Model Path Wirausaha – Perempuan (Wanita)

Gambar 3. Model Path Wirausaha – Perempuan (Wanita)

4.4. Pengujian Hipotesis dan Pembahsan

Nilai-nilai koefisien path dan critical ratio (CR) hasil analisis hubungan kausalitas antara variabel-variabvel penelitian dengan menggunakan program AMOS 5 dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5. Nilai Koefisien Path Wirausaha Pria dan Wanita Path

Pria Wanita

dep <--- wirausaha

-.020 res <--- wirausaha

1.538 md <--- wirausaha

.119 tol <--- wirausaha

Penilaian terhadap pengaruh dari masing-masing indikator, menurut Hair, et al., (1998) dilihat dari nilai koefisien path-nya dan nilai critical ratio (CR) yang lebih besar atau sama dengan 1,96, diinterpretasikan signifikan secara statistik pada tingkat 0,05 (p<0,05).

Berdasarkan pengujian tersebut bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat berbedaan kemampuan antara wirausaha wanita dan pria mempunyai perbedaan tetapi tidak signifikan antara keduanya, didukung.

Ingin Independen atau Kemandirian , hasil perhitungan dengan AMOS menunjukkan bahwa besarnya pengaruh indikator kemandirian antara wirausaha wanita dan pria berbeda. Pengaruh kemandirian pria (0,322) lebih besar dibandingkan dengan indikator kemandirian pada wirausaha perempuan yaitu sebesar -0, 020. Hal ini menunjukkan bahwa wirausaha pria lebih mandiri dalam menghadapi tantangan-tantangan persaingan, dibandingkan dengan wirausaha wanita. Wirausaha pria lebih memiliki citra kemandirian dalam menjalankan usahanya.

Berani mengambil resiko , hasil temuan dalam peneltian ini menunjukkan bahwa wirausaha wanita (1,538) lebih baik dalam pengambilan resiko dalam menjalankan usahanya dibandingkan dengan wirausaha pria (0,613). Temuan ini menandakan bahwa wirausaha wanita lebih berani mengambil resiko dan suka pada tantangan atas usahanya dibandingkan dengan wirausaha pria. Misalnya resiko berinvestasi uang miliknya, meninggalkan pekerjaannya, dan mempertaruhkan karirnya.

Orientasi kemasa depan , temuan dalam penelitian menunjukkan bahwa pengaruh indikator orientasi kemasa depan wirausaha pria mempunyai pengaruh yang relatif kecil (0,119) dan tidak signifikan, hal ini menandakan bahwa wirausaha pria di Bandar Lampung mempunyai kemampuan mengembangkan kemajuan usahanya masih sangat rendah. Hal ini berkemungkinan disebabkan masalah-masalah permodalan dan pengembangan pasar produk mereka. Temuan ini berbeda dengan pendapat para ahli (Longenecker et.al, 2000) yang mengatakan bahwa orang yang memiliki tingkat kebutuhan keberhasilan yang tinggi senang bersaing dengan standar keunggulan dan memiliki untuk bertanggung jawab secara pribadi atas tugas yang dibebankan kepadanya. Wirausaha adalah peraih keberhasilan tingkat tinggi. Dorongan untuk keberhasilan tersebut tampak dalam pribadi yang ambisius yang memulai usaha barunya dan kemudian mengemabangkan usaha tersebut pada orang-orang tertentu.

Sedangakan untuk wirausaha wanita memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan yaitu -0,467. temuan ini menunjukkan bahwa wirausaha wanita di

Bandar Lampung tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan usahanya kemasa depan. Hal ini mengindikasikan bahwa wirausaha wanita berkemungkinan, orientasi mereka dalam menjalan usahanya hanya sekedar membantu pasangan mereka dalam memenuhi kebutuhan rumahtangganya. Perbedaan kemampuan orientasi kemasa depan antara wirausaha pria lebih tinggi dibanding dengan wirausaha wanita.

Toleransi pada sesuatu yang belum menentu , seorang wirausaha memperhatikan tingkat keingintahuannya atau keinginan yang kuat untu berusaha dengan tujuan apapun, menciptakan ketabahan dan kemauan untuk bekerja keras, serta fleksibel. Seorang wirausaha mempunyai kemampuan antisipasif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungan. Toleransi ambiguitas yakni kemampuan untuk berhubungan dengan yang tidak tersetruktur dan tidak bisa diprediksi sehingga menuntut kreatifitas seseorang.

Hasil temuan menunjukkan bawa wirausaha pria lebih fleksibel dan antisipasi terhadap perubahan-perubahan lingkungan (0,512), sehingga dapat diprediksi bahwa kreatifitas wirausaha pria lebih baik dibanding dengan wirausaha wanita.

Sedangkan wirausaha wanita indikator ini memiliki pengaruh yang sangat kecil (0,063), hal ini menandakan bawa wirausaha wanita hapir tidak memiliki toleransi terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi dan akan terjadi dan kurang kreatifitasnya.