Penelitian terdahulu.
2.14. Penelitian terdahulu.
Dalam penelusuran penulis dalam beberapa penelitian penulis mendapatkan beberapa penelitian yang terkait dengan penyajian kemabli laporan keuangan yang makan menjadi acuan penulis dalam melakukan penelitian penyajian kembali ini, berikut adalah beberap penelitian yang terkait dengan penyajian kembali:
2.14.1 Analisa hubungan antara penyajian kembali dan acuan kuantitative materialitas perencanaan audit. Hanmei Chen, Kurt Pany, Jian Zhang (2008)
Judul asli
An analysis of the relationship between accounting restatements and quantitative benchmarks of audit planning materiality
Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menginvestigasi hubungan antara jumlah yang diperoleh menggunakan acuan profesional yang dapat diterima dalam perencanaan audit materialitas dan ukuran koreksi kesalahan akuntansi oleh laporan keuangan yang disajikan kembali.
Metodologi penelitian
Penelitian menggunakan sample sebanyak 136 perusahaan yang telah melakukan penyajian kembali laporan keuangan dan membandingan angka dari penyajian kembali dengan acuan perencanaan materialitas yang dibangun untuk membantu para auditor dalam mencapai level perencanaan audit.
Temuan penelitian
Penelitian menemukan bahwa berdasarkan metode analisa yang dipilih dan acuan materialitas yang diikuti, setidak – tidaknya 62 persen dari penyajian kembali melibatkan pendapatan yang besarnya kurang dari tingkat perencanaan materilitas audit yang digunakan.
Batasan penelitian
Hasil penelitian menjawab pertanyaan bahwa hubungan yang tepat antara jangkauan prosedur audit yang merupakan bagian yang ditentukan oleh acuan kuantitas materilaitas dengan penyajian kembali laporan keuangan setelah tanggal neraca.
Hasil penelitian
Hasil penelitian ini sangat penting karena jika perencanaan audit untuk materialitas lebih besar dari angka penyajian kembali yang dicatat di laporan keuangan karena kesalahan akuntansi, ini dapat dijelaskan bahwa dibutuhkan untuk mempertimbangkan penurunan tingkat perencanaan audit yang dapat diterima dengan pengaruhnya pada hasil proses audit yang lebih mendalam.
2.14.2 Peninjauan aktivitas penyajian kembali laporan keuangan di Amerika Serikat. David J. Flanagan, Lori A. Muse, K.C. O’Shaughnessy (2008)
Judul asli
An overview of accounting restatement activity in the United States
Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyediakan peninjauan luas mengenai penyajian kembali laporan keuangan oleh perusahaan – perusahaan di Amerika Serikat untuk membantu para siswa, para akademik dan para praktisi mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai penyajian kembali. Data dari aktivitas penyajian kembali yang dilakukan adalah antara 1 Januari 1997 sampai dengan 30 Juni 2002 untuk didiskusikan oleh para pihak yang terkait dalam penyajian kembali untuk mengetahui penyebab penyajian kembali laporan keuangan dan dampaknya.
Metodologi penelitian
Sample dari 919 pemberitahuan penyajian kembali laporan keuangan dari Lembaga Akuntansi Umum (General Accounting Office) yang analisanya dilakukan antara 1 Janurari 1997 sampai dengan 30 Juni 2002. Data dan literatur yang terkait digunakan untuk menguji aturan perusahaan, perusahaan audit, dan komisi pasar modal (Security and Exchange Commission) dalam proses penyajian laporan keuangan dan bagaimana mereka menunjukan keterlibatanya dalam penyajian kembali. Literatur juga direview pada akar penyebab dari penyajian kembali dan dampaknya.
Temuan penelitian
Penyajian kembali yang menyebabkan koreksi keuntungan yang disajikan terjadi karena beragam penyebab, berdasarkan penelitian dan diskusi kebanyakan terjadi karena praktek yang dilakukan oleh manajer akuntansi. Hasil dari penyajian kembali ini termasuk turunnya nilai pasar dari perusahaan, peningkatan dari biaya modal, kehilangan reputasi baik dari perusahaan dan para manajer dan hilangnya kepercayaan dari seluruh penanam modal. Pemain kunci dalam penyajian kembali yang dilakukan oleh perusahaan – perusahaan Amerika Serikat adalah komisi pasar modal, kantor akuntan yang melakukan penyajian kembali dan perusahaan yang melakukan penyajian kembali. Penyajian kembali yang dilakukan oleh komisi pasar modal lebih banyak daripada pihak lainnya. Sarbanes-
Oxley act juga adalah pihak terakhir yang signifikan atas penyajian kembali laporan keuangan perusahaan yang disebabkan oleh peraturan yang ada.
Batasan penelitian
Data yang diambil berasal dari penyajian kembali yang terjadi di Amerika Serikat dilakukan antara 1 Januari 1997 sampai dengan 30 Juni 2002.
Implikasi praktik
Penelitian ini menyediakan sebuah peninjauan yang berguna dalam aktivitas penyajian kembali di Amerika Serikat untuk setiap pihak agar dapat lebih memahami topik penyajian kembali.
Hasil penelitian
Penelitian ini menyediakan seluruh data dan literatur yang terkait untuk sebuah tinjauan luas mengenai aktivitas penyajian kembali laporan keuangan di Amerika Serikat.
2.14.3 Biaya jasa non audit, karakteristik auditor dan penyajian kembali keuntungan laporan keuangan. Deborah Bloomfield, Joshua Shackman (2008).
Judul asli
Non – audit service fees, auditor characteristics and earnings restatements
Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyediakan bukti empirik dari dampak jasa non audit dari karakteristik auditor independen dengan menguji hubungan biaya jasa non audit kepada penyajian kembali laporan keuangan yang terjadi.
Metodologi penelitian
Peneliti menguji apakah perusahaan yang meyajikan kembali laporan keuangan mereka memiliki total biaya jasa audit yang lebih besar dari tingkat biaya jasa non audit. Pengujian juga termasuk pemeriksaan hubungan antara ukuran kantor akuntan dengan perusahaan industri spesial untuk penyajian kembali laporan keuangan.
Temuan penelitian
Penelitian menemukan keterbatasan bukti untuk mendukung konsep bahwa perusahaan dengan biaya jasa non audit lebih sering melakukan penyajian kembali laporan keuangan, dimana persepsi publik menyatakan bahwa biaya jasa non audit menurunkan independensi auditor dan secara peraturan dinyatakan dalam Sarbanes – Oxley Act bait 201 melarang auditor eksternal untuk menyediakan jasa non audit kepada klien audit untuk menjaga independensi auditor. Penelitian menemukan bukti yang kuat bahwa besarnya biaya jasa non audit yang dibayarkan kepada kantor akuntan secara signifikan dapat diprediksi akan terjadi penyajian kembali. Sebagai tambahan, penelitian juga menemukan bukti yang kuat dan menyimpulkan bahwa terjadi hubungan yang negatif terkait dengan audit perusahaan dengan industri khusus dan hubungan yang positif terkait dengan audit yang dilakukan oleh lima kantor akuntan besar.
Implikasi praktik
Menghasilkan demostrasi kebutuhan peraturan untuk mengatur biaya jasa non audit dan konflik kepentingan antara jasa non audit dan jasa audit.
Hasil penelitian
Penelitian ini adalah kontribusi asli yang mendemontrasikan karakteristik penting auditor dari biaya audit dalam manajemen keuntungan.