Hibah almari penyimpanan
d. Hibah almari penyimpanan
Perpustakaan harus memiliki almari penyimpanan yang memadai. Hasil kajian terhadap masalah ini menunjukkan 38% responden tidak puas dengan lemari yang ada, karena sebagian besar dokumen manual yang dipergunakan mempunyai ukuran yang berbeda-beda.
Memberi hibah/donasi/subsidi sarana budaya literasi. Memberi hibah sarana pengembangan literasi, seperti buku bacaan, CD, dll.Selain itu, pemerintah mengupayakan subsidi buku. Di beberapa negara maju, pembelian buku memperoleh subsidi dari pemerintah. Sebagai nagara berkembang yang mengejar ketertinggalan di berbagai sektor, tak salah bila Pemerintah Daerah di Indonesia mengusahakan hal tersebut. Subsidi akan membantu masyarakat dalam memiliki serta membaca buku. Ini terlihat mustahil. Tapi selagi ada usaha dari semua pihak, saya yakin tidak ada yang mustahil.
Membangun koordinasi atau kerja samahibah sarana dan prasarana
pengembangan budaya literasi.Pemerintah daerah dapat melakukan koordinasi dan kerja sama hibah sarana dan prasarana pengembangan budaya literasi dengan BUMD, perusahaan, masyarakat, dan berbagai kalangan yang akan berpartisipasi dalam pengembangan budaya literasi.Pemerintah daerah dapat melakukan koordinasi dan kerja sama hibah sarana dan prasarana pengembangan budaya literasi dengan BUMD, perusahaan, masyarakat, dan berbagai kalangan yang akan berpartisipasi dalam
Contoh lain misalnya Pemda Kota Palembang dan PT Angkasa Pura II memberikan satu unit mobilPerpustakaan Keliling kepada Pemerintah Kota Palembang. "Ini bagian dari CSR PT Angkasa Pura dan yang kedua kalinya." "Mobilnya lengkap baik dari sound system dan buku-bukunya," jelasnya. Selain tiga mobil perpustakaan keliling, Pemkot Palembang juga punya perpustakaan terapung bekerjasama dengan Ditpolair Polda Sumsel serta perpustakaan di Lapas anak Pakjo. (Red More unduh Juli 2017).
Contoh lain, seperti yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk mendukung gerakan literasi yang saat ini tengah menjadi salah satu program utama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar forum diskusi terpumpun bersama Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).
Memberikan anjuran hibah sarana dan prasarana pengembangan budaya
lierasi.Pemerintah daerah dapat membuat edaran, pamflet, brosur, dan sebagainya yang dapat disampaikan kepada masyarakat dan kalangan usaha yang berisi anjuran
pemberian hibah, infak, atau yang lain berkaitan dengan dana, peralatan, atau prasarana yang diperlukan untuk pengembangan budaya literasi di daerahnya.
Membuat perda dukungan sarana dan prasarana pengembangan budaya
literasi.Pemerintah daerah dapat membuat peraturan daerah pengembangan budaya literasi di daerahnya. Peraturan daerah ini diharapkan dapat dijadikan acuan oleh berbagai pihak yang berkepentingan dengan pengembangan budaya literasi dalam menjalankan tugasnya.
Donasi buku. Pemerintah daerah dapat melakukan suatu gerakan donasi buku. Hal ini seperti yang dilakukan olehWali Kota Bandung M Ridwan Kamil mendukung
Gerakan Literasi Nasional yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia. Yakni, dengan Gerakan Literasi Nasional yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia. Yakni, dengan
"Daripada bukunya nganggur di rumah, silakan didonasikan, dikirimkan melalui kantor pos setiap tanggal 17. Insya Allah bisa bermanfaat, mencerdaskan dan meningkatkan daya literasi masyarakat," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil. Emil pun mengajak warga Bandung untuk berkontribusi dalam meningkatkan indeks literasi. Salah satu caranya, dengan banyak membaca. Karena, indeks literasi Indonesia berada di urutan 60-an. "Setiap tahun rata-rata orang Indonesia hanya membaca buku
27 lembar," kata dia. Menurut Emil, agar masyarakat bisa lebih sering membaca, dalam waktu dekat
ia akan memperbanyak titik-titik perpustakaan kecil, yakni mulai dari gang kecil, kewilayahan, hingga di trotoar. Emil pun, akan membuat sudut-sudut baca yang dekat dengan titik aktivitas warga. "Saya akan membangun perpustakaan di tingkat kelurahan. Di Bandung kan ada 151 kelurahan, nah akan saya cicil minimal dibuat di dua sampai tiga kelurahan tiap tahun," kata dia. Emil berharap, dengan banyaknya perpustakaan di Kota Bandung akan semakin mempermudah akses warga untuk membaca buku. Jadi, setiap berada di manapun warga akan mudah menemukan buku. "Karena aksesnya mudah, mudah-mudahan akan hadir dan tumbuh minat bacanya," kata dia. Bahkan, dia menuturkan, ke depan akan ada ruang kotak seperti telepon umum di trotoar yang berisi buku. Warga bisa meminjam buku di sana, bisa pula menambahkan koleksi bukunya dengan berdonasi.
"Kalau punya buku yang mau didonasikan, ya simpan saja di sana. Kalau mau baca juga tinggal ambil, lalu simpan lagi. Bisa juga dibawa pulang, karena memang sudah disiapkan bukunya untuk hilang," kata dia.
Saat ini, dia menuturkan, Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Bandung yang terletak di Jalan Seram (sebelumnya di Jalan Caringin) juga sedang berbenah untuk semakin meningkatkan pelayanan. "Kita insya Allah punya perpustakaan kota yang representatif," katanya.