1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tuntutan kebutuhan data keruangan
spatial
, baik untuk kehidupan manusia sehari-hari maupun tujuan-tujuan khusus makin banyak dan kompleks,
karena kebutuhan data keruangan dan analisisnya tidak hanya dibutuhkan oleh ilmuwan kebumian saja. Pemerintah daerah memerlukan informasi tentang distribusi
penggunaan lahan untuk perencanaan pengembangan tata ruangnya dan penentuan kebijaksanaan untuk pembangunan sarana dan fasilitas umum.
Kegiatan pembangunan menuntut adanya perencanaan penggunaan sumberdaya lahan dan penataan ruang yang didukung oleh informasi fisik dan sosial
ekonomis yang berbasis geografis. Salah satu tantangan yang paling mendasar dalam membuat perencanaan wilayah adalah tersedianya data dan informasi yang akurat,
presisi, tepat waktu dan dibutuhkan. Berdasarkan hal tersebut, maka informasi yang cepat dan andal untuk
mengetahui lokasi, fungsi dan potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia mutlak diperlukan dalam pembangunan baik di bidang politik, ekonomi,
sosial, budaya maupun pertahanan keamanan. Tiga aspek informasi yang harus dipenuhi agar perencanaan dan pengelolaan pembangunan nasional maupun daerah
dapat berhasil baik, yaitu 1 aspek kuantitas informasi mengenai luas areal pada berbagai tingkatan sesuai dengan kriteria masing-masing, 2 aspek kualitas atau
keandalan informasi, menentukan tingkat kepercayaan informasi setiap kegiatan, dan
2
3 aspek kecepatan dan ketepatan waktu untuk memperoleh informasi, merupakan pemenuhan waktu yang diperlukan dalam jadwal kegiatan, agar pelaksanaan
pembangunan tidak terlambat sehingga penanganan masalah tepat waktu Purwadhi dalam Sulaiman, 1994.
Informasi merupakan salah satu kunci keberhasilan dari sistem informasi perencanaan. Saat ini informasi juga telah menjadi kebutuhan mutlak dalam
penyelenggaraan pembangunan. Kebutuhan terhadap data dan informasi secara cepat dan akurat menuntut adanya suatu sistem informasi yang mampu mewadahinya.
Kemajuan teknologi telah memungkinkan terjadinya transfer informasi secara lebih efisien dan global.
Sistem informasi yang telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, mempunyai peranan yang besar dalam
kegiatan perekonomian dan strategi penyelenggaraan pembangunan. Keberadaan sistem informasi selama ini dapat mendukung peningkatan efisiensi, efektivitas dan
produktivitas organisasi pemerintah dan dunia usaha, serta mendorong terwujudnya masyarakat yang maju dan sejahtera. Selain itu sistem informasi yang didukung
dengan data yang akurat, terstruktur dan komprehensif akan mempercepat proses analisis sehingga pengambil keputusan dapat menentukan alternatif kebijakan-
kebijakan sedini mungkin. Salah satu sistem informasi yang dapat digunakan sebagai alat bantu
tools
dalam menyimpan, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan kembali kondisi- kondisi alam dengan bantuan data atribut dan spasial adalah Sistem Informasi
Geografis SIG. Banyak sekali aplikasi yang dapat ditangani oleh SIG, sebagai
3
contoh aplikasi SIG di bidang perencanaan seperti perencanaan pemukiman transmigrasi, perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kota, perencanaan lokasi
dan relokasi industri, pasar, pemukiman dan sebagainya. Contoh lain adalah aplikasi SIG di bidang kependudukan atau demografi seperti penyusunan data pokok,
penyediaan informasi kependudukansensus dan sosial ekonomi, sistem informasi untuk pemilihan umum dan sebagainya.
SIG sangat menarik untuk digunakan dalam pengembangan wilayah karena SIG menggunakan baik data spasial maupun atribut secara terintegrasi hingga
sistemnya dapat menjawab baik pertanyaan spasial maupun non spasial serta memiliki kemampuan melakukan analisis spasial dan non spasial. SIG juga dapat
memisahkan dengan tegas antara bentuk presentasi dengan data-datanya basisdata sehingga memiliki kemampuan-kemampuan untuk merubah presentasi dalam
berbagai bentuk. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualkan data
spasial berikut atribut. Modifikasi warna, bentuk dan ukuran simbol yang diperlukan untuk merepresentasikan unsur permukaan bumi dapat dilakukan dengan mudah.
Hampir semua perangkat lunak SIG memiliki
gallery
atau pustaka yang menyediakan simbol
standard
yang sering diperlukan untuk kepentingan kartografis atau produksi peta. Pengguna tidak harus dengan susah payah membuat sendiri
simbol-simbol yang diperlukan. Hampir semua aplikasi SIG dapat di-
customize
, dengan menggunakan perintah-perintah dalam bahasa skrip yang dimiliki oleh
perangkat lunak SIG yang bersangkutan, sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengguna secara otomatis, cepat, lebih menarik, informatif dan
4
user friendly
. Dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki SIG maka perencanaan dan
pengembangan wilayah dapat menggunakan aplikasi yang dimilikinya. Dengan sistem ini dapat dilakukan berbagai analisis keruangan
spatial analysis
dan analisis data-data numerik
numerical analysis
secara mudah. Sistem ini juga mampu mengintegrasikan data keruangan dengan data numerik sehingga para pengambil
keputusan dan para pelaku pembangunan dapat dengan mudah mengambil suatu keputusan yang berdimensi keruangan.
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, sistem informasi geografis sangat dibutuhkan dalam rangka peningkatan kualitas penataan ruang. Dengan
demikian upaya untuk memantapkan dan mengembangkan sistem informasi geografis pengolahan data spasial digital dalam pembangunan daerah menjadi hal
yang sangat mendesak untuk diwujudkan. Pemerintah Propinsi Lampung dalam hal ini Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
Propinsi Lampung
mempunyai keinginan
untuk mengembangkan sistem informasi yang berisi data dan informasi yang akan
digunakan dalam membantu tugas pemerintahan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga diharapkan hasil studi ini dapat memberikan masukan
kepada pemerintah Propinsi Lampung. Selain itu pemilihan Propinsi Lampung sebagai wilayah studi karena adanya kemudahan untuk mendapatkan data yang akan
digunakan dalam mengembangkan sistem informasi sosial ekonomi. Berdasarkan latar belakang tersebut maka pengembangan sistem informasi
yang mampu menyediakan datainformasi yang terkini
up to date
sangat diperlukan
5
keberadaannya. Untuk itu penelitian ini mengambil tema ”Pengembangan Sistem
Informasi Sosial Ekonomi Dalam Menunjang Perencanaan Wilayah”.
1.2 Rumusan Masalah