46 T
= jumlah total fasilitas yang diamati tiap wilayah S
= jumlah kesalahan Syarat terpenuhi COR adalah jika nilai COR 0,90
Nie, 1975 : 532
,
6.
Analisis
Indek Sentralitas Marshal
Analisis
Sentralistis Marshall
digunakan untuk menilai kemampuan dan hirarki pusat pelayanan seperti halnya analisis
Skalogram Guttman
. Setelah disusun tabel urutan kota-kota berdasarkan kelengkapan fasilitas yang dimiliki tabel
skalogram
, kemudian dihitung nilai skornya dengan menjumlahkan nilai
Indeks Sentralitas
dari tiap fasilitas yang dimiliki. Persamaan yang digunakan untuk menilai bobot suatu fasilitas adalah sebagai berikut Rondinelli, 1985:
C = t T Dimana: C = bobot dari atribut fungsional suatu fasilitas
t = nilai sentralitas gabungan, dalam hal ini 100
T = jumlah total dari atribut dalam sistem
7. Analisis Titik Henti
Breaking Point
Teori Titik Henti digunakan untuk mengetahui sejauh mana jangkauan pelayanan atau batas wilayah pengaruh pusat-pusat dengan hinterlandnya, dengan
model gravitasi William J. Reilly 1931. Batas wilayah pengaruh diperoleh dari besaran angka wilayah pengaruh atau kekuatan daya tarik yang terjadi. Dalam
perhitungan ini variabel yang digunakan adalah jumlah penduduk dan jarak antar kota-kota. Rumus matematis yang digunakan untuk mengetahui titik henti
wilayah pengaruh dari kota satu dengan kota lainnya adalah
1 Pa
Pb Da b
Sha
Dimana: Sha = skop pengaruh kota wilayah kota terhadap hinterland Pa
= jumlah penduduk kota wilayah A
47 Pb
= jumlah penduduk kota wilayah B Dab = jarak terdekat antara kota wilayah A ke wilayah intermediate
8. Analisis Gravitasi
Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi batas-batas wilayah pengaruh suatu pusat wilayah pembangunan yang merupakan hasil dari analisis sebelumnya.
Hal tersebut dilakukan dengan cara mengukur nilai interaksi antara kota-kota dengan setiap wilayah pembangunan yang mempertimbangkan jarak antar pusat serta nilai
besaran yang menunjukkan ukuran masing-masing kota. Nilai interaksi ini kemudian dibandingkan, nilai interaksi terbesar antara
suatu kota dengan suatu pusat wilayah pembangunan menunjukkan bahwa kota yang bersangkutan paling dipengaruhi oleh pusat wilayah pembangunan tersebut, sehingga
pusat utama beserta hinterlandnya akan menjadi wilayah pengaruhnya. Adapun model matematis yang digunakan dalam analisis gravitasi adalah sebagai berikut
Daldjoeni, 1992 : Iij = Pi . Pj d
2
Dimana: Iij = interaksi antara daerah i dan j
Pi = jumlah penduduk daerah i
Pj = jumlah penduduk daerah j
d = jarak terdekat antara daerah i dan j
2.4. Peran dan Dukungan Sistem Informasi Sosial Ekonomi dalam Proses
PerencanaanWilayah Tingkat Propinsi
Dalam proses perencanaan wilayah tingkat propinsi perlu dilakukan analisis yang meliputi aspek-aspek kebijakan pembangunan, analisis regional, ekonomi dan
sektor unggulan, sumberdaya manusia, sumberdaya buatan, sumberdaya alam, sistem permukiman, penggunaan lahan dan kelembagaan. Sistem yang dibangun adalah