Karakter dan Strategi Implementasinya pada SMP N 27 Samarinda

2. Karakter dan Strategi Implementasinya pada SMP N 27 Samarinda

Setiap sekolah diyakini akan berupaya menginternalisasikan nilai-nilai karakter pada warganya. Meski demikian, setiap sekolah akan ditemui perbedaan-perbedaan dalam prakteknya dalam mengimplementasikan nilai- nilai pendidikan karakter. Demikian halnya yang terjadi pada SMP N 27 Samarinda.

Berbeda dengan SMP Plus Samarinda, SMPN 27 Samarinda merupakan sekolah yang tidak mengguakan sistem Boarding School. dengan begitu implementasi pendidikan karakter pada sekolah ini bertumpu pada pengintegrasian nilai-nilai karakter melalui kegiatan kurikuler, ekstra kuriluler dan kegiatan-kegiatan pengembangan diri lainnya.

Diakui oleh kepala sekolah, Bapak Rizal, M.Psi, bahwa impelementasi pendidikan karakter pada SMP N 27 Samarinda dilakukan melalui 4 cara, yakni melalui pembelajaran mata pelajaran, melalui kegiatan ekstra kurikuler, melalui kegiatan yang di programkan sekolah dan melalui pembiasaan rutin harian.

Implementasi pendidikan karakter melalui mata pelajaran diserahkan tanggung jawabnya kepada masing-masing guru mata pelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Karakter rasa ingin tahu, berfikir logis, kritis dan inovatif, cinta ilmu, percaya diri misalnya, diharapkan dapat ditanamkan oleh para guru melalui Implementasi pendidikan karakter melalui mata pelajaran diserahkan tanggung jawabnya kepada masing-masing guru mata pelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Karakter rasa ingin tahu, berfikir logis, kritis dan inovatif, cinta ilmu, percaya diri misalnya, diharapkan dapat ditanamkan oleh para guru melalui

Namun berdasarkan observasi peneliti, pada SMP ini belum tampak desain pendidikan karakter pada dokumen perencanaan pendidikannya baik di silabus maupun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Meski begitu, implementasi pendidikan karakter pada SMP N 27 sangat tampak dalam desain melalui kegiatan ekstra kurikuler yang diterapkan, melalui program-program kegiatan sekolah maupun melalui desain rutinitas keseharian.

Karakter disiplin misalnya, terlihat dalam penerapan jam masuk dan pulang belajar. Dalam mengimplementasikan hal ini, pihak sekolah menerapkan sistem absensi di depan pintu masuk sekolah. Hal ini diakui oleh beberapa guru bahwa siswa-siswi SMPN 27 jarang terlambat sebab sekolah ini hanya dapat diakses melalui satu pintu, sehingga apabila ada yang terlambat mudah dilihat.

Karakter kedisiplinan, tanggung jawab dan kepatuhan terhadap norma hukum dan sosial juga diimplementasikan oleh SMP N 27 melalui kegiatan dan program seperti ekstra kurikuler Pramuka, LKBB dan PMR. Pihak SMP N 27 juga secara periodik menyelenggarakan tes dan penyulihan narkoba dengan menghadirkan pihak kepolisisn yang diselenggarakan setiap semester.

Karakter religius ditanamkan pihak sekolah dengan cara menyelenggarakan kegiatan ceramah keagamaan yang menghadirkan kyai atau ustadz setiap 1 bulan sekali, pelatihan Qurban Idul Adha, dan sholat dhuhur Karakter religius ditanamkan pihak sekolah dengan cara menyelenggarakan kegiatan ceramah keagamaan yang menghadirkan kyai atau ustadz setiap 1 bulan sekali, pelatihan Qurban Idul Adha, dan sholat dhuhur

Selain itu, karakter religius juga tampak dari kebijakan sekolah yang mewajibkan siswa muslim untuk memakai Jilbab dan memberikan pelajaran pendidikan agama sesuai dengan agama siswa. Hal ini menarik, sebab dalam banyak kasus, masih banyak ditemui siswa minoritas seringkali kurang mendapat pendidikan agama yang seimbang. Dalam pelaksanaannya, ketika mata pelajaran agama, maka siswa dengan agama kristen misalnya akan dipisah tersendiri dan dikelompokkan menurut agamanya masing-masing.

SMP N 27 juga telah menerapkan penanaman karakter religius dan hormat guru dengan menerapkan tradisi salaman kepada para guru datang dan pulang sekolah serta menerapkan doa sebelum dan sesudah pelajaran berlangsung. menurut Ibu leni guru PAI SMP ini misalnya, Siswa akan di ajak berdoa dengan membaca surat al fatihah dan doa ‘rodlitu billahi rabba dan seterusnya ketika mengawali pembelajaran dan membaca surat al ‘Asr ketika hendak pulang sekolah. Menurutnya hal ini akan sebuah upaya membiasakan siswa dalam berdoa dalam menjalankan segala aktivitas kesehariannya.

Program lain dalam menanamkan nilai religiusitas juga dengan program tarawih bersama pada setiap bulan ramadlan di sekolah. Dalam pelaksanaannya, setiap hari siswa akan digilir untuk melakukan shalat tarawih berjamaah di sekolah pada bulan Ramadhan.

Dalam hal menanamkan karakter menghargai keberagaman, SMP N 27 memiliki cara unik, yakni ketika menyelenggarakan peringatan Hari besar Islam (PHBI), maka siswa yang beragama non Muslim dalam hari yang sama dan waktu yang sama juga diselenggarakan kegiatan bagi yang beragama non muslim.

Satu hal yang menutur hemat peneliti, penanaman karakter yang masih kurang yakni karakter kebersiha. menurut hemat peneliti belum mendapat perhatian serius dari sekolah ini. Hal ini tampak bahwa meskipun terdapat pamlet2 yang berisi tentang himbauan kebersihan di kelas-kelas dan memberi tugas piket kepada siswa membuang sampah, di sekolah ini masih terlihat kurang rapi dan bersih. Hal ini misalnya tampak dari penataan ruang guru dan TU dalam mengarsip dan menata ruangan, halaman dan lantai yang masih terlihat kurang bersih, belum ada terlihat penataan taman, wastafel dan green house yang lebih efektif.

Dari beberapa uraian di atas, tampak bahwa SMPN 27 samarinda telah mengimplementasikan sejumlah nilai-nilai karakter antara lain religiusitas, kedisplinan, menghormati keberagamaan, kepatuhan terhadap norma hukum dan sosial dan tanggung jawab. Strategi implementasinya lebih banyak melalui kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler dan program rutin sekolah serta rutinitas keseharian. Adapun strategi penanaman karakter melalui mata pelajaran belum tampak efektif sebab secara perencanaan pembejaran belum terlihat. Disamping itu, desain pendidikan karakter juga belum tampak menjadi desain kurikulum yang terumuskan secara sistematis.