Definisi Epidemiologi Sirosis Hati Etiologi Sirosis Hati

2.2 Sirosis Hati

2.2.1 Definisi

Menurut Dorland 2002 sirosis hati adalah sekelompok penyakit hati yang ditandai dengan hilangnya arsitektur lobular hepatik normal dengan fibrosis, dan dengan destruksi sel-sel parenkim beserta regenerasinya membentuk nodul-nodul. Sirosis hati merupakan tahap terakhir dari berbagai penyakit hati kronik setelah beberapa tahun atau dekade dengan perjalanan yang lambat Wiegand Berg, 2013 Pada pasien penderita sirosis hati terjadi pengerasan dari hati yang akan menyebabkan penurunan fungsi hati dan bentuk hati yang normal akan berubah disertai terjadinya penekanan pada pembuluh darah dan terganggunya aliran darah vena porta yang akhirnya menyebabkan hipertensi portal. Pada sirosis dini biasanya hati membesar, teraba kenyal, tepi tumpul, dan terasa nyeri bila ditekan. Malau, 2011

2.2.2 Epidemiologi Sirosis Hati

Sirosis hati berada di urutan ke-10 sebagai penyebab kematian di Amerika Serikat berdasarkan data yang dikumpulkan oleh 2000 Vital Statistics Report yang datanya dikumpulkan pada tahun 1998 Runyon, 2004 Case Fatality Rate CSDR Sirosis hati laki-laki di Amerika Seikat tahun 2001 sebesar13,2 per 100.000 dan wanita sebesar 6,2 per 100.000 penduduk. Di Indonesia, kasus ini lebih banyak ditemukan pada kaum laki-laki dibandingkan kaum wanita. Dari yang berasal dari beberapa rumah sakit di kita-kota besar di Indonesia memperlihatkan bahwa penderita pria lebih banyak dari wanita dengan perbandingan antara 1,5 sampai 2 : 1 Malau, 2011

2.2.3 Etiologi Sirosis Hati

Menurut Hadi 2002, penyebab yang pasti dari sirosis hepatis sampai sekarang belum jelas, namun ada beberapa kemungkinan penyebab sirosis hati sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Faktor keturunan dan malnutrisi Waterloo 1997 berpendapat bahwa faktor kekurangan nutrisi terutama kekurangan protein hewani menjadi penyebab timbulnya sirosis hepatis. Menurut Campara 1973 untuk terjadinya sirosis hepatis ternyata ada bahan dalam makanan, yaitu kekurangan alfa 1-antitripsin. 2. Hepatitis virus Hepatitis virus sering juga disebut sebagai salah satu penyebab dari sirosis hepatis. Dan secara klinik telah diketahui bahwa hanya beberapa dari tipe virus hepatitis yang menyebabkan sirosis hati yang merupakan kelanjutan dari infeksi kronis yaitu hepatitis virus B, C dan D. Sebagaimana kita ketahui bahwa sekitar 10 penderita hepatitis virus B akut akan menjadi kronis. Apalagi bila pada pemeriksaan laboratorium ditemukan HBs Ag positif dan menetapnya e-Antigen lebih dari 10 minggu disertai tetap meningginya kadar asam empedu puasa lebih dari 6 bulan, maka mempunyai prognosis kurang baik Pada penderita hepatitis virus C, resiko perjalanan infeksi akut menjadi kronik dan berujung menjadi sirosis hati cukup tinggi yaitu sekitar 20, sedangkan pada penderita hepatitis virus D yang biasanya disertai dengan virus B juga memiliki resiko yang sama dengan penderita hepatitis virus B saja. Kumar, Cotran, Robbins, 2004 3. Zat hepatotoksik Beberapa obat-obatan dan zat kimia dapat menyebabkan terjadinya kerusakan fungsi sel hati secara akut dan kronik. Kerusakan hati secara akut akan berakibat nekrosis atau degenerasi lemak. Sedangkan kerusakan kronik akan berupa sirosis hepatis. Pemberian bermacam obat-obatan hepatotoksik secara berulang kali dan terus menerus. Mula-mula akan terjadi kerusakan setempat, kemudian terjadi kerusakan hati yang merata, dan akhirnya dapat terjadi Sirosis Hepatis. Zat hepatotoksik yang sering disebut-sebut adalah alcohol. Efek yang nyata dari etil-alkohol adalah penimbunan lemak dalam hati Universitas Sumatera Utara 4. Penyakit Wilson Suatu penyakit yang jarang ditemukan, biasanya terdapat pada orang- orang muda dengan ditandai Sirosis Hepatis, degenerasi ganglia basalis dari otak, dan terdapatnya cincin pada kornea yang berwarna coklat kehijauan disebut Kayser Fleiscer Ring. Penyakit ini diduga disebabkan defisiensi bawaan dan sitoplasmin. 5. Hemokromatosis Bentuk sirosis yang terjadi biasanya tipe portal. Ada 2 kemungkinan timbulnya hemokromatosis, yaitu :  Sejak dilahirkan, penderita mengalami kenaikan absorpsi dari Fe.  Kemungkinan didapat setelah lahir aquisita, misalnya dijumpai pada penderita dengan penyakit hati alkoholik. Bertambahnya absorpsi dari Fe, kemungkinan menyebabkan timbulnya Sirosis Hepatis. 6. Sebab-sebab lain :  Kelemahan jantung yang lama dapat menyebabkan timbulnya sirosis kardiak. Perubahan fibrotik dalam hati terjadi sekunder terhadap anoksi dan nekrosis sentrilibuler.  Sebagai akibat obstruksi yang lama pada saluran empedu akan dapat menimbulkan sirosis biliaris primer. Penyakit ini lebih banyak dijumpai pada kaum wanita.  Penyebab Sirosis Hepatis yang tidak diketahui dan digolongkan dalam sirosis kriptogenik. Penyakit ini banyak ditemukan di Inggris menurut Reer 40, Sherlock melaporkan 49. Penderita ini sebelumnya tidak menunjukkan tanda-tanda hepatitis atau alkoholisme, sedangkan dalam makanannya cukup mengandung protein. Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Klasifikasi Sirosis Hati