METODE ANALISIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.5. METODE ANALISIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.5.1. Metode Analisis

Berdasarkan model kerangka pikir tersebut di atas, maka penelitian ini menggunakan indikator perilaku pengambilan dan pengembalian kredit serta faktor pendorong dan penghambat pengambilan serta pengembalian kredit.

A. Indikator Perilaku

1. Perilaku dalam permohonan kredit,

2. Perilaku dalam persetujuan kredit,

3. Perilaku dalam pengambilan kredit, dan

4. Perilaku dalam pengembalian kredit. Kempat Indikator perilaku unit usaha tersebut di atas, secara teoretis berhubungan

dengan beberapa variabel (karakteristik unit uasaha), masing-masing yaitu:

a. Skala usaha,

b. Izin usaha,

c. Manajemen usaha

d. Bidang Usaha

e. Kemitraan.

B. Indikator Faktor Pendorong dan Penghambat

B.1. Faktor Pendorong (Motivasi) Pengambilan Kredit

1. Untuk mendirikan usaha

2. Untuk mengembangkan usaha lama

3. Untuk ekspansi usaha

B.2. Faktor Penghambat Pengambilan Kredit

1. Cicilan kredit (pokok + bunga)

2. Nilai Kredit

3. Nilai Agunan

4. Jangka Waktu Kredit

5. Prosedur/persyaratan kredit

6. Lokasi (akses) bank penyedia kredit

7. Lainnya. Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik unit usaha dengan perilaku

pengambilan kredit perbankan pada masyarakat di Sulselbar, maka penelitian ini menggunakan analisis cross tabulation (Chi Square):

2 ( Oij − Eij )

Eij

dimana:

h = Chi-Kuadrat Oij

= Frekuensi yang diobservasi Eij

= Frekuensi yang diharapkan

Hipotesis:

H 0 : Tidak ada perbedaan (hubungan) antara karakteristik usaha masing-masing : skala usaha, izin usaha, manajemen usaha dan bidang usaha dengan masing-masing perilaku unit usaha : status permohonan, persetujuan, pengambilan, dan

pengembalian kredit.

1 : Ada perbedaan atau hubungan. H

3.5.2. Definisi Operasional

1. Permohonan kredit adalah proses pengajuan kredit oleh calon debitur kepada perbankan. Pada proses ini akan diukur dengan dua kategori, yakni unit usaha yang bermohon kredit perbankan dengan yang tidak bermohon.

2. Persetujuan kredit adalah proses pengambilan keputusan oleh perbankan terhadap permohonan kredit dari calon debitur. Pada proses ini akan diukur dengan dua kategori, yakni unit usaha yang disetujui dengan yang tidak disetujui atas permohonan kredit yang diajukan.

3. Pengambilan kredit adalah proses penarikan fasilitas dana yang telah disiapkan oleh perbankan oleh debitur yang telah disetujui permohonan kreditnya. Pada proses ini akan diukur dengan dua kategori, yakni unit usaha yang mengambil kredit dengan yang tidak mengambil kredit.

4. Pengembalian kredit adalah proses pembayaran angsuran pokok dan bunga kredit yang telah ditarik oleh debitur. Pada proses ini akan diukur dengan dua kategori, yakni unit usaha yang mengembalikan pinjaman kredit tepat waktu (sebelum jatuh tempo) dengan yang tidak tepat waktu.

5. Skala usaha adalah ukuran besarnya usaha dari calon dan debitur yang diukur dengan nilai omzet per tahun, sehingga didapatkan tiga klasifikasi skala usaha yaitu usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah.

6. Izin usaha adalah status badan usaha debitur/calon debitur dari aspek legalitas formal sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Calon debitur/debitur yang menjadi obyek penelitian dibagi dua kategori, yatu badan usaha yang merupakan badan hukum dan badan usaha yang belum berbadan hukum.

7. Manajemen usaha adalah kepemilikan dan pengelolaan usaha. Calon debitur/debitur yang menjadi obyek penelitian dibagi empat kategori, yakni unit usaha yang dikelola seluruhnya oleh keluarga, sebagian besar keluarga, sebagian kecil, dan semuanya bukan keluarga.

8. Bidang Usaha adalah sektor usaha dari debitur/calon debitur, diukur dengan tiga kategori yakni sektor pertanian,

pertambangan, industri pengolahan, perdagangan, pengangkutan, lembaga keuangan dan real estate dan bidang jasa.

9. Kemitraan adalah bentuk kerjasama antara debitur/calon debitur dengan pihak lain dalam mendapatkan modal usaha, diukur dengan dua kategori yakni unit usaha yang bermitra dan yang tidak bermitra.

10. Keluarga adalah hubungan keluarga antara pemilik usaha dengan tenaga kerja yang digunakan pada unit usaha yang diamati, terdiri dari keluarga inti, adik kandung, adik ipar, adik sepupu (suami-isteri) dan orang tua/ mertua serta kemanakan langsung (suami- istri).

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65