan usaha ketat; 3 kesulitan bahan baku; 4 Keterampilan manajerial kurang; 5 kurang pengetahuan manajemen keuangan dan 6 Iklim usaha yang kurang kondusif perijinan, aturanperundangan, 2 dua permasalahan besar UKM adalah kemapuan teknis produksi dan permodalan.

2.3.1. Pola Kemitraan Corporate Social Responsibility CSR dengan UKM

Secara umum pola pengembangan program CSR oleh perusahaan dapat dilakukan dalam beberapa pilihan berikut ini: Gambar 2.1. Pola Program CSR yang ditangani langsung Perusahaan Besar Gambar 2.2. Pola Program CSR yang Dikerjasamakan Universitas Sumatera Utara Pola pengelolaan program CSR oleh perusahaan besar sangat tergantung pada kemampuan internal perusahaan. Perusahaan yang memiliki dukungan sumberdaya manusia cukup sehingga DevisiUnit CSR yang dibentuk bisa langsung menangani kegiatan yang akan dilakukan. Namun, tidak jarang juga mengingat keterbatasan kemampuannya dalam memberikan pendampingan kepada UMKM, DevisiUnit pengelola CSR dapat bekerjasama dengan pemerintah, perguruan tinggi, lembaga riset, LSM dan lembaga lainnya. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendorong iklim usaha yang lebih kondusif dan membangun kesadaran perusahaan besar melalui program CSR dalam pengembangan UMKM, diantaranya : 1. Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan untuk mendorong program CSR bagi pengembangan UMKM, bisa dalam bentuk undang-undang UU, Peraturan Presiden atau Peraturan Menteri dan paling sedikit harus mengatur: a Tujuan dan Sasaran CSR; b Penetapan Besaran CSR; c Hak dan Kewajiban Perusahaan Besar; d Hak dan Kewajiban UMKM; e Penggunaan CSR dan f Peran Pemerintah Pusat dan Daerah; 2. Setiap kebijakan yang dikeluarkan dikawal dan dilaksanakan dengan penuh komitmen dan konsisten mulai dari tingkat pusat sampai daerah; 3. Bagi perusahaan besar yang memberikan kontribusi dan prestasi yang besar dan baik dalam penguatan UMKM seyogyanya diberikan penghargaan atau reward sehingga mampu menumbuhkan semangat dan gairah bagi perusahaan besar lainnya yang belum menunjukkan prestasi. Universitas Sumatera Utara

2.3.2. Dimensi Kemitraan Corporate Social Responsibility CSR dengan

UKM Chahal Sharma 2006 dan Russo Tencati 2009 mengatakan kedua pola di atas akan dapat berjalan efektif apabila ditopang 3 tiga pilarnya, dimana ketiga pilar tersebut mencerminkan 3 dimensi yang seimbang, yaitu : 1. Economic Dimension Dimensi ekonomi dari Corporate Social Responsibility CSR ini meliputi dampak ekonomi dari kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan. Dimensi ini sering kali disalahartikan sebagai masalah keuangan perusahaan sehingga dimensi ini diasumsikan lebih mudah untuk diimplementasikan daripada 2 dimensi Responsibility CSR lainnya, yaitu dimensi sosial dan lingkungan. Bagaimanapun juga, dimensi ekonomi ini tidak sesederhana melaporkan keuangan neraca perusahaan saja, tetapi juga meliputi dampak ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap operasional perusahaan di komunitas lokal dan di pihak-pihak yang berpengaruh terhadap perusahaan lainnya. Kunci sukses dari dimensi ekonomi ini adalah economic performance kinerja keuangan perusahaan. Indikator-indikatornya adalah: a. Product Faktor yang sangat mempengaruhi sebuah perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerja keuangannya adalah produk itu sendiri. Produk yang dihasilkan sebaiknya memiliki kualitas yang tinggi, aman dipakai, dan inovatif. Universitas Sumatera Utara b. Service Selain produk yang dihasilkan berkualitas, pelayanan yang baik perlu diterapkan agar dapat memuaskan konsumen. Mulai dari delivery service hingga after sales service sudah banyak dilakukan oleh beberapa perusahaan untuk meningkatkan kepuasan konsumennya. Tidak hanya itu, pemenuhan kebutuhan konsumen dan penanganan komplain yang baik juga dapat mendorong kinerja keuangan perusahaan. c. Avoiding Actions that Damage Trust Sebuah perusahaan dapat beroperasi bergantung pada kepercayaan dan dukungan masyarakat dan komunitas lokal lainnya. Beberapa perusahaan sebaiknya menghindari kegiatan yang mungkin dapat mengganggu masyarakat ataupun dapat merusak lingkungan. 2. Sosial Dimension Dimensi sosial memiliki arti untuk bertanggung jawab terhadap dampak sosial yang diakibatkan oleh perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Inti dari dimensi sosial ini meliputi : a. Labour Practises Indikator ini berbcira banyak mengenai pekerja dalam perusahaan. Misalnya, perusahaan dituntut untuk menjaga keselamatan pekerjannya, memperlakukan secara adil menghargai pekerjannya sebagai suatu individu, melakukan pembagian hasil keuntungan perusahaan, dan masih banyak lagi hal – hal yang bisa dilakukan perusahaan untuk kesejahteraan pekerjanya. Universitas Sumatera Utara b. Social activities Chahal Sharma 2006 mengemukakan bahwa kegiatan – kegiatan sosial sudah mulai banyak dilakukan oleh perusahaan karena memang kegiatan ini memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Menurut Kotler dan Lee 2005, kegiatan ini dapat dibagi menjadi 3 tiga bagian, yaitu corporate philantrophy, corporate volunteering dan cause – related marketing. 3. Environtment Dimension Banyaknya perusahaan manufaktor pada saat ini, memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh sebab itu, intu dari dimensi ini adalah management of environment , atau bagaimana bertindak agar dapat mengurngi dampak negatif terhadap lingkungn yang ditimbulkan. Indikator – indikator dari dimensi ini adalah : a. Waste Management Banyak sekali perusahaan – perusahaan yang sudah mulai peduli akan lingkungannya. Perusahaan tersebut melakukan recycle, reduce, reuse untuk mengurangi limbah yang dihasilkan. b. Producing environment Friendly Product Untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan tentu, bukanlah hal yang mudah. Cost of Good Solodnya lebih tinggi daripada produk yang tidak ramah lingkungan, sehingga akan sulit bersaing dengan kompetitornya. Irwandar, 2012 menyebutkan dimensi CSR yang dilaksanakan PT. Arun NGL meliputi 6 enam program, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Program Ekonomi PT.Arun dalam program ekonomi telah melakukan berbentuk bantuan modal usaha, bantuan kemitraan bina lingkungan PKBL dan pengembangan program usaha-usaha kecil PUKK yang diharapakan meminimalisis ketimpangan pendapatan. Di samping itu PT.Arun mengembangkan Konsep Micro Enterprise Economic Program MEEP yang bekerja sama dengan Dompet Duafa Republika DDR Jakarta. MEEP ini melakukan konsep pengembangan masyarakat dengan pendekatan empowerment, microfinance melalui lembaga perbankan yang bersifat revolving fund sejak tahun 2008.PT. Arun juga mendampingi lembaga koperasi sebanyak 12 desa yang telah mampu menjalankan unit usahanya dengan masa kerja dua tahun antara PT.Arun dengan DDR. PT.Arun juga menggandeng Lembaga BPRS Hikmah Hijrah Agung Lhokseumawe untuk membagun ekonomi masyarakat dalam bentuk mikrofinance : usaha mikro. Program microfinancedikembangkan melalui program pemberian kredit lunak, dana skala mikro 1 juta-4 juta rupiah. Soft loans ini diberikan khusus perempuan dan ibu rumah tangga yang hanya memerlukan dana kontan untuk menjalankan usahanya seperti kerajinan dan industri rumah tangga. 2. Program Pendidikan PT. Arun NGL memiliki kepedulian terhadap program pengembangan pendidikan masyarakat di Aceh, seperti membangun SMP di desa Blang Pulo dan juga membangun Gedung SMA 5 Kandang.Di samping itu PT. Arun juga mengwacanakan program wajar 9 tahun dan jenjang pendidikan tinggi. Universitas Sumatera Utara 3. Program Kesehatan PT Arun NGL membangun sebuah sarana pelayanan kesehatan Civic Mission Clinic untuk publik, fasilitas tersebut berlokasi di desa Batuphat.CMC PT Arun NGL merupakan tumpuan masyarakat lingkungan, sehingga program CSR PT Arun NGL terus meninggkatkan mutu pelayanan, sarana fisik tersebut di pelihara dengan baik. Di desa Ujong Blang, PT Arun NGL bersama pemerintahan Kota Lhokseumawe mendirikan sebuah Puskesmas Pembantu PUSTU. Program ini merupakan hasil kerjasama privat sektor dengan pemerintah lokal dalam pelayanan kesehatan PUSTU Ujong Blang. Pembangunan dan infrastruktur serta perlengkapan sepenuhnya di bantu oleh PT Arun NGL, dan sekarang telah beroperasi di bawah pengelolaan Dinkes Pemkot Lhokseumawe. Di samping itu PT. Arun juga ikut berpartisipasi perhatian khusus pada program kesehatah untuk membasmi penyakit menular. Seperti flu burung, malaria, HIVAIDS. 4. Program Pengembangan SDM Lokal PT. Arun dalam menyusun program CSR bidang pengembangan SDM lokal membuat beberapa program. Program tersebut antara lain; pelatihan skil pemuda desa, life skilltingkat politeknik dan program capacity building . 5. Program Lingkungan PT Arun NGL menerapkan sistem manajemen lingkungan SML melalui penerapan proses safety managementterdiri dari 14 elemen yang terintegrasi dalam sistem pengelolaan managemen lingkungan. PT Arun LNG juga menerapkan standar managemen lingkungan ISO 14001: 2004 Universitas Sumatera Utara agar tata kelola sistem manajemen lingkungan berdasarkan standar internasional. Di samping limbah PT.Arun juga mengelola sumber air yang berada di lingkungan kilang. PT.Arun juga melakukan penghematan bahan bakar premium dan diesel melaui management energyantara lain adalah car minimazing programmepenggunaan sepeda di kilang, efisiensi mesin-mesin diesel. Dalam program lingkungan PT Arun NGL bersama pekerja merespon juga melakukan kegiatan pemeliharaan lingkungan sebagai tanggung jawab bersama-sama demi masa depan generasi. PT Arun NGL melalui program CSR bersama masyarakat telah melakukan aksi penanaman kembali sebanyak 3500 pohon mangrovedi bantaran sungai mamplam dan sungai Krueng Geukueh. 6. Program Keagamaan Aceh dikenal dengan serambi mekkahdimana memiliki pengaruh besar terhadap perubahan sosial dan agama di Propinsi Aceh. PT. Arun NGL membentuk wadah sosial keagamaan masyarakat industri untuk melakukan kegaiatan agama di lingkungannya yang disebut Badan Dakwah Islam BDI. Beberapa kegiatan keagamaan yang dilakukan setiapa tahun antara lain; buka puasa bersama dengan masyarakat, khitanan massal dan kenduri anak yatim piatu pada perayaan maulid nabi Muhammad SAW, pemberian dana pendidikan, dan bantuan darurat. Sesuai dengan judul penelitian ini yang mengorientasikan pada pengembangan UKM, maka dimensi CSR yang akan diteliti lebih lanjut dalam penelitian ini hanya bersentuhan dengan substansi ekonomi yang dikembangkan oleh Chahal Sharma 2006 dan Russo Tencati 2009, yang meliputi : product P, service S, avoiding actions that damage trust AADT Chahal Universitas Sumatera Utara Sharma, 2006 dan Russo Tencati, 2009; dan yang dikembangkan oleh Irwandar 2012, yang meliputi : bantuan modal usaha, bantuan kemitraan bina lingkungan PKBL dan pengembangan program usaha-usaha kecil PUKK dan Micro Enterprise Economic Program MEEP.

2.4. Penelitian Terdahulu