A-1-d PEKERJAAN LAPIS PRIME COAT
SEKSI IV-A-1-d PEKERJAAN LAPIS PRIME COAT
3-4
1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan yang tercakup dalam pasal dari persyaratan teknis pelaksanaan ini terdiri
dari memperlengkapi semua peralatan, bahan dan kerja serta melaksanakan semua kegiatan yang bertalian dengan penggunaan bahan aspal pada lapisan aggregate base yang disiapkan sebelumnya yang tercantum pada persyaratan kontrak serta sesuai dengan pasal dari persyaratan teknis dan gambar-gambar yang dapat digunakan.
2. Bahan Jenis asphalt untuk Prime Coat ini adalah Asphalt Cement 60/70 komposisi sesuai
hasil tes viscositas, perihal bahan-bahan dilaksanakan dengan memakai pressure distributtor yang memenuhi syarat. Pemakaian asphalt jenis lain hanya dibenarkan dengan ijin Pejabat Pembuat Komitmen / Direktorat Bandar Udara.
Dalam garis besarnya, jumlah bahan asphalt tergantung dari texture dari base course, dan banyaknya berkisar 2 kg/m 2 jika terlalu pekat dapat diijinkan menggunakan bahan pengencer secukupnya.
Tabel 4.4.1 Material Aspal untuk Prime Coat
Tipe dan Grade
Spesifikasi
Temperatur Aplikasi (º F)
(º C) Aspal Emulsi SS-1, SS-1h
20-70 MS-2, HFMS-1
ASTM D 977
70-160
20-70 CSS-1, CSS-1h
ASTM D 977
70-160
20-70 CMS-2
ASTM D 2397
70-160
20-70 Cutback Asphalt RC-250
ASTM D 2397
70-160
75+ RC-70
ASTM D 2028
ASTM D 2028
IV-A-1-d-1
Volume harus dikoreksi dengan volume pada 60°F (15°C) sesuai dengan ASTM D 1250 for cutback asphalt, and Table IV-3 of The Asphalt Institute's Manual MS-6 for emulsified asphalt.
3. Batas-Batas Cuaca Prime Coat dapat digunakan hanya apabila permukaan yang ada tetap kering tetapi
kelembaban cukup untuk memperoleh penyebaran bahan asphalt yang merata pada waktu suhu udara berada di atas 15°C dan apabila cuaca tidak berkabut atau hujan. Persyaratan suhu dapat diabaikan hanya apabila disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
4. Perlengkapan Perlengkapan yang digunakan oleh kontraktor harus meliputi sapu listrik atau peniup
listrik, sebuah distributor bahan asphalt yang otomatis serta peralatan untuk memanaskan bahan asphalt, serta peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan bagian ini, dioperasikan sedemikian hingga temperatur asphalt pada kepanasan yang merata dapat digunakan secara seragam pada kelebaran permukaan yang berbeda-beda dengan perbandingan yang sudah ditentukan serta terawasi dari 0.20 sampai 7.50 kg.
Perlengkapan distributor harus berisikan pula sebuah alat pengukur volume yang seksama atau calibrated, serta sebuah thermometer untuk mengukur suhu isi tangki.
5. Penggunaan Bahan Dari Aspal Menjelang digunakan bahan utama, semua kotoran dan benda lainnya yang tidak
diinginkan harus disingkirkan dari permukaan dengan sapu listrik atau alat peniup seperti ditentukan.
Bahan untuk priming harus digunakan dengan bantuan sebuah distributor dengan perbandingan seperti yang disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen serta suhu dalam tahap yang dispesifikasikan dalam persyaratan teknis pelaksanaan ini. Setelah penggunaan ini selesai maka permukaan yang telah diprime harus dibiarkan
mengering selama 48 jam tanpa diganggu, atau selama waktu yang
IV-A-1-d-2 IV-A-1-d-2
6. Tanggung Jawab Kontraktor Mengenali Aspal Contoh-contoh bahan asphalt yang diusulkan Kontraktor untuk dipakai. disertai
dengan sebuah pertanyaan mengenai data-data teknis dan laboratorium harus mendapatkan persetujuan sebelum penggunaan bahan tersebut. Hanya bahan yang didemontrasikan dengan percobaan dan hasilnya memuaskan yang dapat diterima baik, Kontraktor harus melengkapi laporan test yang dapat diakui untuk setiap saat pengangkutan ataupun pengaspalan ke lokasi proyek.
Laporan tersebut harus diserahkan Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapatkan ijin penggunaannya.
Surat keterangan jaminan pabrik / data sheet harus dilampirkan.
7. Pengukuran Jumlah biaya untuk prime coat ditentukan dengan memperhitungkan luas dalam meter
persegi dari ukuran pada gambar-gambar yang digunakan / disetujui.
8. Pembayaran Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang kriterianya ditetapkan
dalam kontrak yang bersangkutan.
IV-A-1-d-3