Profil SMP Plus Melati Samarinda

1. Profil SMP Plus Melati Samarinda

SMP Plus Melati merupakan sekolah swasta yang dikenal luas sangat favorit di Samarinda. Sekolah ini bera lamat di Jl. H.A.M.M. Rifaddin Rt. 25

Kelurahan Harapan Baru Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda No.Telepon (0541) 7074603.

SMP ini berada di bawah naungan Yayasan Melati Samarinda. sejak 24 November 2009, sekolah ini memiliki peringkat akreditasi A. SMP Plus Melati menempati areal lahan seluas 15 Ha M2 yang terdiri bangunan ruang kelas sebanya 10 lokal kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang administrasi, masjid, lapangan olahraga dan beberapa infrastruktur pendukung lainnya.

SMP Plus melati adalah sekolah yang menerapkan sistem Boarding schools sehingga waktu belajar nya full day. untuk pembelajaran, sekolah ini menerapkan jam berlajar pagi mulai jam 7.15-11.45 dan waktu belajar siang mulai pukul 12.55 sampai dengan pukul 15.15.

Sekolah yang satu-satunya SMP di Kota Samarinda yang menerapkan sistem boarding schools ini tentu memiliki sejumlah keunggulan dalam hal memberikan muatan lokal. Sekolah ini memiliki beberapa jenis muatan lokal antara lain : Bahasa Jepang, Bahasa Jerman, Bahasa Arab, TOEFL dan TOEIC (kelas VIII dan IX), Olimpiade : Matematika, SAINS, Komputer.

SMP ini juga kaya akan program kegiatan pengembangan diri/ekstrakurikuler yakni Pelayanan konseling, Ekstra kurikuler terdiri KIR, PMR, Seni terdiri : Teater, Band, Paduan suara ( Vokal Group ) dan Olah Raga Pilihan teridir : Renang, Badminton, Basket Ball, Footsal, Volley ball,swimming, Foot Ball. kegiatan-kegiatan ini merupakan kegiatan pengembangan diri yang terprogram.

Secara khusus, SMP Plus Melati juga menetapkan program pembentukan karakter siswa baik yang dilakukan secara rutin maupun yang Secara khusus, SMP Plus Melati juga menetapkan program pembentukan karakter siswa baik yang dilakukan secara rutin maupun yang

SMP yang saat ini dipimpin oleh bapak Saparun Bakar, S.Pd.I, MM ini memiliki Visi yang sangat lugas, singkat dan komprehensif, yakni ”SPESIAL” terdiri: CERDAS : SPiritual, Emosional, soSIal, intelektuAL ). Adapun misinya antara lain : 1) Melaksanakan kegiatan ibadah untuk meningkatkan Iman dan Taqwa ( IMTAQ ); 2) Meningkatkan semangat juang siswa untuk meraih prestasi;

3) Melaksanakan kegiatan sosial

kemasyarakatan; 4) Melaksanakan pembelajaran berbasis kompetensi, untuk meraih prsetasi di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ), prestasi dalam Ujian Nasional dan dapat melanjutkan ke jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas ( SLTA ) Unggulan / Plus dan Mewujudkan manusia Indonesia bertaraf Internasioanl yang mampu bersaing dan berkolaborasi secara Global.

2. Karakter dan Strategi Implementasinya pada SMP Plus samarinda

SMP Plus Melati merupakan sekolah di samarinda dengan sistem boarding school, yakni seluruh siswanya di asramakan di dalam kompleks kampus Yayasan Melati samarinda. Sistem asrama merupakan kebijakan dan SMP Plus Melati merupakan sekolah di samarinda dengan sistem boarding school, yakni seluruh siswanya di asramakan di dalam kompleks kampus Yayasan Melati samarinda. Sistem asrama merupakan kebijakan dan

Dalam penjelasannya di jelaskan bahwa dengan sistem boarding ini, diharapkan lulusan SMP Plus melati akan memiliki kecerdasan yang komprehensif yakni cerdas secara spiritual, emosional, sosial dan intelektual sekaligus. Menurutnya, dalam suasana asrama, dimana seluruh siswa tinggal dalam satu lingkungan maka akan tumbuh suasana spriritual dengan berbagai program keagamaan yang diselenggarakan, disamping itu berpeluang untuk menumbuhkan suasana emosional dan sosial antar siswa karena merasa satu tujuan, senasib dan sepertanggung jawaban serta pembelajaran akan lebih terasa fokus selama sekolah sehingga dimungkinkan akan memiliki kecerdasan intelektual yang lebih unggul.

Sistem Asrama yang di terapkan oleh SMP Plus memungkinkan siswa di sekolah ini memiliki keunggulan dalam hal waktu belajar. dimana belajar Full day yang sekaligus dikemas dengan proses belajar yang menyenangkan. kompetensi akademik dilakukan setiap hari mulai pukul 08.00 sampai 11.45 wita

kemudian dilanjutkan sholat dluhur berjamaah dan makan siang bersama. belajar dimulai kembali pada jam 13.30 sampai jam 16.00 wita, setelah itu siswa kembali ke asrama untuk istirahat dan bersih diri, kemudian dilanjutkan kegiatan diasrama.

Hal ini terlihat dalam wawancara terhadap kepala sekolah SMP Plus Melati, bapak Saparun, S.Pd.I, MM sebagai berikut :

“ kita memiliki prinsip....Belajar itu mesti menyenangkan, belajar itu tidak harus di kelas, dengan sistem boarding school, suasana belajar di SMP Plus Melati Samarinda sangat mendukung hal itu. kegiatan pagi jam 07.00 sampai jam 08.00 diawali dengan kegiatan Ibadah di Masjid yaitu sholat dluha berjamaah, membaca Al Qur'an dan tausyiyah agama oleh ustadz-ustadzah. ditempat terpisah siswa yang beragama lain juga melakukan hal yang sama”

“ dengan sistem asrama..nuansa akademis dan nuansa religius dalam kampus SMP Plus melati samarinda menjadikan hal yang sangat khusus bagi siswa siswi dalam meraih prestasi dalam belajar "tiada hari tanpa belajar dan tiada hari tanpa ibadah". lingkungan yang kondusif dan didukung oleh sarana dan prasarana yang lengkap menjadi pilihan orang tua untuk menyekolahkan anaknya di SMP Plus Melati Samarinda”.

“sistem asrama di SMP Plus Melati juga sebagai upaya menyelamatkan anak dari dari pengaruh lingkungan yang kurang baik, narkoba, minum minuman keras pergaulan bebas dikalangan remaja khususnya tingkat SMP. apalah artinya prestasi akademik jika siswa sudah terpengaruh pada lingkungan dan hal-hal negatif, hal ini tentunya sudah disadari oleh semua orang dalam mendidik putra putri sekaligus memilih sekolah sebagai bagian investasi jangka panjang..”.

Dari penjelasan kepala sekolah ini, dapat diketahui bahwa implementasi pendidikan karakter pada SMP Plus Melati lebih menitik beratkan pada karakter religius, emosional dan sosial baru menuju ke karakter intelektual. dari visinya terlihat bahwa karakter yang terkait dengan intelektualitas terletak di akhir setelah religiusitas, emosional dan sosial.

Menjadikan sistem asrama menjadi pilihan penting bagi SMP Plus Melati Samarinda memang terlihat sebagai sebuah strategi utama dan bersama bagi sekolah ini dalam pembinaan karakter siswanya. Adapun karakter yang dipilih oleh SMP Plus Melati lebih mementingkan karakter religiusitas, emosional dan sosial baru menuju ke karakter intelektual.

Menurut Ahmad Muadzin, S.Pd.I Koord. Keagamaan dan Asrama SMP Plus Melati Samarinda, Tahun Pelajaran 2008/2009 menjadi tahun pertama siswa SMP Plus Melati Samarinda untuk tinggal di asrama hal ini adalah salah satu persiapan SMP Plus menuju Sekolah Berstandar Internasional (SBI).

“...Dengan tinggal di asrama maka pembinaan akan semakin mudah, salasatu tujuan siswa di asrama adalah membangun karakter serta kultur pengembangan diri yang mandiri secara optimal. Ini bisa dilakukan dengan rutinitas yang dilakukan siswa baik di asrama maupun di sekolah contohnya dengan kegiatan ibadah rutin, kedisiplinan, eskul, membiasakan kepribadian yang positif dan kegiatan yang mendukung pengembangan diri lainnya..”.

“ Dengan di tinggal di asrama kegiatan siswa akan lebih terprogram dan terencana, hal ini menunjukan bahwa pendidikan tidak hanya menampilkan aspek pengetahuan semata namun juga prestasi siswa“

Sepengetahuan peneliti, suasana religius memang sangat terlihat telah menjelma menjadi karakter perilaku siswa-siswi SMP Plus Melati Samarinda ini. Ketika sholat dhulur misalnya, peneliti melihat siswa-siswi sekolah ini segera berbondong-bondong ke Masjid untuk sholat berjamaah tanpa Sepengetahuan peneliti, suasana religius memang sangat terlihat telah menjelma menjadi karakter perilaku siswa-siswi SMP Plus Melati Samarinda ini. Ketika sholat dhulur misalnya, peneliti melihat siswa-siswi sekolah ini segera berbondong-bondong ke Masjid untuk sholat berjamaah tanpa

Kemudian, setiap tamu yang masuk ke kompleks SMP Plus Melati akan langsung disambut dengan ucapan salam dan uluran tangan salaman dari siswa yang ada, meski mereka tidak mengenalnya. Menurut hemat penulis, hal ini merupakan indikasi bahwa karakter sosial terbentuk dalam perilaku keseharian siswa-siswi SMP Plus Melati.

Selain itu, karakter hidup bersih juga ditunjukkan oleh siswa-siswi SMP Plus Melati. Misalnya, hampir tidak ditemui siswa sekolah ini yang membuang sampah tidak pada tempatnya dan mereka dengan kesadarannya tidak akan menginjak rumput yang tidak menjadi jalur jalan bagi mereka di sekolah ini. Meskipun terasa lapang, mereka tidak akan lewat rumput meski itu bisa di lewati. Makanya, wajar jika lingkungan SMP Plus terasa asri dan bersih.

Strategi yang efektif dipraktekkan pada SMP Plus melati adalah model “Kakak Asuh” yang memiliki peran terhadap penanaman nilai karakter kepada siswa angkatan dibawahnya hingga mematikan bahwa karakter yang ditentukan tersebut terimplementasi dalam praktek keseharian.

Selain melalui model implementasi melalui jalur kebijakan yang terprogram melalui asrama dan pembiasaan tersebut, SMP Plus Melati juga mengimplementasikan pendidikan karakter melalui jalur pembelajaran di kelas. Pengintegrasian pendidikan karakter di kelas telah tampak dari kegiatan kurikuler mulai dari perencanaan pendidikan, pelaksanaan pembelajaran, metode pembelajaran hingga evaluasi pembelajaran.

Dalam perencanaan pembelajaran misalnya, telah tampak perumusan nilai-nilai karakter apa yang ingin di tanamkan dalam setiap silabus dan RPP setiap mata pelajaran. Dalam dokumen silabus dan RPP yang penulis telusuri misalnya, terdapat 12 nilai-nilai karakter yang ingin ditanamkan kepada siswa- siswi SMP Malati antara lain :

1. dapat dipercaya (trustworthines),

2. rasa hormat dan perhatian (respect), 3.tekun (diligence),

4. tanggung jawab (responsibility),

5. Berani (courage),

6. Kecintaan (lovely).

7. ketulusan (honesty),

8. integritas (integrity)

9. Peduli (caring)

10. jujur (fairnes)

11. Kewarganegaraan (citizenship)

12. kemanusiaan (humanity)

Dalam pelaksanaan pembelajaran, dalam mengimplementasikan nilai- nilai karakter yang di terapkan tersebut, model pembelajarannya di desain dengan model pembelajaran yang menyenangkan dengan prinsip-prinsip Dalam pelaksanaan pembelajaran, dalam mengimplementasikan nilai- nilai karakter yang di terapkan tersebut, model pembelajarannya di desain dengan model pembelajaran yang menyenangkan dengan prinsip-prinsip

1. Belajar itu menyenangkan. Sekolah harus dapat menjadi surga dan tempat rekreasi anak-anak, gurunya harus murah senyum dan siap memberikan bantuaan apa saja kepada anak-anak.

2. Dalam pelayanan pembelajaran secara maksimal, guru harus mampu memberi makna belajar. Makna belajar di SMP Plus Melati Samarinda.

3. bahwa Belajar dan proses belajar merupakan suasana untuk mencapai hasil belajar. Proses belajar adalah proses yang dialami secara langsung dan aktif oleh siswa. Kegiatan belajar di sekolah merupakan kegiatan yang direncanakan dan disajikan. Oleh karena itu rumusan belajar harus didesain agar mencapai tujuannya sesuai visi-misi sekolah

4. Situasi belajar bervariasi dan menyenangkan. Untuk meningkatkan motivasi belajar dibutuhka Keteladanan dan Target belajar

5. Pelayanan belajar dan sistemnya adalah cara siswa berkomunikasi dengan obyek belajar atau bahan pelajaran.

6. Belajar itu proses menuju perubahan untuk mencapai prestasi sesuai visi- misi sekolah.

7. Belajar itu, tidak harus di kelas. Belajar itu, di mana saja, kapan saja dan belajar tidak hanya di sekolah.

8. Belajar itu, tidak harus ada target tertentu.

9. Untuk menjadi hebat, belajar itu juga perlu perjuangan, perlu strategi khusus, aktualisasi dan keberanian dalam mengambil keputusan

10. Penilaian tidak harus menjadi target tertentu, yang penting semangat belajar tumbuh-kembang dari kegiatan yang mereka lakukan sendiri

Dengan prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran tersebut, maka wajar jika SMP Plus Samarinda menetapkan motto : SMP Plus Melati SIIP...LAH (Senang, Inovatif, Interaktif,Profesional, Lucuilmiah/Scientific, Aktual, Hebat). Motto yang berisi nilai-nilai karakter ini sekaligus menunjukkan karakter yang diinginkan oleh SMP Plus Samarinda.

Guna mendukung pencapaian karakter-karakter tersebut, SMP Plus Melati juga memperkuat dengan pengintegrasian melalui sejumlah kegiatan pengembangan diri dan ekstra kurikuler antara lain : Pelayanan konseling, Ekstra kurikuler terdiri KIR, PMR, Seni terdiri : Teater, Band, Paduan suara ( Vokal Group ) dan Olah Raga Pilihan terdiri: Renang, Badminton, Basket Ball, Footsal, Volley ball,swimming, Foot Ball. kegiatan-kegiatan ini merupakan kegiatan pengembangan diri yang terprogram.

Adapun program pembentukan karakter siswa baik yang dilakukan secara rutin maupun yang bersifat spontan dilakukan melalui program Upacara bendera, Senam, dan sejumlah Ibadah Khusus ( Sholat Dhuha, Mengaji dan Kegiatan Keagamaan lainnya ), Pemeliharaan kebersihan kelas, dan kesehatan diri. Adapun pengembangan karakter yang bersifat Spontan yaitu Pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, Adapun program pembentukan karakter siswa baik yang dilakukan secara rutin maupun yang bersifat spontan dilakukan melalui program Upacara bendera, Senam, dan sejumlah Ibadah Khusus ( Sholat Dhuha, Mengaji dan Kegiatan Keagamaan lainnya ), Pemeliharaan kebersihan kelas, dan kesehatan diri. Adapun pengembangan karakter yang bersifat Spontan yaitu Pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya,

Karakter leadership juga ditanamkan oleh SMP Plus Melati melalui program pemilihan langsung ketua OSIS. melalui model program ini, siswa- siswi pada SMP Plus akan memiliki pengetahuan dan praktek pengalaman berdemokrasi, mengetahui alur pemilihan pemimpin serta memiliki kepercayaan diri berkompetisi dalam merumuskan program-program kepemimpinan.

D. Implementasi Pendidikan karakter Pada SMP N 27 Samarinda