Ruang Lingkup Wilayah Spasial

6 khususnya sistem informasi sosial ekonomi untuk mendukung kegiatan perencanaan wilayah. 3. Mengaplikasikan konsep di atas ke dalam sistem informasi berbasis SIG yang bersifat operatif dan user friendly. 4. Melakukan evaluasi model sistem informasi sosial ekonomi dan melakukan perbaikan agar diperoleh sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan perencanaan wilayah.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah Spasial

Ruang lingkup wilayah studi adalah Propinsi Lampung, propinsi ini merupakan salah satu propinsi di Pulau Sumatera yang merupakan gerbang utama menuju propinsi-propinsi lainnya di Pulau Sumatera. Propinsi Lampung terdiri dari 8 kabupaten dan 2 kota yaitu Kabupaten Lampung Barat, Tanggamus, Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Utara, Way Kanan, Tulang Bawang, Kota Bandar Lampung dan Kota Metro. Secara keseluruhan Propinsi Lampung mempunyai 181 kecamatan dan 2.203 desakelurahan.Untuk jelasnya batasan wilayah studi dapat dilihat pada gambar 1.1. Secara geografis Propinsi Lampung terletak pada 103 o 40 sampai 105 o 50 Bujur Timur dan 6 o 45 sampai 3 o 45 Lintang Selatan, di sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, sebelah Selatan dengan Selat Sunda, sebelah Timur dengan Laut Jawa dan sebelah Barat dengan Samudra Indonesia. Luas wilayah Propinsi Lampung 3.528.835 Ha. 8

1.4.2 Ruang Lingkup Materi Substansial

Sistem informasi yang dibangun adalah model sistem informasi sosial ekonomi berisi data dan informasi mengenai kependudukan dan ekonomi yang digunakan dalam menyusun perencanaan wilayah tingkat propinsi dengan menggunakan bantuan perangkat lunak software Arcview . Pemilihan perangkat lunak mengacu pada hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa perangkat lunak tersebut merupakan perangkat lunak yang telah banyak dipakai secara luas oleh berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta Buchori, 2000. Analisis sosial ekonomi yang dimaksud adalah analisis-analisis sektoral sebagaimana yang biasa dilakukan dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi. Data yang digunakan untuk analisis sektor sosial adalah jumlah penduduk, penduduk menurut mata pencaharian, penduduk menurut tingkat pendidikan, penduduk menurut struktur usia, penduduk menurut jenis kelamin, angka kelahiran dan angka kematian, tingkat buta huruf dan jumlah pengangguran. Sedangkan untuk analisis sektor ekonomi menggunakan data PDRB dan income perkapita. Selain data dasar tersebut, dilakukan juga analisis dengan metode kuantitatif yang biasa digunakan dalam perencanaan wilayah yaitu Location Quotien , Analisis Shift Share , Indeks Williamson, analisis penentuan pusat-pusat pelayanan dan juga analisis statistik berupa indikator-indikator sosial. Teknik dan metode desain sistem informasi sosial ekonomi yang meliputi kegiatan perancangan dan pembuatan software dan database sistem informasi, yang terdiri dari kegiatan identifikasi kebutuhan informasi, identifikasi kemampuan dukungan data BPS, perumusan konsep perancangan serta perancangan kerangka dan 9 proses kerja data base management system DBMS, perancangan software yang meliputi juga rancangan user interface sederhana. Hasil aplikasi sistem dilakukan evaluasi berupa seminar dengan mengundang Bappeda Propinsi serta instansi terkait. Hasil evaluasi ini akan digunakan untuk memperbaiki aplikasi sistem yang sesuai untuk perencanaan wilayah.

1.5 Kerangka Pemikiran

Dalam membangunmengembangkan sistem informasi sosial ekonomi dilandasi oleh suatu kerangka pemikiran sebagai berikut. Data dan informasi menentukan keputusan perencana dalam merencanakan pembangunan wilayah dan kota karena perencanaan wilayah memerlukan data dan informasi yang akurat, presisi, tepat waktu. Kebutuhan terhadap data dan informasi secara tepat dan akurat menjadi suatu keharusan dalam perencanaan wilayah sehingga diperlukan suatu sistem informasi keruangan dalam menunjang perencanaan wilayah. Untuk mengembangkan suatu sistem informasi yang dapat memberikan data dan informasi secara cepat, akurat dan terkini kepada perencana wilayah diperlukan kajian literatur dan metode penelitian serta pengumpulan data yang cermat. Kegiatan yang dapat dilakukan berupa identifikasi sistem informasi yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan perencanaan wilayah kemudian mengembangkan konsep sistem informasi yang terstruktur dan menyeluruh khususnya sistem informasi sosial ekonomi untuk mendukung kegiatan perencanaan wilayah. Dari konsep diatas diaplikasikan ke dalam sistem informasi berbasis SIG