2.5. Kerangka Konsep
Berbagai strategi dan program telah diupayakan dalam pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah UKM. Namun demikian, semua strategi dan
program tersebut tidak mungkin dilakukan sendiri oleh Kementerian Koperasi dan UKM secara khusus dan pemerintah pada umumnya mulai dari pusat sampai
Provinsi dan KabupatenKota. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 7 tahun 2005 tentang
“Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004- 2009, dan
mengundangkannya dalam Undang – Undang No 40 Tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas, mengarahkan peran dan dukungan masyarakat, perguruan
tinggi termasuk para pelaku bisnis dan stakeholders lainnya juga sangatlah penting. Keterbatasan sumberdaya yang dimiliki oleh pemerintah perlu didukung
oleh sumberdaya yang lain termasuk oleh para pelaku bisnis itu sendiri. Tanpa ada kemauan dari para pelaku bisnis untuk melakukan perbaikan, bagaimanapun
besarnya sumberdaya yang dialokasikan akan sia-sia saja. Jadi sinergitas didalam pemberdayaan UKM menjadi kunci penentu dalam rangka pengembangan UKM
yang tangguh dan berdaya saing tinggi di masa depan. Salah satu sinergitas yang telah banyak dilakukan di luar negeri, adalah
kerjasama atau kemitraan antara UMKM dengan usaha besar. Kemitraan yang ideal dilandasi adanya keterkaitan usaha, melalui prinsip saling memerlukan,
saling memperkuat, dan saling menguntungkan kita kenal dengan “win-win solution
”. Melalui pola kemitraan ini, diharapkan terjadinya alih teknologi dan manajemen dari perusahaan besar kepada yang lebih kecil. Di samping itu, pola
kemitraan akan mendorong adanya peningkatan daya saing UMKM. Kemitraan akan membangun adanya kepastian pasokan produk, karena semuanya diatur
Universitas Sumatera Utara
dalam kesepakatan dalam bentuk kontrak. Selain kemitraan yang didasarkan pada inter-relasi atau keterkaitan usaha, di banyak negara juga dikembangkan program
kemitraan yang didorong karena kepedulian perusahaan besar untuk membina perusahaan kecil, khususnya usaha mikro dan kecil. Pola kepedulian perusahaan
besar dalam bentuk sosial seperti ini yang sering disebut CSR telah banyak dikembangkan.
CSR sebagai salah satu solusi kemitraan dapat memperkuat daya saing UKM. Kemitraan antara UKM dengan perusahaan yang kuat akan mendorong
UKM menjadi kuat juga. Dalam kaitan ini, kepedulian perusahaan besar akan memberi manfaat kepada kedua belah pihak, khususnya dalam rangka
pengurangan dampak gejolak sosial sebagai akibat adanya kecemburuan sosial –si kaya semakin kaya dan si miskin semakin miskin.
Pengembangan program kemitraan dengan pola CSR ini dapat dilakukan dalam berbagai pola, seperti community development, peningkatan kapasitas,
promosi produk, bahkan perkuatan permodalan bagi Usaha Kecil dan Menengah. Secara spesifik menyebutkan bahwa CSR bisa diarahkan agar UKM bisa dibantu
dalam inovasi packaging, inovasi branding, inovasi produk, serta penampilan produk. Selain hal-hal tersebut, bentuk program CSR lainnya yang juga bisa
dilakukan adalah pengembangan lembaga layanan bisnis dan yayasan lain yang intinya diarahkan untuk pengembangan UKM.
Didalam mengembangkan UKM di Aceh Utara, PT. Arun NGL menuangkan CSR dalam program ekonomi, yang meliputi : partispasi publik,
bantuan modal usaha, bantuan kemitraan bina lingkungan PKBL dan bantuan pendidikan dan pelatihan. Budiman 2002 dan Parapat 2012 memandang
penting akses pemasaran yang lebih luas dalam pengembangan UKM. Langkah
Universitas Sumatera Utara
konkrit yang dapat dilakukan untuk mengakses pasar yang lebih luas, salah satunya adalah menyediakan wadah promosi produk- produk UKM melalui
program-program kemitraan. Berdasarkan uraian kerangka berpikir di atas, digambarkan kerangka
konsep dalam penelitian ini sebagai berikut.
Gambar 2.3. Kerangka Konsep
Sumber : Dikembangkan dari Program CSR PT. Arun NGL 2012; Budiman 2002 dan Parapat
2012
PT. ARUN NGL
DivisiUnit Pengelola CSR
Pemerintah, LSM, Perguruan Tinggi dan
Lembaga Lainnya
1. Partisipasi Publik X
1
2. Bantuan Modal UKM X
2
3. Bantuan Kemitraan Promosi
Produk UKM X
3
4. Bantuan Kemitraan Bina
Lingkungan UKM X
4
5. Bantuan Pendidikan dan
Pelatihan X
5
PROGRAM CSR
1. Jumlah UKM
2. Modal UKM
3. Pemasaran Produk UKM
PENGEMBANGAN UKM
UKM BERKEMBANG
Analisis Deskriptif Analisis Regressi
Universitas Sumatera Utara
2
.6. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu rumusan permasalahan yang masih harus dibuktikan kebenerannya secara empiris. Berdasarkan kedua
permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini, selanjutnya dirumuskan hipotesis yang akan dibuktikan dalam penelitian ini.
1. Secara simultan program CSR PT. Arun yang meliputi partisipasi
publik, bantuan modal UKM, bantuan kemitraan promosi produk, bantuan kemitraan bina lingkungan dan bantuan pendidikan dan
pelatihan UKM berperan signifikan didalam pengembangan UKM di 12 Desa Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara.
2. Secara parsial program CSR PT. Arun yang meliputi partisipasi
publik, bantuan modal UKM, bantuan kemitraan promosi produk, bantuan kemitraan bina lingkungan dan bantuan pendidikan dan
pelatihan UKM berperan signifikan didalam pengembangan UKM di 12 Desa Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Objek, Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1. Objek Penelitian
Objek yang diteliti dalam penelitian ini meliputi Community development Divsi CSR PT. Arun NGL dan Pelaku UKM sebagai aktor serta Instansi
Pemerintah terkait, Akademisi dari perguruan tinggi, LSM dan lembaga lainnya sebagai regulator dan fasilitator.
3.1.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada lokasi wilayah Administratif Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Khususnya 12 Desa Kecamatan Muara Batu, yaitu tempat
PT. Arun NGL berdomosili. Keduabelas Desa tersebut ditunjukkan pada Tabel dan Gambar berikut ini.
Tabel 3.1. DesaGampong Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara No. Gampong
1 Batuphat 2 Cot
Trieng 3 Paloh
Punti 4 Mns.
Dayah 5 Blang
Panyang 6 Meuria
7 Blang Pulo
8 Batuphat Timur
9 Padang Sakti
10 Ujong Pacu
11 Blang Naleung Mameh 12 Batuphat
Barat Total
39
Universitas Sumatera Utara