BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Tumor intraokular adalah tumor spektrum luas yang terdiri dari lesi jinak dan ganas yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan bahkan
kematian. Salah satunya adalah Retinoblastoma yang merupakan keganasan intraokular tersering pada anak. Retinoblastoma mewakili
sekitar 4 dari keseluruhan keganasan pada anak. Diperkirakan 250-350 kasus baru Retinoblastoma terdiagnosa diUSA, 5000 kasus ditemukan
diseluruh dunia. Skuta et al.2011 Retinoblastoma dimulai sebagai tumor intraretinal yang
translusen,warna abu-abu sampai putih, retinoblastoma intraokular ini dapat memperlihatkan sejumlah pola pertumbuhan yaitu pertumbuhan
endofitik dan pertumbuhan eksofitik. Pada pola pertumbuhan endofitik, adalah kondisi retinoblastoma yang tumbuh kearah vitreous dengan
menembus membrans limitans interna kemudian menuju daerah sub retina sehingga memberikan gambaran vitreus seeding.
Sel retinoblastoma ini masuk ke bilik mata depan dan trabekular meshwork
lalu menyebar kekelenjar limfatik konjungtiva. Pada waktu itu teraba pembesaran kelenjar limph servikal dan pre aurikular, proptosis dapat
dijumpai pada kondisi ini. Tumor eksofitik penyebaran terjadi keluar bola mata dengan melibatkan nervus optikus menuju dan berkembang
1
Universitas Sumatera Utara
didaerah rongga orbita sehingga memberikan gejala proptosis. Pada beberapa kasus gejala biasanya tidak disadari sampai perkembangannya
cukup lanjut sehingga menimbulkan pupil putih leukokoria, strabismus, atau peradangan. Skuta et al. 2011 Kanski J J, 2007
Retinoblastoma adalah tumor massa anak-anak yang jarang terjadi tetapi fatal. Dua pertiga kasus muncul sebelum akhir tahun ketiga,
walaupun jarang dilaporkan kasus-kasus yang timbul disegala usia.Tumor bersifat bilateral pada sekitar 30kasus. Kasus-kasus ini bersifat
herediter. Skuta et al. 2011 Retinoblastoma bilateral secara khas didiagnosis pada tahun
pertama kehidupan dan pada kasus sporadik unilateral didiagnosis pada umur 1-3 tahun.
Frekuensi retinoblastoma 1:14.000 sampai 1:20.000 kelahiran hidup.
Tanda tanda dan gejala yang dijumpai pada retinoblastoma ditentukan oleh luas dan lokasi tumor pada saat diagnosis. Di Amerika
serikat, tanda-tanda retinoblastoma yang paling sering dijumpai adalah leukokoria white pupillary reflex, strabismus dan inflamasi okular.
Klasifikasi Reese-Ellsworth adalah metode penggolongan retinoblastoma intraokular yang paling sering digunakan, tetapi Reese-Ellsworth ini tidak
menggolongkan retinoblastoma ekstraokular. Pada penelitian di Amerika serikat, ditemukan 250-300 kasus baru
setiap tahunnya.
Universitas Sumatera Utara
Management modern Retinoblastoma Intraokular sekarang ini dengan menggabungkan kemampuan terapi yang berbeda mencakup
enukleasi, chemotheraphy, photocoagulation, cryotheraphi, external beam radiation, dan plaque radiotheraphy. Penyakit metastasis menggunakan
chemotheraphy yang intensif, radiasi dan transplantasi sum-sum tulang. Terapi pada anak-anak dengan retinoblastom memerlukan sebuah tim,
meliputi Ocular Oncologist, Pediatric Opthalmologist, Pediatric Oncologist dan Radiation oncologis. Skuta et al. 2011 Kanski J Jack, 200
Penulis melakukan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik retinoblastoma penderita di RS H Adam Malik, sehingga dapat dijadikan
sebagai informasi untuk penelitian lebih lanjut.
1.2. Rumusan Masalah