Telaah Model pengembangan Pendidikan karakter

A. Telaah Model pengembangan Pendidikan karakter

Sebagaimana diuraikan dalam bab III yang berisi tentang hasil-hasil praktek implementasi pendidikan karakter pada tiga sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota samarinda, yakni SMP N 1 Samarinda, SMP Plus melati Samarinda dan SMP N 27 Samarinda, maka secara umum dapat di mengerti bahwa pendidikan karakter telah diimplementasikan di sekolah menengah pertama di Kota samarinda.

Seluruh sekolah yang menjadi objek penelitian ini menyadari arti penting dari pendidikan karakter untuk diimplementasikan di sekolah. pendidikan karakter dipahami urgensinya sebagai upaya menyiapkan lulusannya agar memiliki daya saing bangsa yang unggul, menyiapkan dan atau menciptakan sumber daya Seluruh sekolah yang menjadi objek penelitian ini menyadari arti penting dari pendidikan karakter untuk diimplementasikan di sekolah. pendidikan karakter dipahami urgensinya sebagai upaya menyiapkan lulusannya agar memiliki daya saing bangsa yang unggul, menyiapkan dan atau menciptakan sumber daya

Manajemen sekolah juga mununjukkan kesadaran bahwa pendidikan karakter sebagai upaya memperbaiki kualitas mutu pendidikan secara terus menerus untuk mencapai tujuan pendidikan yang ideal. Pendidikan Karakter juga dipahami sebagai salah satu instrumen untuk memperbaiki desain-desain pendidikan baik bersifat kurikuler, ko kurikuler, ekstra kurikuler maupun tata nilai aktivitas sehari-hari di lingkungan sekolah yang harus dipraktekkan oleh setiap warga sekolah.

Temuan-temuan praktek implementasi pendidikan karakter di tiga sekolah tersebut juga menunjukkan bahwa SMP di Kota samarinda mengimplementasikan pendidikan karakter melalui 4 strategi model, yakni 1) mengintegrasikan pendidikan karakter melalui program pembelajaran kurikuler, 2) mengintegrasikan pendidikan karakter melalui kegiatan ko kurikuler, 3) mengintegrasikan pendidikan karakter melalui program pengembangan diri/ekstra kurikuler dan 4) pengintegrasian pendidikan karakter melalui pola pembiasaan rutin. Namun dari sini diketahui pula terdapat pola implementasi pendidikan karakter melalui integrasi antara program kurikuler dan ko kurikuler secara tematik.

Meskipun setidaknya ada 5 model strategi pengembangan pendidikan karakter tersebut, namun setiap sekolah memiliki kualitas, skala prioritas dan strategi implementasi yang berbeda-beda antar satu sekolah dengan sekolah lainnya.

Pada SMP Plus Melati misalnya, implementasi pendidikan karakter telah memiliki kualitas dan desain pengembangan yang sangat baik. Dimana telah ada desain implementasi yang sistematis, arah capaian yang jelas dan strategi yang terintegrasi antar program di sekolah baik program kurikuler, ko kurikuler, ekstra kurikuler maupun pembiasaan rutin.

Internalisasi nilai-nilai karakter yang ada dan ditetapkan di topang dengan pola fasilitasi program boarding schools. dengan pola ini, maka pencapaian karakter yang diharapkan bisa terbentuk secara lebih mudah sesuai dengan visi- misi sekolah. Pada SMP Plus Melati juga terlihat jelas bahwa nilai-nilai karakter yang ingin di didikkan direncanakan secara jelas dalam rencana-rencana pembelajaran seperti silabus dan RPP setiap Mata pelajaran, dilaksanakan melalui setiap program sekolah sehingga terlihat bahwa pelaksanaan dan gagasan tentang sebuah program sekolah muncul dari nilai-nilai karakter yang diharapkan, bukan sebaliknya.

Dari sisi skala prioritas, nilai karakter di yang dikembangkan oleh SMP Plus Melati lebih menitikberatkan pada nilai-nilai religius, disusul nilai-nilai emosional, sosial dan yang terakhir baru intelektual. karena desain inilah maka model pembelajaran pada SMP Plus Melati diarahkan pada pembelajaran yang menyenangkan dan tidak mesti di ruang kelas.

Adapun di SMP N 1 Samarinda lebih menitik beratkan pada nilai-nilai karakter tentang tentang karakter berfikir logis, kritis, inovatif dan kreatif dan nasionalisme baru menyusul nilai-nilai karakter lain seperti leadership, tanggung jawab, kerja keras, kejujuran hingga religiusitas.

Menurut hemat penulis, hal ini merupakan sebuah konsekuensi logis dari visi dan misi sekolah ini, dimana memiliki prioritas keunggulan dalam bidang Ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada SMP N 1 ini pula di dapatkan pola implementasi interkoneksi antara materi pembelajaran dengan program ko kurikuler dengan pendekatan pendidikan Karakter. Hal ini tampak misalnya, bahwa di sekolah ini terdapat program implementasi matari mata pelajaran PPKN tentang penegakan hukum di praktekkan melalui program ”Pengadilan Sekolah” untuk menjatuhkan sanksi kepada para siswa yang melangar tata tertib sekolah. Dalam praktek ini, lengkap dengan miniatur instrumen-isntrumen pengadilan seperti Hakim, Jaksa penuntut Umum, Saksi, sumpah, penuntutan, vonis dan sebagainya

Dari sisi desain pengembangan pendidikan karakter di SMP N1 samarinda telah terintegrasi melalui program kurikuler, ko kurikuler, pembiasaan dan ekstra kurikuler dengen dukungan fasilitas yang terintegrasi satu sama lain dengan perencanaan yang jelas tentang karakter apa yang ingin di capai dalam setiap program yang dijalankan

Sementara pada SMP N 27 samarinda model implementasi pendidikan karakter belum terlihat sebuah desain perencanaan yang matang ke dalam pengintegrasian program-program yang ada di sekolah. Hal ini misalnya, belum tampak ada rumusan karakter dalam dokumen silabus dan RPP. Juga, pencapaian karakter dalam program kurikuler pembelajaran diserahkan kepada guru mata ajar masing-masing. Meski begitu, SMP ini memiliki fokus untuk mengimplementasikan pendidikan karakter melalui 2 jalur yakni ekstra kurikuler Sementara pada SMP N 27 samarinda model implementasi pendidikan karakter belum terlihat sebuah desain perencanaan yang matang ke dalam pengintegrasian program-program yang ada di sekolah. Hal ini misalnya, belum tampak ada rumusan karakter dalam dokumen silabus dan RPP. Juga, pencapaian karakter dalam program kurikuler pembelajaran diserahkan kepada guru mata ajar masing-masing. Meski begitu, SMP ini memiliki fokus untuk mengimplementasikan pendidikan karakter melalui 2 jalur yakni ekstra kurikuler